About Me

Foto saya
winner adalah salah seorang penulis blog. memiliki sedikit pengalaman namun memiliki kisah hidup yang sangat berarti yang pantas untuk dibagi buat para pembaca blog...

counter

Undergraduate scholarships for students from Brunei Darussalam, Canada, Hong Kong, Japan, Malaysia, Singapore, South Africa, and Thailand

0 komentar
Edinburgh Global Undergraduate Scholarships
Up to 10 undergraduate scholarships are offered to students for undergraduate study in any subject offered by the University. The scholarships will be worth £1,000 per year and will be tenable for the duration of the programme of study.

Eligibility

The scholarships are competitive and will be awarded to students who are accepted for admission on a full-time basis for undergraduate study at the University of Edinburgh. Applicants must be nationals of one of the following countries:
  • Brunei Darussalam
  • Canada
  • Hong Kong
  • Japan
  • Malaysia
  • Singapore
  • South Africa
  • Thailand
The scholarship will be awarded broadly on the basis of academic merit.
The scholarship is not available to students already on programme.

Application Procedure

Eligible applicants should complete an online scholarship application
Alternatively applicants can request a paper application form from:
The Scholarships and Student Finance Office
The University of Edinburgh
Old College
South Bridge
Edinburgh EH8 9YL
E-mail: scholarships@ed.ac.uk
Telephone: +44 131 651 4070
Completed application forms must be returned to the Scholarships and Student Finance Office no later than 17 June 2010.

Selection Procedure

A University of Edinburgh Selection Committee will meet in early July 2010 to select the scholarship holders. The winners of the scholarship will be announced in mid July 2010.

DJARUM BLACK COMPETITIONS VOL.2 AKHIRNYA DIMULAI

1 komentar

Setelah sukses dengan kompetisi blog yang pertama kini DJARUM BLACK mengadakan kompetisi blog untuk kedua kalinya.penyelenggaraan lomba ini dilatar belakangi oleh
  • Perkembangan yang sangat pesat pada komunitas blogger di indonesia.
  • Untuk menemukan generasi baru yang lebih expressive, speak up their opinion, care to their surroundings, and creative.      Bloging sudah menjadi Lifestyle. sesuai dengan nama kompetisi ini, Sponsor penuh penyelanggaraan kompetisi ini adalah DJARUM BLACK. jika anda para blogger sejati yang ingin ikutan caranya gampang banget cukup klik disini. dan untuk informasi.pendaftaran artikel blog 1 september 2009 hingga 28 februari 2010, sedangkan voting dimulai dari tanggal 1 februari  hingga 31 maret 2010. sedangkan untuk pemenang akan dipublikasikan pada tanggal 1 April 2010  melalui situs www.autoblackthrough.com/blogcompetition/ dan pemenang akan dihubungi oleh panitia. 
  • menarik bukan. makanya ayo bagi para blogger yang blom bergabung sekarang saatnya...tunjukin kalo kamu bisa menjadi seorang blogger sejati.

2012 Bukan Sekedar Film

0 komentar

iFilm 2012 sudah diputar serentak 13 november lalu. Untuk pertama kalinya nonton film di putaran perdana. hahaha gak penting sih. Secara keseluruhan filmnya sangat mengesankan. Efek, pencahayaan, sound, akting, dan semua yang tampak di sana sangat nyata. ya seperti kebanyakan, Holywood memang menghasilkan film berkelas. Tapi saya tidak mau mengomentari film ini karena sudah ada yang berhak dan pantas mengkritik film ini. Jika nantinya kalian mau membeli film ini dalam bentuk DVD, baik asli atau bajakan, mungkin akan menjumpai beberapa kutipan yang menggambarkan kedasyatan film ini. So apa yang mau saya sampaikan?
Sebelum film ini dirilis bahkan mungkin di dalam tahap pembuatannya, film ini banyak menerima pro dan kontra. Apalagi film ini mengangkat isu tentang akhir dari dunia ini. Yang mana didasarkan dari ramalan Suku Maya. Menurut kalendernya Suku Maya bumi akan berakhir pada tanggal 21 desember 2012. lebih keren lagi kalau 20-12-2012 hehe. Menurut Suku Maya keberadaan planet Nibiru akan mengakibatkan kehancuran dunia. Tentu saja si planet Nibiru ini membuat kepanikan. Bahkan NASA sampai disibukan dengan banyaknya pertanyaan tentang ramalan ini.
Terlepas dari tidak benarnya ramalan ini, rasanya tidak salah kalau kita semua bersiap-siap saja. Mungkin di tahun 2012 kiamat belum datang, tapi bisa saja bencana itu memang benar. Bukankah banyak para peneliti yang meramalkan akan adanya pulau atau negara yang akan tenggelam akibat mencairnya kutub utara. Di Indonesia sendiri gempa sudah menjadi momok yang menyebabkan trauma nasional. Jadi untuk apa kita meributkan kebenaran ramalan Suku Maya. Walaupun ramalan itu bertentangan dengan keyakinan saya tentang kekuasaan Tuhan untuk menentukan kapan hari kiamat tanpa ada satupun manusia yang tahu.
Saya sendiri cukup terkesan dengan kejadian-kejadian yang terjadi dalam beberapa adegan di film itu. Baik gempa, tsunami, gunung berapi, aktivitas matahari dan yang lainnya saya anggap sebagai gejala alam yang mengingatkan kalau kita sudah tidak bersahabat dengan alam lagi. Saya rasa kematian itu suatu keuntungan ketika kita sudah menyiapkan diri.
Jadi, film ini wajib ditonton!

PLANET X PADA KIAMAT 2012 BUKAN PLANET NIBIRU

0 komentar
Bagian luar Tata Surya masih memiliki banyak planet-planet minor yang belum ditemukan. Sejak pencarian Planet X dimulai pada awal abad ke 20, kemungkinan akan adanya planet hipotetis yang mengorbit Matahari di balik Sabuk Kuiper telah membakar teori-teori Kiamat dan spekulasi bahwa Planet X sebenarnya merupakan saudara Matahari kita yang telah lama “hilang”. Tetapi, mengapa kita harus cemas duluan akan Planet X/Teori Kiamat ini? Planet X kan tidak lain hanya merupakan obyek hipotetis yang tidak diketahui?
Teori-teori ini didorong pula dengan adanya ramalan suku Maya akan kiamat dunia pada tahun 2012 (Mayan Prophecy) dan cerita mistis Bangsa Sumeria tentang Planet Nibiru, dan akhirnya kini memanas sebagai “ramalan kiamat” 21 Desember 2012. Namun, bukti-bukti astronomis yang digunakan untuk teori-teori ini benar-benar melenceng.
Pada 18 Juni kemarin, peneliti-peneliti Jepang mengumumkan berita bahwa pencarian teoretis mereka untuk sebuah massa besar di luar Tata Surya kita telah membuahkan hasil. Dari perhitungan mereka, mungkin saja terdapat sebuah planet yang sedikit lebih besar daripada sebuah objek Plutoid atau planet kerdil, tetapi tentu lebih kecil dari Bumi, yang mengorbit Matahari dengan jarak lebih dari 100 SA. Tetapi, sebelum kita terhanyut pada penemuan ini, planet ini bukan Nibiru, dan bukan pula bukti akan berakhirnya dunia ini pada 2012. Penemuan ini adalah penemuan baru dan merupakan perkembangan yang sangat menarik dalam pencarian planet-planet minor di balik Sabuk Kuiper.
Dalam simulasi teoretis, dua orang peneliti Jepang telah menyimpulkan bahwa bagian paling luar dari Tata Surya kita mungkin mengandung planet yang belum ditemukan. Patryk Lykawa dan Tadashi Mukai dari Universitas Kobe telah mempublikasikan paper mereka dalam Astrophysical Journal. Paper mereka menjelaskan tentang planet minor yang mereka yakini berinteraksi dengan Sabuk Kuiper yang misterius itu.
Kuiper Belt Objects (KBOs)

Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuiper. Kredit : NASA
Sedna, salah satu objek di Sabuk Kuiper. Kredit : NASA
Sabuk Kuiper menempati wilayah yang sangat luas di Tata Surya kita, kira-kira 30-50 SA dari Matahari, dan mengandung sejumlah besar objek-objek batuan dan metalik. Objek terbesar yang diketahui adalah planet kerdil (Plutoid) Eris. Telah lama diketahui, Sabuk Kuiper memiliki karakteristik yang aneh, yang mungkin menandakan keberadaan sebuah benda (planet) besar yang mengorbit Matahari dibalik Sabuk Kuiper. Salah satu karakterikstik tersebut adalah yang disebut dengan “Kuiper Cliff” atau Jurang Kuiper yang terdapat pada jarak 50 SA. Ini merupakan akhir dari Sabuk Kuiper yang tiba-tiba, dan sangat sedikit objek Sabuk Kuiper yang telah dapat diamati di balik titik ini. Jurang ini tidak dapat dihubungkan terhadap resonansi orbital dengan planet-planet masif seperti Neptunus, dan tampaknya tidak terjadi kesalahan (error) pengamatan. Banyak ahli astronomi percaya bahwa akhir yang tiba-tiba dalam populasi Sabuk Kuiper tersebut dapat disebabkan oleh planet yang belum ditemukan, yang mungkin sebesar Bumi. Objek inilah yang diyakini Lykawka dan Mukai, dan telah mereka perhitungkan keberadaannya.
Para peneliti Jepang ini memprediksikan sebuah objek besar, yang massanya 30-70 % massa Bumi, mengorbit Matahari pada jarak 100-200 SA. Objek ini mungkin juga dapat membantu menjelaskan mengapa sebagian objek Sabuk Kuiper dan objek Trans-Neptunian (TNO) memiliki beberapa karakteristik orbital yang aneh, contohnya Sedna.
Objek-objek trans Neptunian. Kredit : NASA
Objek-objek trans Neptunian. Kredit : NASA
Sejak ditemukannya Pluto pada tahun 1930, para astronom telah mencari objek lain yang lebih masif, yang dapat menjelaskan gangguan orbital yang diamati pada orbit Neptunus dan Uranus. Pencarian ini dikenal sebagai “Pencarian Planet X”, yang diartikan secara harfiah sebagai “pencarian planet yang belum teridentifikasi”. Pada tahun 1980an gangguan orbital ini dianggap sebagai kesalahan (error) pengamatan. Oleh karena itu, pencarian ilmiah akan Planet X dewasa ini adalah pencarian untuk objek Sabuk Kuiper yang besar, atau pencarian planet minor. Meskipun Planet X mungkin tidak akan sebesar massa Bumi, para peneliti masih akan tetap tertarik untuk mencari objek-objek Kuiper lain, yang mungkin seukuran Plutoid, mungkin juga sedikit lebih besar, tetapi tidak terlalu besar.
“The interesting thing for me is the suggestion of the kinds of very interesting objects that may yet await discovery in the outer solar system. We are still scratching the edges of that region of the solar system, and I expect many surprises await us with the future deeper surveys.” – Mark Sykes, Direktur Planetary Science Institute (PSI) di Arizona.
Planet X Tidaklah Menakutkan
Jadi, dari mana Nibiru ini berasal? Pada tahun 1976, sebuah buku kontroversial berjudul The Twelfth Planet atau Planet Kedua belas ditulis oleh Zecharian Sitchin. Sitchin telah menerjemahkan tulisan-tulisan kuno Sumeria yang berbentuk baji (bentuk tulisan yang diketahui paling kuno). Tulisan berumur 6.000 tahun ini mengungkapkan bahwa ras alien yang dikenal sebagai Anunnaki dari planet yang disebut Nibiru, mendarat di Bumi. Ringkas cerita, Anunnaki memodifikasi gen primata di Bumi untuk menciptakan homo sapiens sebagai budak mereka.
Ketika Anunnaki meninggalkan Bumi, mereka membiarkan kita memerintah Bumi ini hingga saatnya mereka kembali nanti. Semua ini mungkin tampak sedikit fantastis, dan mungkin juga sedikit terlalu detail jika mengingat semua ini merupakan terjemahan harfiah dari suatu tulisan kuno berusia 6.000 tahun. Pekerjaan Sitchin ini telah diabaikan oleh komunitas ilmiah sebagaimana metode interpretasinya dianggap imajinatif. Meskipun demikian, banyak juga yang mendengar Sitchin, dan meyakini bahwa Nibiru (dengan orbitnya yang sangat eksentrik dalam mengelilingi Matahari) akan kembali, mungkin pada tahun 2012 untuk menyebabkan semua kehancuran dan terror-teror di Bumi ini. Dari “penemuan” astronomis yang meragukan inilah hipotesis Kiamat 2012 Planet X didasarkan. Lalu, bagaimanakah Planet X dianggap sebagai perwujudan dari Nibiru?
Kemudian terdapat juga “penemuan katai coklat di luar Tata Surya kita” dari IRAS pada tahun 1984 dan “pengumuman NASA akan planet bermassa 4-8 massa Bumi yang sedang menuju Bumi” pada tahun 1933. Para pendukung hipotesis kiamat ini bergantung pada penemuan astronomis tersebut, sebagai bukti bahwa Nibiru sebenarnya adalah Planet X yang telah lama dicari para astronom selama abad ini. Tidak hanya itu, dengan memanipulasi fakta-fakta tentang penelitian-penelitian ilmiah, mereka “membuktikan” bahwa Nibiru sedang menuju kita (Bumi), dan pada tahun 2012, benda masif ini akan memasuki bagian dalam Tata Surya kita, menyebabkan gangguan gravitasi.
Dalam pendefinisian yang paling murni, Planet X adalah planet yang belum diketahui, yang mungkin secara teoretis mengorbit Matahari jauh di balik Sabuk Kuiper. Jika penemuan beberapa hari lalu memang akhirnya mengarah pada pengamatan sebuah planet atau Plutoid, maka hal ini akan menjadi penemuan luar biasa yang membantu kita memahami evolusi dan karakteristik misterius bagian luar Tata Surya kita.

ALAT SADAP MILIK KPK

0 komentar
Berita mengenai KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) yang telah menggunakan teknologi canggih untuk memperlancar pekerjaan mereka sebagai pemberantas korupsi di Indonesia, telah terbukti dengan adanya alat penyadap yang digunakan untuk menyadap percakapan Artalyta Suryani dengan para pejabat Jaksa Agung Muda (JAM).

[Image: 15336_1296965383659_1216081537_914935_2550977_n.jpg]

KPK telah mengalokasikan dana sebesar 34 miliar dari dana APBN dalam proyek pengadaan KPK melalui Daftar Isian Proyek dan Anggaran (DIPA) 035-2/69-03-0-2005, untuk membeli alat sadap jenis portable A (laptop dan receiver) seharga Rp1,512 miliar, jenis B harganya Rp5,25 miliar, dan jenis C harganya Rp4 miliar. Alat penyadap tersebut dinamakan ATIS Gueher Gmbh buatan Jerman.

ATIS (Audio Telecommunication International Systems), adalah sebuah generasi baru dari Instant Recall Recorders (IRC) dalam teknologi solid-state, yang dapat dikoneksikan ke dalam audio source berupa telepon atau handphone GSM/AMPS/CDMA dan akan merekam atau menyadap seluruh komunikasi suara dengan kapasitas aktif lebih dari 680 menit dan 1000 panggilan yang berbeda. Kompresi algoritma yang ada di dalam ATIS telah memperbesar kapasitas penyimpanan dan kualitas suara yang cukup jernih. Dengan menggunakan koneksi telepon, ATIS dapat mengidentifikasi penelepon, waktu telepon dan nomor penelepon via RS 232 link built-in. Teknik penyadapannya, menurut wakil ketua KPK, Amien Sunaryadi, akan menyadap nomor telepon seluler dan kemudian akan ditampilkan di sistem KPK. Sedangkan pengawasannya akan dilakukan oleh komite pengawas yang terdiri dari non penegak hukum.

Selain penyadap telepon seluler, ATIS Gueher Gmbh, KPK juga telah membeli peralatan firing buatan AS dan peralatan macro sistem bikinan Polandia. Untuk total harga pembelian semua alat sadap tersebut seharga Rp28,07 miliar. Selain itu, KPK juga membeli satu unit LID Monitoring Centre (LID MC) seharga Rp17,31 miliar. Langkah yang diambil KPK untuk membeli alat penyadap ATIS dinilai Bappenas telah sesuai dengan ketentuan yang ada dan pihak KPK lebih memilih tidak memberikan komentar apapun kepada pers.

Sementara itu, pengamat telematika, Roy Suryo, menganggap pembelian alat penyadap ATIS tersebut terlalu mahal, karena sebenarnya harga di pasaran sekitar 8 miliar hingga 12 miliar per unit. Roy mengungkapkan tidak tahu berapa unit alat penyadap yang telah dimiliki KPK hingga sekarang, namun Roy mengemukakan pendapatnya, jika dengan harga 34 miliar hanya membeli satu unit, berarti harga alat sadap tersebut terlalu mahal.

MOST WANTED TERORIST (BY FBI DATABASE)

4 komentar

TOP 3 FREE KEYLOGGERS

0 komentar
 3 PROGRAM KEYLOGER GRATISAN TERBAIK

Jika Anda ingin tahu apa teman Anda atau rekan kerja yang dilakukan secara online, Anda harus menggunakan keylogger. It's simple stealth software yang duduk di antara keyboard hardware dan sistem operasi, sehingga dapat merekam setiap tombol stroke. Keylogger punya kemampuan luar biasa untuk menyembunyikan diri mereka sendiri, sehingga tak seorang pun dapat mengetahui bahwa Anda pemantauan dan menangkap informasi tentang penggunaan komputer. Ada dua jenis keyloggers: perangkat lunak dan hardware. Keylogger hardware adalah perangkat keras kecil, cukup pasang kabel antara keyboard Anda dan komputer Anda dan siap untuk membuat catatan atas semua stroke kunci mengetik pada keyboard. Saya secara pribadi usesoftware keylogger, karena bebas. Di sini Anda dapat menemukan daftar my top 3 free terdeteksi keylogger.
1) REFOG

Download from this link.
2)Revealer Keylogger Free Edition

Download:link
3)ActMon Process Monitoring





Reincarnation

0 komentar
REINKARNASI



Reinkarnasi (dari bahasa Latin untuk "lahir kembali" atau "kelahiran semula"[1]) atau t(um)itis, merujuk kepada kepercayaan bahwa seseorang itu akan mati dan dilahirkan kembali ke bumi ini. Yang dilahirkan itu bukanlah wujud fisik sebagaimana keberadaan kita saat ini. Yang lahir kembali itu adalah jiwa orang tersebut yang kemudian mengambil wujud tertentu sesuai dengan hasil pebuatannya terdahulu.

Terdapat dua aliran utama yaitu pertama,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan terus menerus lahir kembali. Kedua,mereka yang mempercayai bahwa manusia akan berhenti lahir semula pada suatu ketika apabila mereka melakukan kebaikan yang mencukupi atau apabila mendapat kesadaran agung (Nirvana) atau menyatu dengan Tuhan (moksha). Agama Hindu menganut aliran yang kedua.

Kelahiran kembali adalah suatu proses penerusan kelahiran di kehidupan sebelumnya.

Reinkarnasi dalam agama Buddha

Dalam agama Buddha dipercayai bahwa adanya suatu proses kelahiran kembali (Punabbhava). Semua makhluk hidup yang ada di alam semesta ini akan terus menerus mengalami tumimbal lahir selama makhluk tersebut belum mencapai tingkat kesucian Arahat. Alam kelahiran ditentukan oleh karma makhluk tersebut; bila ia baik akan terlahir di alam bahagia, bila ia jahat ia akan terlahir di alam yang menderitakan. Kelahiran kembali juga dipengaruhi oleh Garuka Kamma yang artinya karma pada detik kematiaannya, bila pada saat ia meninggal dia berpikiran baik maka ia akan lahir di alam yang berbahagia, namun sebaliknya ia akan terlahir di alam yang menderitakan, sehingga segala sesuatu tergantung dari karma masing-masing.

Reinkarnasi dalam Hinduisme

Dalam agama Hindu, filsafat reinkarnasi mengajarkan manusia untuk sadar terhadap kebahagiaan yang sebenarnya dan bertanggung jawab terhadap nasib yang sedang diterimanya. Selama manusia terikat pada siklus reinkarnasi, maka hidupnya tidak luput dari duka. Selama jiwa terikat pada hasil perbuatan yang buruk, maka ia akan bereinkarnasi menjadi orang yang selalu duka. Dalam filsafat Hindu dan Buddha, proses reinkarnasi memberi manusia kesempatan untuk menikmati kebahagiaan yang tertinggi. Hal tersebut terjadi apabila manusia tidak terpengaruh oleh kenikmatan maupun kesengsaraan duniawi sehingga tidak pernah merasakan duka, dan apabila mereka mengerti arti hidup yang sebenarnya

Dalam filsafat agama Hindu, reinkarnasi terjadi karena jiwa harus menanggung hasil perbuatan pada kehidupannya yang terdahulu. Pada saat manusia hidup, mereka banyak melakukan perbuatan dan selalu membuahkan hasil yang setimpal. Jika manusia tidak sempat menikmati hasil perbuatannya seumur hidup, maka mereka diberi kesempatan untuk menikmatinya pada kehidupan selanjutnya. Maka dari itu, munculah proses reinkarnasi yang bertujuan agar jiwa dapat menikmati hasil perbuatannya yang belum sempat dinikmati. Selain diberi kesempatan menikmati, manusia juga diberi kesempatan untuk memperbaiki kehidupannya (kualitas).

Jadi, lahir kembali berarti lahir untuk menanggung hasil perbuatan yang sudah dilakukan. Dalam filsafat ini, bisa dikatakan bahwa manusia dapat menentukan baik-buruk nasib yang ditanggungnya pada kehidupan yang selanjutnya. Ajaran ini juga memberi optimisme kepada manusia. Bahwa semua perbuatannya akan mendatangkan hasil, yang akan dinikmatinya sendiri, bukan orang lain.

Yang bisa berinkarnasi itu bukanlah hanya jiwa manusia saja. Semua jiwa mahluk hidup memiliki kesempatan untuk berinkarnasi dengan tujuan sebagaimana di atas (menikmati hasil perbuatannya di masa lalu dan memperbaiki kulaitas hidupnya).

Proses reinkarnasi

Pada saat jiwa lahir kembali, roh yang utama kekal namun raga kasarlah yang rusak, sehingga roh harus berpindah ke badan yang baru untuk menikmati hasil perbuatannya. Pada saat memasuki badan yang baru, roh yang utama membawa hasil perbuatan dari kehidupannya yang terdahulu, yang mengakibatkan baik-buruk nasibnya kelak. Roh dan jiwa yang lahir kembali tidak akan mengingat kehidupannya yang terdahulu agar tidak mengenang duka yang bertumpuk-tumpuk di kehidupan lampau. Sebelum mereka bereinkarnasi, biasanya jiwa pergi ke sorga atau ke neraka.

Dalam filsafat agama yang menganut faham reinkarnasi, neraka dan sorga adalah suatu tempat persinggahan sementara sebelum jiwa memasuki badan yang baru. Neraka merupakan suatu pengadilan agar jiwa lahir kembali ke badan yang sesuai dengan hasil perbuatannya dahulu. Dalam hal ini, manusia bisa bereinkarnasi menjadi makhluk berderajat rendah seperti hewan, dan sebaliknya hewan mampu bereinkarnasi menjadi manusia. Sidang neraka juga memutuskan apakah suatu jiwa harus lahir di badan yang cacat atau tidak.

Akhir proses reinkarnasi

Selama jiwa masih terikat pada hasil perbuatannya yang terdahulu, maka ia tidak akan mencapai kebahagiaan yang tertinggi, yakni lepas dari siklus reinkarnasi. Maka, untuk memperoleh kebahagiaan yang abadi tersebut, roh yang utama melalui badan kasarnya berusaha melepaskan diri dari belenggu duniawi dan harus mengerti hakikat kehidupan yang sebenarnya. Jika tubuh terlepas dari belenggu duniawi dan jiwa sudah mengerti makna hidup yang sesungguhnya, maka perasaan tidak akan pernah duka dan jiwa akan lepas dari siklus kelahiran kembali. Dalam keadaan tersebut, jiwa menyatu dengan Tuhan (Moksha).

Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Reinkarnasi

Curse on Shakespeare's grave

0 komentar
 kutukan di makam shakespeare

Jangan lagi berharap bisa mendapat uang melimpah dengan coba-coba mencuri kerangka penulis drama ternama, William Shakespeare atau coba-coba menyimpannya sendiri agar dapat tertular kemahirannya dalam menulis.


Shakespeare sudah menduga dan memperkirakan betul bagaimana perilaku keserakahan manusia di masa-masa mendatang. Karena itu Shakespeare sudah menyiapkan sebuah kutukan untuk melindungi dirinya di saat sudah meninggal.

Kutukan yang diukir pada kuburan Shakespeare inilah yang mungkin telah menyelamatkan kerangkanya dari penggalian.

Penggalian tulang orang mati biasa terjadi pada masa Shakespeare, baik untuk tujuan keagamaan atau penelitian. Kerangka yang ditemukan seringkali diangkat untuk memberi jalan bagi kuburan lain dan ditimbun di tempat penimbunan tanah atau bahkan digunakan sebagai pupuk.

Melihat fakta itu, dramawan Inggris tersebut menjadi sangat khawatir peristiwa semacam itu akan terjadi pada kerangkanya sendiri sehingga dia meminta dituliskan sebuah kutukan di makamnya di Holy Trinity Church, Stratford-on-Avon, sebagai peringatan bagi penggali kuburan setelah ia meninggal pada 1616.

“Good frend for Jesus sake forebeare,/ To digg the dust encloased heare;/ Bleste be the man that spares thes stones,/ And curst be he that moves my bones,” demikian tulisan yang terpatri di makam penulis The Four Tragedies tersebut. Kalimat kutukan terlihat di kalimat terakhir “And curst be he that moves my bones” (”Dan terkutuklah dia yang memindahkan tulang-tulangku”).

Dr. Philip Schwyzer, dosen senior di Exeter University, berkata, “Shakespeare memiliki obsesi yang tak biasa dengan pemakaman dan kekhawatiran bahwa kuburannya akan digali orang. Prasasti keras di batu nisan setidak ikut bertanggung jawab atas kenyataan bahwa tidak ada proyek yang berhasil untuk membuka kuburan itu.”

Schwyzer, yang menyelidiki gagasan dalam buku baru “Archeologies of English Renaissance Literature”, menambahkan, “Tulisan di batu nisannya menandai pernyataan terakhirnya yang tak kenal kompromi mengenai pendapat yang memenuhi pikirannya sepanjang karirnya sebagai penulis drama.”

Mimpi buruk pribadi digambarkan dalam karya seperti Hamlet, Romeo and Juliet dan Richard III.

Kecemasan mengenai perlakuan buruk atau penggalian mayat ditemukan di setidaknya 16 dari 37 drama. Dari sana terlihat keprihatinan ini seringkali terlihat dibandingkan dengan kekhawatiran mengenai kematian itu sendiri

the mystery of the Tower of Pisa in Italy

0 komentar
            MISTERI MENARA PISA DI ITALIA


Menara miring Pisa (dalam Bahasa Italia: Torre pendente di Pisa) atau yang biasa disebut The Tower of Pisa (La Torre di Pisa) adalah sebuah menara lonceng dari sebuah katedral di kota Pisa, Italia. Menara ini terletak di belakang katedral dan merupakan struktur ketiga di Campo dei Miracoli (keajaiban) Pisa.

Walaupun rencana semula dibangun secara vertikal, menara itu mulai miring ke arah tenggara segera setelah dilakukan konstruksi di tahun 1173, dikarenakan pondasi yang tak sempurna.

Tinggi dari menara tersebut adalah 55,86 km dari permukaan tanah di sisi terendah, dan 56,70 m di sisi yang tertinggi. Lebar alas bangunan itu adalah 4,09 m dan lebar puncaknya adalah 2,48 m. Berat menara ini diperkirakan 14,500 ton dan memiliki 294 anak tangga.

Konstruksi dari Menara Pisa dibangun dalam tiga tahap, yang memakan waktu sekitar 200 tahun. Konstruksi marmer putih di lantai pertama dimulai pada tanggal 9 Agustus 1173, pada masa kejayaan militer dan kemakmuran Italia. Lantai pertama ini dikelilingi oleh beberapa pilar dan walaupun posisinya miring, namun tetap tahan selama berabad-abad.

Ada kontroversi seputar identitas dari arsitek yang membangun Menara Miring Pisa. Selama bertahun-tahun, desain tersebut diyakini dibuat oleh Guglielmo dan Bonanno Pisano, artis lokal kenamaan di abad ke-12, yang terkenal dengan karya perunggunya, khususnya pada karyanya Pisa Duomo.

Bonanno Pisano meninggalkan Pisa di tahun 1185 dan pindah ke Monreale, Sicilia, namun kemudian kembali lagi dan meninggal di tanah kelahirannya itu. Makamnya ditemukan di dasar tower di tahun 1820.

Menara itu pertama kali miring setelah lantai ketiga dibangun di tahun 1178, dikarenakan amblasnya pondasi sedalam tiga meter, akibat pergerakan tanah. Ini berarti bahwa desain dari menara tersebut telah cacat sejak pada awalnya.

Konstruksi dihentikan sementara selama hampir seabad lamanya, karena para warga Pisa hampir terlibat peperangan dengan Genoa, Lucca dan Florence. Selama masa 'istirahat' ini, struktur tanah di bawahnya telah kembali stabil. Dan di tahun 1198, dipasang jam untuk sementara pada bangunan yang masih belum tuntas itu.

Di tahun 1272, bangunan itu dilanjutkan kembali oleh Giovanni di Simone, arsitek dari Camposanto. Lantai keempat dibangun untuk mengimbangi kemiringan dari menara ini. Pembangunan kembali dihentikan di tahun 1284, saat Pisa ditaklukan oleh Genoa dalam Pertempuran Meloria.

Pembangunan menara lonceng ini tak selesai terhenti hingga 1372. Setelah itu, Tommaso di Andrea Pisano berhasil menyelesaikan elemen-elemen Gothic dari menara tersebut, dengan memberikan sentuhan gaya Roma. Terdapat tujuh lonceng pada menara tersebut, yang masing-masing mewakili not pada nada. Lonceng yang terbesar dipasang pada tahun 1655.

Kryptos - The riddle of CIA memorial

1 komentar
          KRYPTOS - TEKA TEKI MONUMEN CIA
Di markas besar CIA di Langley, Virginia, terdapat sebuah monumen yang mengandung pesan rahasia. Pesan yang membingungkan bahkan bagi para agen paling cemerlang di CIA. Monumen itu bernama Kryptos. Dua puluh tahun telah lewat, dan teka-teki Kryptos masih belum terpecahkan.




                                                            
Dalam beberapa tahun terakhir ini, sebuah obyek telah menjadi bahan perbincangan baik di luar maupun didalam markas CIA. Sebuah monumen yang terpancang di halaman kantor CIA yang disebut Kryptos. Kryptos mengandung 865 karakter aneh yang terlihat acak dan tidak beraturan.
Kryptos dibuat oleh seorang seniman bernama James Sanborn. Ia memperoleh penugasan untuk membuat monumen itu pada tahun 1988 ketika CIA membangun sebuah bangunan baru dibelakang gedung utamanya.

Agensi itu menginginkan sebuah instalasi luar ruangan untuk menghiasi area diantara kedua gedung. Sanborn menggunakan nama Kryptos untuk menyebutnya hasil karyanya. Kata ini berasal dari bahasa Yunani yang berarti "tersembunyi". Kryptos disebutnya sebagai sebuah perenungan terhadap alam, sifat alami kerahasiaan dan kerumitan kebenaran, dan pesan itu seluruhnya disampaikan dalam kode.

Seorang rekan Sanborn yang bernama Ed Scheidt memperkirakan bahwa seluruh teka-teki ini akan terpecahkan dalam tujuh tahun. Namun 20 tahun telah lewat, pesan tersembunyi itu masih belum dapat dipecahkan sepenuhnya. Kerjasama antara para jenius di dunia dan beberapa staf CIA hanya berhasil memecahkan 3 bagian dari monumen itu yang ternyata malah menghasilkan prosa-prosa yang membuat teka-teki ini menjadi semakin membingungkan. Ketiga bagian itu disebut K1, K2 dan K3. Masih belum terpecahkan 97 karakter dari bagian ke-4 (K4). Dan semakin lama teka-teki itu menggantung, semakin penasaran mereka dibuatnya.

Mungkin karena rasa ingin tahu yang besar, Sanborn sering memergoki orang-orang asing memata-matai studionya. Beberapa lainnya bahkan mengorbankan karirnya demi kryptos. Contohnya seorang pria dari Michigan rela meninggalkan bisnis softwarenya hanya supaya dapat mencurahkan waktu untuk memecahkan kode tersebut.

Seorang pria lain bernama Randy Thompson telah menghabiskan tiga tahun untuk memecahkan teka-teki itu. "Aku rasa aku sudah dekat dengan jawabannya. Bisa besok, atau bisa juga aku menghabiskan seumur hidupku untuk menemukannya." Katanya. Teka-teki ini juga menarik minat Dan Brown, penulis buku The Davinci Code yang menyinggung kryptos dalam salah satu novelnya.

Pada tahun 1999, seorang ahli komputer dari Los Angeles bernama Jim Gillogly mengumumkan bahwa ia telah berhasil memecahkan 3 bagian pertama dari kode tersebut dengan bantuan sebuah komputer pentium II dan software buatan sendiri.


Ketika hasil kerja Jim Gillogly tersebar, CIA segera merilis sebuah laporan yang luar biasa. Beberapa bulan sebelum Gillogly, seorang agen CIA yang lain bernama David Stein juga telah memecahkan tiga bagian itu hanya dengan menggunakan pensil dan kertas ! Stein membutuhkan waktu 400 jam untuk memecahkannya dan ia telah mengumumkan jawaban teka-teki itu di hadapan sekumpulan agen CIA di auditorium CIA pada Februari 1998. Hasil pertemuan itu tidak pernah dipublikasikan ke media.

Masih ada 97 karakter lagi yang harus dipecahkan. Stein dan Gillogly berniat mencurahkan waktu dan pikiran mereka untuk memecahkan sisa teka-teki ini.

"Semua ini adalah masalah kerahasiaan," Kata Sanborn. "Hal ini sesungguhnya menggambarkan kondisi CIA sendiri, penuh kerahasiaan dan kerahasiaan itu menarik rasa ingin tahu kita ke langit. Orang-orang menjulukiku agen setan karena aku tidak mau memberitahukan rahasiaku," Jelas Sanborn sambil tersenyum. "Namun Kryptos akan mengungkapkan rahasianya yang terdalam seiring dengan berjalannya waktu."


Aircraft before 200 BC

0 komentar
          PESAWAT TERBANG TAHUN 200 SEBELUM MASEHI
 




Gambar-gambar di atas ditemukan pada balok atas penyangga langit-langit sebuah ruangan kuil kerajaan Mesir Kuno, yang lokasinya berada di Abydos, beberapa ratus mil sebelah selatan Kairo dan plato Giza. Objek-objek pada gambar tersebut, dilihat dari perlengkapan fisiknya adalah pesawat yang dioperasikan di dalam lapisan berudara seperti di permukaan bumi, bukan untuk ruang angkasa yang hampa udara. Karena itu digunakan sayap samping dan ekor serta baling-baling. Kuil Abydos ini dibangun untuk Dewa Osiris oleh firaun Mesir kuno, Seti I (1306-1290 SM) dan diselesaikan oleh penerusnya, Ramses II

Replika pesawat yang ditemukan dari masa peradaban Mesir Kuno,diliahat dari bentuk arsitekturnya sudah mirip sama pesawat terbang jaman sekarang yah...

Selain itu pada 1898, dari sebuah makam kuno di Saqquara, Mesir, yang diperkirakan dibuat pada 200 SM, juga telah ditemukan sebuah replika pesawat yang formatnya mirip dengan pesawat terbang modern. Benda ini kini disimpan di Museum Kairo, Mesir.
Sketsa rancangan pesawat terbang pada masa peradaban Mesir Kuno



Dari China dilaporkan bahwa telah ditemukan beberapa buah dokumen sanskrit di Lhasa, Tibet dan lalu dibawa ke Universitas Chandrigargh untuk diterjemahkan. Dr. Ruth Reyna dari Universitas itu menjelaskan bahwa dokumen tersebut ternyata berisi petunjuk untuk membuat pesawat luar angkasa. Cara-cara pembuatan mereka, katanya, adalah anti-gravitasi dan berasaskan kepada satu sistem analog yaitu “laghima”, satu sumber tenaga yang tidak diketahui oleh manusia modern. Menurut ahli Yoga Hindu, “laghima” ini menjadikan seseorang itu mempunyai kemampuan untuk terbang.
Dokumen sanskrit kuno juga menyebutkan bahwa, Maharaja India, Ashoka telah membentuk sebuah kelompok “Sembilan Lelaki Misterius” yang terdiri atas para ilmuwan terkenal India yang dikatakan mengkatalogkan berbagai jenis sumber-sumber sains. Ashoka telah merahasiakan kerja-kerja mereka semua karena ia merasa bahwa penemuan ilmiah yang terbaru itu akan terpasung dari sumber India kuno itu sendiri dan justru bisa jadi akan disalahgunakan bagi tujuan peperangan yang kejam, yang mana tidak diinginkan oleh Ashoka sendiri. “Sembilan lelaki misterius” telah menulis sembilan buah buku yang saling berkaitan antara satu sama lain, bertajuk “Rahasia-rahasia Gravitasi”. Mereka menyebut kendaraan angkasa tersebut dengan Vimana / Astras. China menyatakan akan mempelajari lebih lanjut dokumen tersebut untuk program kajian angkasanya.


Waw,Klo begitu berarti jauh-jauh sebelum Wright Bersaudara menciptakan pesawat Terbang,Peradaban-Peradaban zaman dulu,seperti Mesir Kuno,Sumeria,Yunani Kuno dan mungkin Atlantis telah mengenal alat transportasi tersebut dong?.Pantesan,dari bermacam-macam buku yang aku baca, mengenai peradaban Atlantis yang menghilang,dikisahkan memang pada masa itu Teknologinya sudah maju,walaupun dari segi arsitektur teknologinya masih lebih modern sekarang. Tapi pengenalan terhadap macam-macam benda semacam Lemari Es,dll talah ada sebelumnya.hebat yah...

MYSTERY OF PLANET EARTH's going to hit X Planet (LAST DAY)

0 komentar
MISTERI PLANET X AKAN MENABRAK BUMI



 Kalangan “orang dalam” di NASA, DoD (badan inteligensi militer), SETI maupun CIA sudah memprediksikan, kalau 2/3 dari penduduk planet bumi akan punah, ketika terjadi pergantian kutub, yang disebabkan kedatangan Planet X.
Sisa populasi yang bertahan hidup, terancam bahaya kelaparan dan radiasi elemen, dalam jangka waktu 6 bulan setelah kejadian ini.

Semua operasi rahasia menyadari kenyataan ini, dan sudah menyiapkan diri mereka. Konon, Vatikan juga mengetahui hal tersebut. Namun sayangnya, masyarakat luas dibiarkan begitu saja tanpa informasi, dibiarkan terlena dengan kehidupan sehari-hari, tanpa punya kesempatan untuk menyiapkan diri menghadapi bencana ini.

Ada apa sebenarnya?

Bocornya segelintir informasi dari kalangan “orang dalam” dan para pengamat, membuat publik mulai tertarik akan hal ini.
Kenapa bencana ini begitu dirahasiakan dari masyarakat luas? Jika sampai membuat kegemparan global, maka akan mempengaruhi pasar uang serta mengakibatkan lumpuhnya perekonomian dunia.

Seharusnya masyarakat luas diberikan kesempatan untuk mempersiapkan diri. Mudah-mudahan, setelah membaca ini, kita bisa semakin waspada ya!

Oke..saat ini, kalau kita jeli mengamati perkembangan bencana alam, jumlah kejadian bencana alam semakin banyak. (Lihat postinganku soal “2012 menurut Legenda Indian Maya”), ini diakibatkan koneksi plasmatic elektromagnetis antar planet.
Sudah pernah dengar dong, kalau matahari KONON memiliki kembaran yang gelap (versi gelapnya matahari). Nah, disitulah lokasi mengorbitnya Planet X. Tepat diantara matahari dan kembarannya.
Catatan : kembaran matahari tidak terlihat dengan mata kita.
Tapi, para ilmuwan sudah menemukannya. Dalam “Illustrated Science & Invention Encyclopedia” volume ke 18, terbitan tahun 1987-1989, sudah dicantumkan soal keberadaan kembaran matahari ini.

Ini sejalan dengan gagasan Rampino, Stothers (1984) dan sang legenda : Carl Sagan (1985) yang juga berpendapat serupa lewat Hipotesis Shiva-nya, meski perulangan itu dikatakan terjadi tiap 35 juta tahun. Dengan gagasannya Whitmire dan Matessse membayangkan tiap 30 juta tahun sekali Nemesis melintas di dekat Awan Komet Oort dan gravitasinya membuat awan kometini sangat bergejolak hingga melepaskan ribuan kometisimal yang selanjutnya melesat ke tata surya bagian dalam akibat kombinasi gravitasi Nemesis dan Jupiter. Beberapa dari komet itu ‘mampir’ ke Bumi dan menimbulkan benturan hebat yang memusnahkan kehidupan secara massal. Sayangnya, ketika satelit IRAS (Infra Red Astronomical Satellite) diluncurkan awal 1980-an dan memetakan jagat raya pada spektrum sinar inframerah, Nemesis ternyata tidak pernah ditemukan.

Meski Nemesis dianggap sebagai bintang yang sangat redup, logikanya, karena masih membakar Hidrogen di terasnya, ia tetap memancarkan sinar inframerah yang kuat sebagaimana bintang2 cebol lainnya. Justru IRAS menemukan komet IRAS-Iraki-Alcox, komet redup yang melintas sejauh 5 juta km saja dari Bumi, komet terdekat selama ini. IRAS juga menemukan 3200 Phaethon, benda langit mirip asteroid namun menyemprotkan partikel2 dari permukaannya dengan bentuk mirip ekor komet dan dipastikan merupakan sumber dari hujan meteor (shower) Geminids yang terjadi tiap awal Desember. So, IRAS juga tidak pernah menyimpulkan telah ditemukan benda langit dengan ciri2 seperti Nibiru.

Kalaupun planet nibiru itu ada, dengan sifat2 fisik dan orbitnya, peluangnya untuk masuk ke tata surya bagian dalam ataupun berbenturan dengan Bumi adalah nol. Meski begitu, Selebaran Kiamatini di sisi lain sedang mengingatkan kita betapa terbukanya potensi benturan Bumi dengan benda2 langit dari Awan Komet Oort maupun Sabuk Kuiper (baca : komet), meski Bumi sudah ditamengi Jupiter dan Bulan. Merujuk betapa banyaknya jejak kawah tumbukan di wajah Bulan, Barbara Cohen dan David Kring (2002) menyimpulkan Bumi pernah dihajar jutaan bolide sekitar 2,8 milyar tahun silampada peristiwa Late Heavy Bombardment. Hajaran itu membentuk sedikitnya 22.000 kawah tumbukan berdiameter lebih dari 20 km, dengan 40 kawah diantaranya benar2 berukuran raksasa dan layak disebut basin, mengingat diameternya lebih dari 1.000 km. Kini tak satupun darikawah2 itu yang tersisa, mengingat aktifnya dinamika permukaan Bumi oleh proses erosi dan gerakan lempeng2 tektonik.

Dua kawah tertua yang ada, masing2 Vredefort (Afrika Selatan, diameter 300 km) dan Sudbury (Canada, diameter 250 km) berasal dari masa yang lebih muda (2 milyar tahun silam). Andai hipotesis Shiva benar, jika kita menghitung balik dari dua peristiwa tumbukan benda langit terdahsyat terakhir, yakni peristiwa 65 juta tahun silam (musnahnya Dinosaurus, ditandai dengan terbentuknya Kawah raksasa Chicxulub) dan 35 juta tahun silam (terbentuknya Kawah Popigai di Russia, diameter 100 km, dan Kawah Chesapeake Bay di New YorkCity, diameter 95 km), nampaknya siklus bencana 30-35 juta tahun akan terulang lagi di masa kini, periode dimana manusia hidup. Berkait tumbukan ini, menarik sekali bahwa di region Asia Tenggara, sebagian Australia, Taiwan, China dan P. Madagaskar, bahkan ada juga yang mengatakan hinggake Eropa Tengah dan Texas, telah ditemukan tektit, yakni butir2 batuan beku khas produk tumbukan benda langit. Di Indonesia tektit ini bisa ditemukan di Jawa (terutama di Sangiran), Belitung, Kalimantan dan Ambon. Tektit yang disebut tektit austral-asia ini terjepit di sedimen berumur pleistosen tengah atau dari masa 0,77 juta tahun silam.

Di dalam tektit ini ditemukan pula mineral coesite, sejenis kuarsa yang termetamorfosis oleh tekanan luar biasa besar (200ribu ton per meter persegi !), yang secara alami hanya diproduksi oleh tumbukan benda langit. Jelas bahwa sebaran tektit austral-asia berasal dari tumbukan benda langit pada 0,77 juta tahun silam. Melihat betapa luas sebarannya, Edward Chao - yang bersama empat serangkai : Eugene Shoemaker (alm), Nicholas M. Short, B.M. French dan W von Engelhardt menjadi pionir penyelidikan dan pembuktian tumbukan benda langit di dekade 1960an - menyebut tektit itu bisa disamakan dengan sebaran global lempung hitam tipis yang terjepit di antara sedimen zaman Kapur danTersier. Lempung hitam ini jadi demikian populer karena amat kaya dengan iridium dan jadi salah satu penanda terjadinya tumbukan dahsyat 65 juta tahun silam, yang membentuk Kawah raksasa Chicxulub sembari mengiamatkan 75 % populasi makhluk hidup saat itu. Maka skala tumbukan yang membentuk tektit austral-asiapun menyamai dahsyatnya pembentukan Kawah Chicxulub.

Hampir semua paper yang mengupas genesis tektitaustral-asia menyebut kawasan Asia Tenggara merupakan titik permukaan Bumi yang dihantam bolide pada 0,77 juta tahun silam itu. Menariknya, survey di Laut Cina Selatan selama 1 dekade (1989 - 1999) menggunakan satelit GEOSAT dan SEASAT berhasil mendeteksi sebuah struktur sirkular raksasa berdiameter 100 km di 13° 36' LU 110° 30' BT. Meski belum diteliti lebih lanjut (karena untuk itu perlu dibor dan dicek tipe batuannya) diduga kuat inilah kawah raksasa itu. Satu hal yang harus diingat, meski (anggaplah) tumbukan versi hipotesis Shiva itu sudah terjadi 0,77 juta tahun silam, dalam sejarahnya jarang sekali dijumpai tumbukan benda langit (terutama yang membentuk kawah2 raksasa) dari bolide tunggal, kebanyakan dihasilkan oleh beragam bolide yang datang secara berentetan selama 1-2 juta tahun (rentang waktu yang tergolong pendek dalam skala waktu geologi). Pola khas ini nampak dari terbentuknya kawah Chicxulub yang segera diikuti dengan pembentukan 7 buah kawah tumbukan lain, masing2 Eagle Butte (Canada), Gusev (Russia), Belize (Meksiko), Alvaro Obregon (Meksiko), Haiti (Laut Karibia), Silverpit (lepas pantai Inggris) dan sau kawah tak bernama di dasar Samudera Pasifik.

Begitu pula terbentuknya Popigai, yang langsung disusul dengan munculnya kawah Chesapeake Bay (AS) dan struktur Fohn di celah Timor. Dan kawah di Laut Cina Selatan ini ? Memang sebelumnya telah terbentuk kawah Zhamanshin (Kazakhstan, diameter 14 km, 0,9 juta tahun silam), Bosumtwi (Ghana, diameter 10,5 km, 1,1 juta tahun silam), Eltanin (Laut Bellingshausen, diameter 40 km, 2,15 juta tahun silam) dan Kara-Kul (Tajikistan, diameter 50 km, 3 juta tahun silam). Namun kita tidak pernah tahu apakah kawah di Laut Cina Selatan tadi merupakan “penutup” rangkaian tumbukan itu atau hanya bagian dari sejarah mencekam yang sedang bergulir sampai detik ini.

Sekelompok ilmuwan Rusia mengadakan rangkaian pertemuan di tahun 2000, untuk mendiskusikan planet X. Hal ini menjadi sumber berita Reuter dengan headline “Kejadian di tahun 2003” (diterbitkan Kantor Berita Reuter, edisi 13 September 2000)
Inti pertemuan tersebut adalah mengenai musibah kedatangan Planet X, yang keberadaannya sudah di monitor dari observatori Rusia. Para ilmuwan bertanya-tanya, jika ini terjadi, akankah Rusia masih tetap ada?

Ilmuwan Andrei Shukshin menyatakan, dalam pertemuan ini juga dibahas tentang pengurangan jumlah penduduk global secara besar-besaran, akibat peristiwa ini.
Yang pasti, Planet X memang ada dan mengorbit. Tapi, akankah bertabrakan dengan bumi? Ini yang masih dipelajari.
Di Observatori St.Petersburg Rusia, pengamatan seputar Planet X berlangsung intensif. Ilmuwan disana menamai planet ini dengan sebutan “Raja Sun” atau “Bintang Yang Besar”.

Tak banyak ilmuwan yang bersedia membagi informasi soal planet ini, karena kekhawatiran akan menimbulkan kepanikan global. Dan banyak pegawai NASA yang diam-diam membuat “home dome” yaitu rumah khusus, dengan konstruksi khusus, yang bersifat tahan topan badai, tahan gempa dan angin tornado. “Home dome” harus dibangun di area perbukitan, jauh dari pantai.

Bagi yang tertarik, bisa melihat model “home dome” dan cara pembuatannya di sini :

http://www.networkearth.org/naturalbuilding/honey.html

http://www.calearth.org/photogal.htm

http://www.deatech.com/natural/dealy/freebldg/

http://www.terra-dome.com/index.html

http://paisite.com/sunlife/index.htm

http://www.domesnorthwest.com

http://www.aidomes.com/

http://www.monolithicdome.com/

http://nepanewsletter.com/groupshelter

http://www.domedr.com

Mereka yang punya akses informasi, sudah menyiapkan diri. Dan mayoritas yang samasekali nggak paham soal ini, go with the flow saja.
Planet X juga dikenal dengan nama Nibiru, atau disebut “Wormwood”, merupakan benda angkasa luar yang paling sering disebut sejak jaman kuno.
Setelah mengorbit selama 3600 tahun, planet ke 10 ini akan datang lagi.

Dampak kedatangan Planet X terhadap bumi, sudah dicatat nenek moyang kita ribuan tahun lalu. Ilmu Geologi dan Arkeologi juga mencantumkannya.

Pernyataan Malachi Martin

Bapa Malachi Martin bekerja di lingkup eselon tertinggi Gereja Katolik. Beliau memiliki akses ke Paus langusng, dan memiliki 3 gelar doktorat, salah satunya dari Oxford. Malachi menjelaskan di tahun 1997, bahwa selama 5-10 tahun kedepan, sebuah planet akan menghampiri bumi dan mengakibatkan jutaan orang binasa.
Malachi menghimbau agar kita senantiasa mengamati langit untuk melihat tanda-tandanya. Konon, tanda tersebut berbentuk palang .
Dinamakan Planet X, karena saat muncul di langit, bentuknya seperti silang/palang berwarna merah.
Malachi sudah membaca “Rahasia Ketiga Fatima”, dan tak ingin membicarakannya dengan siapapun. Ia hanya berkata “Yang terjadi adalah yang terburuk dari apa yang bisa kau bayangkan”.

Pernyataan Bapa Malachi tentu bukan omong kosong, mengingat beliau merupakan cendekiawan terpelajar.
Saat ini, Vatican memiliki teleskop sendiri, yang diberi nama VATT (Vatican Advanced Technology Telescope) yang terletak di Observatorium Mt.Graham, Arizona.
Ini dia websitenya :

http://clavius.as.arizona.edu/vo/vatt.html

http://medusa.as.arizona.edu/graham/graham.html

Bapa Malachi meninggal tahun 1999. Banyak yang menduga, beliau meninggal akibat konspirasi, karena terlalu blak-blakan bicara soal “Rahasia Fatima yang Ketiga” serta mengenai Planet X.
Simpang Siur Planet X
Untuk mencegah kepanikan soal Planet X, banyak observatorium yang kini “tiba-tiba” tertutup untuk umum. Petugas observatorium bahkan tak mau mengarahkan teleskop ke konstalasi bintang Orion. Banyak alasan dibuat, supaya orang tak mempercayai kenyataan ini. Kenyataan tentang Planet X.
Adler Planetarium & Astronomy Museum in Chicago maupun Hayden Planetarium di Rose Center for Earth and Space, New York seringkali tertutup untuk umum, dengan berbagai alasan. Juga di banyak negara.

Planet X memang sengaja dibuat seperti mitos konyol, omong kosong yang membingungkan. Kenapa? Supaya tak terjadi kepanikan massal.
Banyak situs di internet yang mengabarkan informasi palsu seputar Planet X.
Berikut, beberapa informasi yang KELIRU soal Planet X :

1. Planet X bisa jadi tak pernah ada, karena tak ada bukti kuat tentang keberadaannya. Kalaupun ada, munculnya pasti hanya sekali dalam sekian juta tahun. (Ini jenis informasi yang paling banyak kita jumpai)

2. Planet X memang ada, tapi tak akan muncul di era (jaman) kita.

3. (Tersebar di kalangan ilmuwan & observatorium) Planet X memang ada, dan akan menghampiri bumi. Tenang saja, jangan panik, karena itu hanya kejadian biasa. Tidak akan ada bencana.

Fakta Planet X

Massa Planet X begitu besar, dengan kutub magnetis yang memiliki kadar plasma tinggi dan pancaran energi yang begitu dahsyat, PASTI mengakibatkan kerusakan hebat pada planet yang dilewatinya.
Biasanya beberapa tahun sebelum kedatangan planet X,gelombang elektromagnetik Planet X mengakibatkan perubahan-perubahan besar pada planet yang akan dilewatinya.

Ini bisa dilihat pada perubahan iklim dahsyat yang melanda Planet Bumi.
Aktivitas gempa dan vulkanis mengalami perubahan 3 hingga 4 dekade sebelum kedatangan Planet X.
Sejak tahun 1996, perubahan cuaca di Bumi mencatat rekor tertinggi. Berbagai bencana alam, mulai dari gempa, aktivitas vulkanik dan perubahan elektromagnetis begitu tajam peningkatannya, namun datanya selalu “diperhalus” untuk masyarakat luas.

kali ini tentang kaitan Planet X dengan Global Warming...

Pemanasan Global?

Masuk akal, kalau perubahan cuaca dibilang sebagai akibat dari pemanasan global. Tapi, apakah perubahan pada siklus matahari juga akibat pemanasan global? Sama sekali tak ada kaitannya!

99% tata surya kita terbuat dari konsentrasi plasma hingga ke level atomic. Planet adalah plasma yang memiliki kepadatan tertentu. Kembalinya Planet X ke system solar kita mengakibatkan perubahan konsentrasi elektrikal pada energi plasma di SEMUA planet yang ada, di tata surya kita.

Menurut pandangan ilmuwan Rusia, perubahan aktivitas vulkanik dan gempa meningkat sebanyak 400 sampai 500 persen sejak tahun 1975. Perubahan ini tidak hanya terjadi di bumi saja, tapi juga pada semua planet. Setiap planet di tata surya kita mengalami peningkatan aktivitas dan perubahan cuaca. Banyak fakta yang tidak diterbitkan oleh media. Dr.Dmitriev menyatakan bahwa planet-planet lain juga mengalami perubahan. Contohnya : atmosfir di Mars kini semakin tebal, begitu juga di Bulan. Kini ada lapisan Natrium setebal 6000 kilometer yang sebelumnya tak pernah ada.

Lapisan atas atmosfir bumi juga mengalami perubahan kadar HO. Hal yang samasekali tak ada hubungannya dengan pemanasan global, dampak CFC ataupun akibat polusi.
Bukan itu saja, medan magnetik planet-planet juga mengalami perubahan. Beberapa planet bertambah terang. Venus contohnya, terlihat semakin terang bercahaya. Jupiter bahkan memiliki radiasi energi yang berbentuk seperti tabung yang terhubung dengan bulannya.

Uranus dan Neptunus baru saja mengalami perubahan kutub. Saat pesawat Voyager 2 melintasi Uranus dan Neptunus, perubahan kutub terjadi di bagian Utara dan Selatan Planet.

Rangkaian perubahan yang terjadi di tata surya kita, dapat dibagi dalam 3 kategori :
1. perubahan medan energi
2. perubahan pijar
3. perubahan atmosfir

Pada periode tahun 1963 hingga 1993, jumlah peristiwa bencana alam meningkat 410 persen. Dan bencana-bencana terdahsyat terjadi 9 tahun belakangan.
Dr.Dmitriev menemukan bahwa medan magnetic matahari meningkat 230 persen sejak tahun 1901.

Jadi, yang mengalami perubahan bukan hanya planet Bumi. Hanya sedikit kalangan yang menyadari fakta ini. Di Akademi Sains Nasional Siberia, Rusia, khususnya di Novosibirsk, berlangsung penelitian terhadap matahari. Dan Dr.Dmitriev dengan takjub mengemukakan bahwa, matahari bertambah terang 1000 persen dibanding sebelumnya, dan masih terus bertambah terang.

Melihat Planet X
Hanya teleskop terbesar (yang dijaga ketat) bisa digunakan untuk melihat Planet X. Sejumlah observatorium kecil di dunia mencatat keberhasilan melihat Planet X di awal tahun 2001.

Dr.Harrington, rekan sejawat dari Ilmuwan dan arkeolog Zecharia Sitchin, yang pertama meyakini keberadaan NIBIRU atau Planet X berdasarkan catatan kuno orang Sumeria, meninggal mendadak akibat kecelakaan. Diduga ini disebabkan keberanian Harrington mengekspos penemuan planet ke 10 yang dikenal dengan nama Planet X ini, guna melengkapi teori Sitchin.

Sejak peristiwa ini, para ilmuwan memilih tutup mulut dan tak mau bicara banyak soal Planet X dan aktivitasnya.
Saat Zecharia Sitchin menerbitkan buku yang didasari tulisan terjemahan bangsa Sumeria Kuno, Sitchin menyatakan ada 12 planet di tata surya kita. Saat buku diterbitkan (tahun 1970an), Teori Sitchin ditertawakan. Tapi, saat satu persatu temuan ilmuwan membuktikan bahwa Teori Sitchin benar…, statement Sitchin mulai diawasi ketat.

Dalam bukunya, “The 12th Planet”, Sitchin menulis tentang legenda “Komet Kiamat” atau “Nemesis” yang muncul secara periodic dan menciptakan kehancuran.

Zaman Es

Ingatkah pelajaran di Sekolah Menengah tentang Zaman es? Kisah ini merupakan petunjuk bahwa Planet Bumi senantiasa mengalami perubahan periodic. Dan yang dimaksud bukan hanya perubahan kutub saja. Ingat fosil gajah mammoth beku yang ditemukan di Kutub? Saat diteliti, dalam lambungnya masih ada tanaman tropis yang baru saja dimakan. Ini membuktikan, mammoth tersebut membeku dalam sekejap! Istilah zaman es bukan berarti perubahan yang bertahap, tapi instant.
Ingat film “The Day After Tommorow”? Kira-kira secepat itulah pergerakan esnya! Dan ini terjadi setiap kali Planet X mendekat.

Aku akan perdalam sedikit soal Zaman Es sebelum kita lanjut ke Planet X, karena…inilah yang akan terjadi nanti.

Zaman Es Akan Terulang Lagi

Teman-teman, baca tulisanku ini dengan seksama. Ambil segelas minuman, dan baca dengan teliti…Ini SERIUS. Ini bukan bacaan sambil lewat. Kita sedang menjelang zaman es, bukan pemanasan global. Sebab :

1. Kita bukanlah penyebab terjadinya Pemanasan Global. Dalam kadar maksimal, hanya 3 % gas karbondioksida (CO2) yang dihasilkan umat manusia. Jumlah CO2 dalam udara saat ini menyerap hampir semua radiasi yang ada. Jadi, tak ada hubungan antara kaitan jumlah kadar CO2 dan radiasi.

2. 17.000 orang imuwan menandatangani petisi yang menyatakan bahwa CO2 yang dihasilkan manusia bukanlah penyebab pemanasan global. Peningkatan kadar CO2 sebanyak 30 % persen di atmosfir kita dalam 100 tahun terakhir adalah akibat kenaikan suhu laut. Dan naiknya temperature laut disebabkan meningkatnya gempa dan aktivitas vulkanik.

3. Selama ini kita belajar di sekolah bahwa Zaman Es hanya terjadi sekali dalam sejarah. Tapi, nyatanya, Zaman es terjadi beberapa ratus kali.

4. Matahari bersifat elektromagnetis. Inilah yang mengakibatkan timbulnya bintik matahari, yang terus bertambah. Bumi juga bersifat elektromagnetik. Pada waktu-waktu tertentu, kutub magnetic akan berubah. Dan perubahan ini diakibatkan perubahan pada tata surya kita.

5. Di masa lalu, saat perubahan kutub terjadi, dibarengi juga dengan aktivitas vulkanik, gempa, zaman es dan kepunahan. Terjadi secara serentak. Perubahan ini terjadi dalam waktu yang sangat singkat. Bayangkan, dalam satu malam, suhu bisa turun 20 derajat!

6. Zaman es berulang secara periodik setiap 11.500 tahun.

7. Satu inci hujan menghasilkan 10 inci salju. Di tahun 2007 ini, Colorado tertutup salju setinggi 30 kaki dalam satu kali badai saja. Baca kisahnya di www.iceagenow.com/Record_Lows_2007.htm

8. Saat ini, Kutub Artik memiliki suhu yang cukup dingin untuk mengakibatkan Zaman Es. Yang dibutuhkan Cuma tambahan kelembaban sedikit saja, untuk menghasilkan lebih banyak salju. Saat ini dengan meningkatnya temperatur air laut akibat pergerakan vulkanik, kelembaban semakin meningkat di Kutub Artik.

9. Untuk melihat daftar Glasir (glacier) yang mulai terbentuk saat ini, lihat situs www.iceagenow.com Data ini tidak dimuat oleh media massa. Besar kemungkinan, kita semua akan mengalami Zaman es.

10. Film “An Inconvenient Truth"-nya Al Gore menyesatkan banyak orang. Informasi yang benar dalam film tersebut hanya soal semakin meningkatkan temperature air laut akan memicu kemunculan Zaman Es dalam waktu sekejap.

Kenapa Ini Sangat Penting?

Meski kita nggak tinggal di kawasan yang akan tertutup lapisan es setinggi ratusan atau ribuan kaki, kita tetap harus menyiapkan diri.
Dalam bukunya “Not by Fire, but by Ice” karya arsitek bernama Robert Felix, disebutkan tentang perubahan kutub dan berbagai bencana alam yang akan menyertainya.
Persediaan makanan di seluruh dunia akan habis selama beberapa tahun. Pertanian tak mungkin dilakukan, karena kekacauan iklim.

Untuk info lengkap soal ini, linknya :
www.iceagenow.com


Beberapa pekan yang lalu, negara-negara yang tergabung dalam Uni Eropa telah sepakat untuk mengurangi emisi gas CO2 dengan target yang cukup ambisius yaitu pengurangan emisi sebesar 20% hingga 2020. Bahkan Inggris berencana untuk mengurangi emisi CO2-nya sebesar 60% hingga 2050.

Isu pemanasan global memang sedang hangat dibahas di Eropa, apalagi dengan adanya fenomena musim dingin yang hangat di tahun 2006-2007 ini dan semakin banyaknya fenomena “penyimpangan” cuaca seperti badai dan angin ribut yang secara ekonomi sangat merugikan. Juga dengan semakin banyaknya data yang menunjukkan penambahan laju mencairnya es di kutub utara. Dan semua itu, menurut sebagian besar pakar, terjadi karena meningkatnya kandungan gas rumah kaca dari hasil kegiatan manusia (antropogenik), maka dari itu wajar saja kalau apa yang dibicarakan oleh para pemimpin dunia saat ini adalah menurunkan emisi gas rumah kaca tersebut.

Tahun 2006 sendiri oleh WMO ditetapkan sebagai tahun terpanas ke-6, dimana temperatur permukaan rata-rata global tahun 2006 lebih hangat 0.42°C dari harga rata-rata tahunan pada periode 1961-1990. Bahkan menurut NOAA, tahun 2006 tercatat sebagai tahun terpanas di Amerika, dimana berdasarkan data harga rata-ratanya, tahun 2006 1,2°C lebih hangat daripada rata-rata temperatur di abad ke-20 dan 0,04°C lebih panas daripada tahun 1998. Bahkan menurut laporan WMO, jika harga rata-rata suhu permukaan dipisahkan antara Bumi belahan utara (BBU) dan selatan (BBS), maka kenaikan suhu permukaan di BBU jauh lebih tinggi daripada BBS. Di BBU harga temperatur permukaan rata-rata 0,58°C di atas harga rata-rata 30 tahun yang besarnya 14,6°C (terpanas ke-4 sejak tahun 1861) sementara di BBS 0,26°C di atas harga rata-rata 30 tahun yang besarnya 13,4°C (terpanas ke-7 sejak tahun 1861).

Sejauh ini sebenarnya masih terjadi pro dan kontra tentang pemanasan global ini (dan juga penyebab utamanya), karena selain mereka yang marak menyuarakan terjadinya pemanasan global dengan (salah satu) indikator naiknya suhu permukaan Bumi, ada juga sebagian ahli yang masih menyangsikan data naiknya suhu permukaan yang dikemukakan oleh mereka yang pro tersebut. Selain itu, faktor utama penyebab pemanasan global pun masih jadi perdebatan dan diskusi yang hangat hingga akhir ini.

Salah satu dari mereka (para ahli) yang masih menyangsikan adanya pemanasan global adalah Prof. Bjarne Andresen dari Universitas Kopenhagen. Beliau menganggap bahwa isu pemanasan global lebih kental unsur politisnya daripada ilmiahnya. Hal ini dikemukakannya tentu bukan tanpa argumentasi yang jelas. Beliau yang bekerjasama dengan Prof. Christopher Essex dari Universitas Ontario Barat dan Prof. Ross McKitrick dari Universitas Guelph, keduanya di Ontario Kanada telah mencoba menganalisis topik tentang pemanasan global ini dan telah mereka publikasikan dalam Jurnal Non-Equilibrium Thermodynamics.

Pernyataan tentang terjadinya pemanasan global yang diberikan oleh para pakar yang pro didasarkan pada asumsi umum atmosfer Bumi dan lautan menjadi hangat dalam 50 tahun terakhir yang terjadi akibat kecenderungan (trend) naiknya suhu global yang merupakan hasil dari perhitungan njelimet dan perata-rataan suhu udara yang diukur di seluruh dunia. Menurut Prof. Andresen yang pakar termodnamika, adalah tidak mungkin berbicara tentang suhu sendirian pada sesuatu yang rumit seperti iklim di Bumi. Suhu hanya bisa ditentukan pada sebuah sistem yang homogen. Lebih dari itu, iklim tidak dibentuk oleh suhu sendirian. Perbedaan suhu akan menyebabkan terjadinya sebuah proses dan menghasilkan badai, arus laut dan lain-lain yang membentuk iklim. Menurut beliau metode yang sekarang digunakan untuk menentukan suhu global dan kesimpulan yang diambil dari metode tersebut lebih bersifat politis daripada ilmiah.

Selain ketiga profesor tersebut, masih ada juga pakar lain yang punya pendapat menarik, terutama berkaitan dengan faktor penyebab utama perubahan iklim (climate change) di Bumi ini. Lagi-lagi pakar yang punya pendapat menarik ini ternyata berasal dari Denmark juga, yaitu Henrik Svensmark and Eigil Friis-Christensen. Menurut mereka, faktor utama yang kemungkinan besar menjadi penyebab utama dari perubahan iklim di Bumi adalah sinar kosmik, dan bukan gas rumah kaca.

Sekitar sepuluh tahun yang lalu mereka berhipotesa bahwa sinar kosmik dari angkasa mempengaruhi iklim di Bumi dengan cara mempengaruhi pembentukan awan di atmosfer bagian bawah. Hipotesa ini didasarkan pada adanya korelasi yang kuat antara tingkat radiasi kosmik dan penutupan awan dimana semakin besar radiasi kosmik semakin besar pula penutupan awan. Awan mendinginkan iklim di Bumi karena ia memantulkan kembali sekitar 20% radiasi Matahari ke angkasa.

Menurut mereka, selama abad ke-20 pemasukan (influx) cahaya kosmik berkurang akibat berlipatgandanya medan magnetik Matahari yang memperisai (menghalangi) Bumi dari sinar kosmik. Berdasarkan pada hipotesa di atas, sedikitnya radiasi kosmik berarti sedikit pulalah terjadinya pembentukan awan di atmosfer Bumi. Akibatnya, suhu di Bumi menjadi hangat, seperti yang terjadi sekarang ini.

Untuk yang tertarik dengan pendapat yang kontra (atau yang mengkritisi) apa yang disampaikan oleh Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) dan film An Inconvenienth Truth, silahkan menonton The Great Global Warming Swindle.

Sumeria dan Planet X
Tulisan kuno bangsa Sumeria sejak 6000 tahun lalu mencantumkan Planet Nibiru sebagai bagian dari system solar kita. Nibiru berarti “planet yang bersilangan”.
Deskripsi Nibiru sama persis dengan Planet X (Planet Ke Sepuluh).
Menurut catatan astronomi kuno yang dicocokkan dengan pengetahuan modern : Planet X memiliki orbit eliptik seperti komet, dengan perjalanan melampaui orbit Pluto.

Kalkulasi Observatorium

Dr. Thomas C. Van Flandern, astronom dan ilmuwan dari Oberservatorium Naval Amerika mengatakan, perubahan kutub di Uranus dan Neptunus, terjadi akibat sebuah planet. Bersama rekannya, Dr. Richard Harrington, ia membuat kalkulasi tentang sebuah planet (urutan ke 10 di system tata surya kita) dengan ukuran 2-3 kali lebih besar dari bumi, serta memiliki tingkat orbit eliptikal yang tinggi.

Penemuan ini melengkapi teori Sitchin, bahwa letak planet X dekat dari Bumi. Pada tahun 1982, NASA mengeluarkan statement tentang keberadaan Planet X. Namun sekarang, NASA menolak berkomentar sama sekali.

Jika Planet X Mendekat

Setiap kali Planet X mendekat, berbagai perubahan drastic terjadi di Bumi. Perubahan ini mengakibatkan kerusakan besar dan kepunahan. Sejarah mengisahkan peristiwa-peristiwa ini. Monumen peninggalan peradaban lampau menjadi saksi kejadian tersebut.

Sebut saja, Legenda Atlantis, Lemuria, Indian Maya dan perabadan lainnya, yang hanyut terbenam lautan atau punah sekejap, terjadi akibat kedatangan Planet X. Sisa-sisa kebudayaan mereka bisa kita temui di Florida, Jepang dan kawasan Mediterania.

Semakin dekat Planet X dari bumi, semakin kuat daya magnetic dan gravitasinya. Ini bisa kita rasakan setiap hari. Semakin dekat planet X dengan kita, semakin cepat laju pergerakannya. Berbagai bencana dahsyat yang susul menyusul terjadi di berbagai negara hanyalah awal kecil dari apa sesungguhnya akan terjadi.

Penghuni NIBIRU

Keep an open mind ya..ini dari tulisan orang Sumeria.

Tulisan kuno bangsa Sumeria mencatat beberapa hal menarik yang juga diyakini banyak kepercayaan, yaitu : penciptaan, adanya Taman Eden/Firdaus dan banjir besar yang menutupi seluruh permukaan bumi (Mirip kisah Nabi Nuh).

Tapi, bangsa Sumeria juga mencatat tentang kedatangan Bangsa Anunnaki dari Planet Nibiru, yang menciptakan “manusia” dengan cara mengambil DNA mereka & mencampurkannya dengan DNA mahluk bumi (saat itu adalah manusia gua/Neanderthal).

Dalam bahasa Sumeria, Anunnaki berarti “mereka yang ke bumi, turun dari langit”.
Anunnaki digambarkan sebagai bangsa yang modern, dan telah menciptakan berbagai monument penting di Bumi, Bulan dan Mars, serta planet-planet padat lain dalam galaksi kita.

Kenapa Anunnaki menciptakan manusia?
Untuk dijadikan budak/pembantu mereka, yang membantu dalam aktivitas pertambangan berbagai mineral, salah satunya yaitu emas. Hingga hari ini, emas merupakan logam mulia dengan nilai tinggi. Fakta ini juga tercantum dalam tulisan kuno bangsa Sumeria.
Perlu diingat, siklus mendekatnya Nibiru menurut catatan Sumeria adalah setiap 3600 tahun sekali.

Yang menarik, beberapa fakta soal ini :
1. Lokasi “Taman Eden” dalam kisah Adam & Hawa disinyalir berada di kawasan Mesopotamia (kini Irak).
2. Saat ke Bumi, Anunnaki mendarat di Mesopotamia (kini Irak).
3. KONON, serbuan Amerika ke Irak sebetulnya adalah untuk menemukan lokasi Gerbang Bintang (STAR GATE) milik para Anunnaki yang diyakini berada di Mesopotamia (kini IRAK).
STAR GATE ini merupakan semacam portal milik Anunnaki untuk datang dan melihat peradaban kita.

Karena memiliki teknologi canggih, dan menciptakan manusia, maka Anunnaki diposisikan sebagai dewa oleh orang Sumeria.
Setelah beberapa saat hidup di Planet Bumi, Anunnaki pun pergi, dan berjanji KELAK akan kembali.
Kemanakah mereka? Mengeksplorasi kehidupan lain? Menciptakan peradaban baru?

2012, Apa yang Akan terjadi?

Apakah Planet X akan melewati bumi dan kembali membawa kita masuk Zaman Es?
Atau, para Anunnaki akan kembali? Berbagai keyakinan tentang adanya“MESSIAH” jika diurut kebelakang, berkaitan dengan janji Anunnaki bahwa mereka kelak akan kembali.

Kalaupun kembali, maka kembali sebagai apa? Sebagai teman atau musuh?
Apakah mereka masih menganggap kita sebagai budaknya?
Mungkinkah akan terjadi perang antara kita, warga Bumi dengan Anunnaki?

Presiden Amerika Ronald Reagan pernah menyinggung soal ancaman dari luar angkasa dalam salah satu pidatonya. Reagan juga mengusulkan dibentuknya system persenjataan berbasis luar angkasa (STAR WARS).
Mungkinkah saat itu sudah ada kontak dengan mahluk luar angkasa?

Dan, bukan hanya para Anunnaki saja yang ada di luar angkasa. Berbagai bangsa alien yang berperadaban tinggi juga diyakini berdiam di galaksi kita.
Tapi, karena kita ngomongin Planet X (Nibiru), maka focus kita adalah Anunnaki.

Fisik Anunnaki

Bandingkan manusia gua (Neanderthal) dengan manusia modern. Di mana bedanya secara fisik?
Banyak sekali. Manusia modern (kita) memiliki fisik yang lebih estetik (indah) dan halus dibandingkan manusia gua.

Dan itu hasil perpaduan DNA Anunnaki dengan kita.
Bangsa Anunnaki sendiri memiliki ciri-ciri fisik :

- Tinggi rata-rata 7-8 kaki (3 meter)
- Kulit putih
- Rambut pirang atau merah, mata biru

Makanya kulit putih sejak jaman dulu identik dengan “kasta lebih tinggi” atau “dianggap lebih estetik”, karena masih menganut standar patokan Anunnaki.

Bangsa Kaukasia (kulit putih-pirang-mata biru) memiliki paling banyak ciri-ciri fisik Anunnaki. Ini bisa dilihat dari golongan darah mereka, yaitu Rhesus negative.
Kapan-kapan kubahas ya soal golongan darah! Menarik banget! Karena rhesus negative, bukan berasal dari DNA kita. Tapi, dari Anunnaki (alien).


Teori Zechariah Sitchin
Sitchin adalah penulis dari enam buku dalam serial Chronicles Earth, ditambah dengan sebuah buku panduan:

- The 12th Planet.
- The Stairway to Heaven.
- The Wars of Gods and Men.
- The Lost Realms.
- When Time Began.
- The Cosmic Code.
- Genesis Revisited (buku panduan).

Apakah sebenarnya isi dari teori Mr. Sitchin? Pada dasarnya adalah:
Selain dari sebelas planet yang kita kenal, masih ada satu planet lagi dalam sistem tata surya kita, planet ini dinamakan Nibiru. Planet ini mempunyai orbit yang aneh, sehingga diperlukan waktu 3600 tahun untuk mengelilingi sabuk asteroid-nya. Kehidupan berkembang di planet ini.

Sebenarnya, diantara Mars dan Venus tidak hanya ada Bumi dan Bulan. Namun dulu ada satu planet yang mengorbit di tempat yang kita kenal sekarang dengan sabuk asteroid. Sitchin menyebut planet ini sebagai Tiamat.

Ada satu orbit yang sangat penting yang disebut Nibiru, planet ini bergerak terlalu dekat dengan Tiamat, dan bulan planet Nibiru bertabrakan dengan planet Tiamat, sehingga membuat keretakan di planet Tiamat. Pada perputaran orbit selanjutnya, planet Nibiru atau mungkin bulannya bertabrakan dengan planet Tiamat lagi, sehingga planet Nibiru tersebut terpecah menjadi banyak bagian-bagian yang kecil dan juga dua bagian yang besar. Bagian yang kecil-kecil menjadi sabuk asteroid, dan dua bagian besar lainnya menjadi bumi dan bulan. Dan pada titik ini benih kehidupan dari planet Nibiru terdapat di bumi.

450.000 tahun yang lalu, atmosfir dari planet Nibiru mulai terkikis. Seorang yang bernama Enki, anak dari penguasa Nibirian yang bernama Anu, datang ke bumi untuk menambang emas, yang dapat digunakan untuk menyelamatkan atmosfir Nibiru yang menghilang.

380.000 tahun yang lalu, terjadi perang antara dua golongan Nibirian di bumi yang saling bermusuhan. Kelompok yang dipimpin oleh anak dari Anu yang bernama Enlil yang memenangkan perang tersebut.

300.000 tahun yang lalu, Nibirian yang juga disebut “Annunaki” merasa lelah karena bekerja di pertambangan dan mulai memberontak. Pemimpin dari Annunaki yang bernama Enki dan Ninhursag kemudian membawa kera primitif wanita asli ke bumi dan dengan manipulasi genetika mereka menciptakan manusia untuk mengambil alih tugas dari pekerja pertambangan. Kemudian manusia mulai berkembang biak di bumi.

100.000 tahun yang lalu, beberapa dari orang Annunaki mulai menikah dengan wanita bumi. Beberapa orang Annunaki tersebut adalah Nefilim yang disebutkan di Alkitab.

Pertentangan terjadi dalam Annunaki menyangkut masalah masa depan manusia. Enlil memutuskan bahwa manusia harus dimusnahkan, tetapi Enki dan Ninhursag tidak setuju dengan keputusan tersebut.

13.000 tahun yang lalu, Annunaki mengetahui bahwa perjalanan Nibiru yang dekat berikutnya akan menyebabkan gelombang pasang yang hebat di bumi. Enlil bersumpah akan merahasiakan hal ini, dia melihat hal ini sebagai kesempatan untuk memusnahkan umat manusia.

11.000 tahun yang lalu – tepat pada waktunya – Enki memerintahkan manusia yang bernama Utnapishtim (Nuh) untuk membuat sebuah kapal (bahtera), untuk menyelamatkan beberapa manusia yang sudah dipilih.

Lebih dari 9000 tahun kemudian, Annunaki membimbing manusia memasuki permulaan peradaban, sementara perang terjadi diantara Annunaki sendiri. Mereka menyiapkan kapal induk untuk menguasai umat manusia dan sebagai perantara antara mereka sendiri dengan manusia.

Setiap 3600 tahun sekali, ketika Nibiru melakukan transit secara teratur ke dalam sistem tata surya kita, sekali lagi kita mempunyai hubungan dengan Annunaki.

Planet X pertama kali dikemukakan Percival Lowell tahun 1902 sebagai planet hipotetik yang gravitasinya sanggup menyimpangkan (sedikit) pergerakan Neptunus dan Uranus dari lintasan idealnya. Planet X merupakan kelanjutan hipotesis John Couch Adams dan Urbain LeVerrier setengah abad sebelumnya, yang bekerja sendiri2 namun sama2 menyimpulkan adanya planet tak dikenal yang mengganggu orbit Uranus, yang berujung mengagumkan dengan penemuan Neptunus oleh Galle dan d’Arrest lewat mata tajam teleskop observatorium Berlin pada tahun 1846.

Terinspirasi sukses ini, setelah menganalisis penyimpangan gerak Merkurius serta Uranus dan Neptunus, Le Verrier meramalkan sedikitnya ada 2 planet lain yang masih “bersembunyi”, menunggu ditemukan. Yang pertama disebut planet transneptunik, yakni planet cukup massif yang letaknya lebih jauh dibanding Neptunus. Yang kedua adalah Vulkan, planet massif yang lebih dekat ke Matahari dibanding Merkurius.

Untuk planet trans neptunik, segera muncul ratusan proposal yang masing2 mencoba memprediksi lokasi planet tak dikenal itu. Dua yang populer diusulkan Lowell dan Pickering. Lowell dengan “Planet X” nya, sementara Pickering dengan tujuh planet hipotetiktrans-Neptuniknya, yang masing2 diberi nama planet O, P, Q, R, S, T dan U. Menariknya sifat2 Planet O hampir mirip dengan Planet X-nya Lowell. Cerita lengkap soal ini bisa anda baca di situs The Nine Planets pada artikel “Hypotethical Planets”. Singkatnya, dari saat Clyde W Tombaugh menemukan Pluto (1930) sampai Jewit dkk. menemukan asteroid transneptunik 1992 QB 1 (1992) tak ada satupun benda langit yang dapat dijadikan kandidat Planet X.

Pluto sendiri cukup mengecewakan, mengingat massanya “hanya” 1/400 massa Bumi, jauh dari cukup untuk menjadi Planet X / Planet O yang massanya diestimasikan sebesar 2 - 6 massa Bumi. Justru di kawasan yang semula diduga menjadi habitat Planet X ini ternyata menjadi tempat bercokolnya 1 - 10 milyar asteroid transneptunik yang membentuk cakram raksasa bernama Sabuk Kuiper, dengan dinamika dikontrol oleh kombinasi gravitasi Jupiter - Saturnus - Uranus - Neptunus. Asteroid-asteroid ini baru ditemukan sejak 1992 silam meski keberadannya sudah diramalkan Gerald P. Kuiper setengah abad sebelumnya. Lantas bagaimana dengan penyimpangan orbit Uranus dan Neptunus ?

Hal ini diuji secara tak langsung oleh Voyager 2 ketika mengukur ulang massa planet Jupiter, Saturnus, Uranus dan Neptunus dengan akurasi sangat tinggi dalam Grand Tour 1979 - 1989. Ketika hasil pengukuran Voyager ini dimasukkan dalam hitungan Le Verrier, ternyata penyimpangan itu menghilang! Disini jelas bahwa ide akan Planet X dibangun dari deviasi standar statistika hasil pengukuran astronomi abad ke-19 yang tentu saja tingkat ketelitiannya tidak setinggi pengukuran saat ini. Mengenai Vulkan, problem itu sudah terjawab di tahun1916 ketika Einstein mengapungkan teori relativitas umum-nya yang menggemparkan. Menurut Einstein, salah satu konsekuensi dari membengkoknya ruang waktu disekitar benda massif seperti Matahari adalah terjadinya pergeseran permanen (presesi) terhadap titik perihelion Merkurius, yang mencapai 43 detik busur per abad. Presesi perihelion inilah yang teramati oleh Le Verrier, jauh hari sebelum Einstein lahir.

Nibiru, menurut Landsberger dan K. Wilson merupakan titik tetap di langit atau bintang kutub. Zecharia Stichtin dan Burak Eldem, mengklaim Nibiru adalah catatan kuno Sumeria mengenai planet tak dikenal. Pada http://xfacts.com/Nibiru disebutkan sebagai planet tempat berdiamnya Annunaki (dewanya orang Sumeria) yang mengorbit Matahari kita dalam 3.600 tahun. Namun klaim Stichtin tidak didukung fakta ilmiah astronomi dan arkeologi. Apalagi jika kemudian Nibiru dikait-kaitkan dengan Planet X.

Pertama, dikatakan planet Nibiru memiliki massa 100 kali massa Bumi kita, dengan diameter - merujuk pada grafis - menyamai Saturnus atau sebesar 120.000 km (sebagai pembanding, diameter Bumi kita “hanya” 12.756 km alias seper sepuluhnya saja). Bila kita anggap Nibiru berbentuk bulat, kita bisa memperkirakan densitasnya yang ternyata sebesar 0,66 gram/cc, alias lebih ringandari air (!). Adakah benda langit yang densitasnya mirip2 Nibiru ? Ada, malah banyak ! Asteroid-asteroid transneptunik penghuni Sabuk Kuiper dan kometisimal2 ‘penduduk’ Awan Komet Oort juga memiliki densitas kurang dari 1 gram/cc. Analisis spektroskopi menunjukkan hal ini disebabkan oleh komposisi penyusun benda2 langit itu didominasi oleh materi-materi ringan seperti senyawa karbon dan debu-debu silikat berselubung es, dengan permukaan gelap dan memadat akibat terjangan radiasi sinar kosmis.

Dengan permukaan yang menggelap dan memadat akibat tekanan radiasi sinar kosmis, bisa saja kita katakan Nibiru sulit dideteksi. Namun harus diingat, diameter sebuah benda langit berhubungan erat dengan magnitude-nya dan nanti akan kita lihat betapa klaim “Nibiru yang redup” ini tidak memiliki basis argumen. Yang melemahkan adalah diameternya. Dengan jarak rata2 235 - 1 = 234 AU atau 35,1 milyar km dari Bumi kita, benda langit yang diameternya 120.000 km itu seharusnya nampak sebagai titik cahaya dengan diameter 0,0034 mili radian atau 0,7 detik busur. Mata manusia (tanpa alat optik) memang takkan bisa melihat titik cahaya ini, mengingat batas resolusinya adalah 0,15 mili radian atau 31 detik busur. Namun dengan teleskop sederhana pun sebenarnya titik cahaya ini sudah nampak. Jika kita murni bertumpu pada kriteria Rayleigh, maka teleskop dengan lensa/cermin berdiameter minimal 30 cm yang bekerja pada spektrum panjang gelombang 7.000 Angstrom sudah cukup mudah mendeteksi titik cahaya ini, apalagi teleskop2 raksasa yang ada di Hawaii, Gunung Wilson maupun HST.

Sebagai pembanding, Pluto saja (diameter 2.274 km), yang dari Bumi nampak sebagai titik cahaya berdiameter 0,0004 miliradian alias 1/10 diameter titik cahaya Nibiru, sudah muncul dalam potret2 yang dibuat Lowell dari observatorium pribadinya di Flagstaff pada 1915, meski baru bisa diidentifikasi Tombaugh 12 tahun kemudian. Pluto nampak sebagai titik cahaya dengan magnitude +15. Logikanya, jika teknologi 1915 - 1930 saja sudah mampu membidik Pluto, tentunya untuk melacak Nibiru bukan persoalan sulit, kalo planet ini memang ada. Apalagi bisa diestimasikan Nibiru lebih cemerlang (magnitude-nya lebih kecil) dari Pluto karena diameternya jauh lebih besar.

Kedua, dikatakan gerakan planet Nibiru menuju ke tata surya bagian dalam. Jika dilihat grafis perbandingan orbit planet2 dan planet X, terkesan orbit Planet X/Nibiru berbentuk sangat lonjong alias memiliki eksentrisitas besar. Kita tahu bahwa orbit semacam ini adalah ciri khas orbit komet, dan kita juga sudah tahu dari jarak orbitnya Nibiru berada di region Awan Komet Oort, sumber komet2 berperiode panjang (> 200 tahun), komet parabolik dan hiperbolik. Komet2 periodik dari Awan Komet Oort memiliki cirikhas : eksentrisitas rata2 0,7 dan inklinasi 35 derajat. Karena eksentrisitas (e) orbit benda langit bergantung pada jarak Perihelion (P) dan Aphelion (A) nya lewat formula : (A - P)/(A + P) = e, untuk e = 0,7 kita dapatkan rasio A/P = 5,7. Karena jarak rata2 orbit planet (R) berhubungan dengan Aphelion dan Perihelionnya dalam formula - secara kasar - : 2R = A+ P, untuk e = 0,7 tadi kita dapatkan P = 70,1 AU.Ini masih sangat jauh dari Bumi kita (yang jaraknya 1 AU dari Matahari), bahkan masih lebih jauh dibanding Pluto, sehingga peluang Bumi dan Nibiru untuk berbenturan adalah nol.

Ketiga, pada halaman dari artikel yang diberi judul “IRAS” dengan potongan artikel koran berjudul “Mystery Heavenly Body Found by Orbiting Infrared Telescope“. Namun penjelasan di halaman tersebut sama sekali tidak menyinggung apa itu IRAS. Paralel dengan isu Nibiru, di dunia astronomi pernah muncul hipotesis Nemesis, yakni bintang pasangan Matahari yang sangat redup (kemungkinan berupa cebol putih atau cebol coklat) yang bergerak mengelilingi Matahari dalam orbit elliptikal dengan Perihelion 20.000 AU, Aphelion 90.000 AU dan periode orbit 30juta tahun. Sehingga Matahari-Nemesis adalah sistem bintang kembar dengan pasangannya sangat redup hingga tak terlihat. Ini mengingatkan kita pada sistem sejenis di Cygnus X-1, dimana pasangannya juga tak nampak (dan kini diidentifikasi sebagai lubang hitam). Hipotesis Nemesis dibangun oleh geolog Daniel P. Whitmire dan John J. Matesse (1985) sebagai solusi bagi terjadinya peristiwa pemusnahan massal akibat hantaman komet ke Bumi yang selalu berulang setiap 30 juta tahun seperti yang direkam di lapisan2 sedimen.