tag:blogger.com,1999:blog-15913710106558496042024-02-13T02:19:17.253-08:00DISCOVERIOSCATATAN UNIK SEORANG INSAN MANUSIAWINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.comBlogger143125tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-20002141531495917732010-01-07T19:14:00.000-08:002010-01-07T19:21:27.710-08:00Apa itu PTC?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDA-dkedeWqwaG0Inxm7ofaGI7xcfFXVpZB2KMJEl9nZC4npKxTx4527v0Mhy0b0Ir05KEWmG2DrymB8cpQGsIv_NWiRqOaY7l55XnMQy9Ri6F7xpJSZNjs3qGUkkLwijfRP9cP4zc16g/s1600-h/ptc.JPG" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiDA-dkedeWqwaG0Inxm7ofaGI7xcfFXVpZB2KMJEl9nZC4npKxTx4527v0Mhy0b0Ir05KEWmG2DrymB8cpQGsIv_NWiRqOaY7l55XnMQy9Ri6F7xpJSZNjs3qGUkkLwijfRP9cP4zc16g/s320/ptc.JPG" /></a><br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br />
</div>
<div id="kolomisi">
<div class="style1">
<b class="teksjudul">Apakah PTC itu?</b><br />
<br />
<b>PTC</b>
adalah singkatan dari Paid To Click. PTC merupakan progam bisnis di
internet yang membayar setiap membernya untuk mengklik iklan pada
halaman tertentu. Untuk mendapatkan rupiah atau dollar, Anda cukup
menjadi member di website PTC (gratis) dan mengklik iklan yang ada di
website tersebut. Cukup mudah bukan?<br />
</div>
<br />
<div class="teksjudul">
Berapa Anda akan dibayar?<br />
</div>
<div class="style1">
Setiap
website PTC memasang harga yang bermacam-macam. Rata-rata mereka akan
membayar Anda sekitar Rp 25,- sampai Rp 100,- (PTC lokal) dan $0.001 -
$0.01 (PTC luar negeri). Memang kelihatan sedikit, tapi kalau Anda
mengetahui tips dan triknya
dan menjadi member di banyak PTC hasilnya lumayan. Jadikan bisnis ini
untuk menambah penghasilan Anda dan bukan untuk penghasilan utama.<br />
<br />
</div>
<div class="style1">
<br />
</div>
<div class="style1">
Bagaimana caranya Anda dibayar?<br />
</div>
<div class="style1">
Perhatikan alur berikut ini.<br />
</div>
<div class="style1">
<br />
</div>
<div class="teksbesar">
Website PTC -> Rekening online -> Bank Anda<br />
</div>
<div class="style1">
<br />
Penjelasannya
begini. Jumlah uang yang sudah didapat dari website PTC ditransfer ke
rekening online Anda (Paypal, AlertPay, E-Gold, dll). Kemudian dari
rekening online ditransfer ke bank Anda di Indonesia (BCA, Bank
Mandiri, Bank Muamalat, dll).<br />
</div>
<div class="style1">
<br />
</div>
<div class="teksjudul">
Bagaimana persiapan mengikuti bisnis PTC ini?<br />
</div>
<div class="style1">
<b>a. Mempunyai dompet (rekening) online</b><br />
</div>
<div class="style1">
Pertama-tama
untuk menjalankan bisnis ini disarankan Anda mempunyai rekening online
terlebih dahulu. Ada dua macam rekening online yang umum digunakan,
yaitu:<br />
</div>
<div class="style1">
<a href="http://tinyurl.com/yzm8lqk"><img alt="icopaypal" height="48" src="http://www.ourptcbusiness.com/image/paypal.gif" width="48" /></a> <a href="http://tinyurl.com/yf8bw3e"><img alt="icoalertpay" height="48" src="http://www.ourptcbusiness.com/image/alertpay.jpg" width="48" /></a><br />
</div>
<div class="style1">
Silakan
klik icon tersebut untuk mendaftar! Pendaftarannya gratis dan mudah.
Siapkan dahulu email Anda sebelum mendaftar di Paypal dan AlertPay.
Perhatian! Email Anda adalah nomor rekening Anda, jadi pastikan email
yang dimasukkan adalah benar. <br />
</div>
<div class="style1">
Setelah
mendaftar, PayPal dan AlertPay Anda masih belum terverifikasi, artinya
identitas yang Anda masukkan belum terbukti benar atau tidak. Supaya
rekening Anda valid (sah) dan segera dapat digunakan, perhatikan
hal-hal berikut.<br />
</div>
<div class="style1">
- Untuk PayPal,
diperlukan kartu kredit sebagai alat verifikasi. Bila Anda belum
mempunyai kartu kredit, Anda bisa membeli sebuah VCC (Virtual Credit
Card). Supaya Anda lebih tahu tentang VCC, carilah di Search Engine
(Google, Yahoo, dll).<br />
</div>
<div class="style1">
- Untuk AlertPay,
diperlukan hasil scan KTP/SIM/Paspor (pilih salah satu saja) dan
tagihan listrik/PAM/PBB/telepon (pilih salah satu saja). Keterangan
lebih lanjut lihat di website <a class="a" href="http://tinyurl.com/yf8bw3e">AlertPay</a>.<br />
</div>
<div class="style1">
<b>b. Mempunyai rekening di bank lokal</b><br />
</div>
<div class="style1">
Tentu
saja Anda juga harus mempunyai rekening di bank lokal (BCA, Bank
Mandiri, Bank Muamalat, dll). Rekening di bank lokal berfungsi untuk
mencairkan uang Anda yang ada di Paypal/AlertPay. <br />
</div>
<div class="style1">
<b>c. Menjadi member di website PTC</b><br />
</div>
<div class="style1">
Setelah
mempunyai rekening online kemudian Anda menjadi member di
website-website PTC. Anda bisa lihat website PTC yang saya
rekomendasikan di bawah ini. Pendaftarannya gratis atau tidak dipungut
biaya apapun. Saran saya, daftarkan lebih dari satu website PTC untuk
mendapatkan rupiah/dollar dan aktif mengklik iklan setiap hari.
Utamakan Anda mendaftar di website PTC yang sudah terbukti membayar.<br />
</div>
<div class="style1">
<br />
</div>
<div class="style1">
Lihat dan Gabung disini <a href="http://discoverios.blogspot.com/2008/01/bukti-pembayaran-program-ptc.html"> Bukti Pembayarannya disini</a><br />
</div>
<div class="style1">
<br />
</div>
</div>
<a href="http://www.klikandi.com/?join=discoverios" target="_blank"><img alt="KlikAndi.Com" border="0" height="60" src="http://www.klikandi.com/images/banner.gif" title="KlikAndi.Com : Klik and Invest" width="468" /></a>
<a href="http://www.dbclix.com/?refid=discoverios" target="_blank"><img alt="DbClix" border="0" height="60" src="http://www.dbclix.com/images/banner.jpg" width="468" /></a>
<a href="http://www.zumin-ads.com/index.php?ref=discoverios"><img src="http://zumin-ads.com/join.php?u=F999JOZW8FX85WH" /></a><a href="https://www.idr-clickit.com/register.php/vonstingle.html" target="_blank"><img border="0" src="https://www.idr-clickit.com/b.php?u=29547" /></a>
<a href="http://klikajadeh.com/?r=discoverios">
<img src="http://klikajadeh.com/kadban/kad-anim2.gif" /></a><br />WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com26tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-69674986859702425872010-01-07T04:26:00.000-08:002010-01-07T04:26:59.357-08:00IDR-CLICKIT.COM memberikan anda Penghasilan Tambahan Rp.2.000.000/Bulan GRATISSSIDR-CLICKIT.COM merupakan sebuah situs lokal indonesia.. nah dia adalah salah satu situs PTC (paid to click) situs ini adalah situs populer karena selain tampil beda dia juga memberikan pembayaran yang tepat waktu kepada semua membernya... kalo gak percaya ini bukti pembayarannya yang saya terima<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3vTFaouL1hoDohLzfSD6cLuACvs3BVQZNjnJg18O69h20xzxPf8NEFdJpIqT4URW1Z09UIzCH7xG5Q0xZvgybmJ-kHRX55SFhC0egzPbEnhkAQHfKUjobkyoXsQRqT5mZ7wGr0KS5CE8/s1600-h/70cj1f.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3vTFaouL1hoDohLzfSD6cLuACvs3BVQZNjnJg18O69h20xzxPf8NEFdJpIqT4URW1Z09UIzCH7xG5Q0xZvgybmJ-kHRX55SFhC0egzPbEnhkAQHfKUjobkyoXsQRqT5mZ7wGr0KS5CE8/s320/70cj1f.jpg" /></a><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
nah masih mo diragukan lagi?... yah nggak kan.. kamu bisa ngikutin program ini GRATIS TOTAL... cukup daftar aja syaratnya gampang.. kamu cukup punya rekening bank mandiri ato bca... <br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
cara daftarnya gampang cukup <a href="https://www.idr-clickit.com/register.php/vonstingle.html"><span style="font-size: large;"><b>mendaftar disini</b></span></a><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<span style="font-size: large;"><b>setelah daftar langsung cek email.. yah.. nanti dikasih link aktivasi biar langsung aktif.. setelah aktivasi jangan lupa langsung ganti password jadi password kita </b></span><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
nah untuk cara promosi biar meningkatkan pendapatan..<a href="http://hondafoundations.webnode.com/cara-promosi-/menambar-refferal/"> Liat aja.. di sini</a><br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;">
pokoknya daftar dahulu.. <br /></div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com9tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-26638053809822149982009-12-10T03:39:00.000-08:002009-12-10T03:39:03.192-08:00Strategi Jitu Mengantisipasi PHK<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQeaUHPG4rE3c8kPrpr4FuVVN4EUiuSHAlsVauVxle5tZNDmZihuzk2hH3y1motFVMNxBPD91sBVY3tbg4OdPHnYyZQcx60hgYDozFzImH5HrGoj8yQhmrGvpfF5B0Dlw9_ThyOTlgz5k/s1600-h/pengangguran-dalam.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQeaUHPG4rE3c8kPrpr4FuVVN4EUiuSHAlsVauVxle5tZNDmZihuzk2hH3y1motFVMNxBPD91sBVY3tbg4OdPHnYyZQcx60hgYDozFzImH5HrGoj8yQhmrGvpfF5B0Dlw9_ThyOTlgz5k/s320/pengangguran-dalam.jpg" /></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam himpitan krisis global yang kian mencekam, terdengar kabar
pahit yang mesti terus kita telan. Baru saja Citibank mengabarkan akan
mem-PHK 50,000 karyawannya di seluruh dunia (termasuk di Indonesia
tentunya). Sementara dalam skala domestik, kita mendengar ratusan
perusahaan siap mem-PHK puluhan ribu karyawannya, lantaran order dari
luar negeri mendadak mampet.
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Oke, kantor tempat Anda bekerja sekarang mungkin masih adem ayem
saja. Namun, siapa bisa menebak bahwa perusahaan tempat Anda bekerja
bisa terus stabil (apalagi jika kelak memang rupiah akhirnya menembus
angka 20,000 – doh !!). Karena itu, bayangkanlah skenario ini :
mendadak sampeyan dipanggil bos, dan dia bilang kalau bulan depan
sampeyan ndak usah masuk lagi ke kantor, lantaran pemilik perusahaan
memilih menutup usahanya. Kalau sampai sampeyan dipecat, lalu anak
istri mau makan apa? Makan nasi aking? <span id="more-525"></span><br /></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Mungkin benar kata sebagian orang, menjadi pekerja kantoran
sejatinya sama beresikonya dengan melakukan wirausaha. Memang karyawan
kantor bisa menerima gaji tetap yang stabil setiap bulan – namun jika
mendadak Anda dipecat…..itu artinya sama dengan kehidupan finansial
Anda sekonyong-konyong bangkrut dalam sekejap. Jadi strategi apa yang
kira-kira kudu dipersiapkan untuk mengantisipasi datangnya PHK? Disini
mungkin ada dua pilihan strategi yang bisa kita bincangkan.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Strategi yang pertama </strong>adalah ini : <em>lakukanlah self-assessment untuk mencoba melihat seberapa kokoh portofolio kompetensi atau kualifikasi Anda</em>.
Apakah pengalaman kerja yang sudah Anda peroleh selama 2, 5 atau 7
tahun itu telah benar-benar memberikan profil kompetensi yang solid dan
“marketable”. (Atau jangan-jangan, pengalaman kerja Anda selama ini
benar-benar tidak punya makna apapun terhadap personal development diri
Anda….wah cilaka 12 kalau begitu). Lalu, apakah portofolio kompetensi
dan skills Anda itu juga mudah untuk “dijual” di perusahaan lain, atau
bahkan industri lain.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Cara yang paling mudah untuk mengetes pertanyaan itu adalah begini:
coba bayangkan hari ini Anda dipecat; lalu apakah Anda merasa yakin
dalam waktu paling lama 3 bulan, Anda sudah bisa memperoleh pekerjaan
seperti semula? Jika tidak yakin, berarti mungkin profil skills dan
kualifikasi Anda masih cukup rentan. Kalau demikian, segeralah
bertindak melakukan serangkaian aksi untuk memekarkan keahlian dan
ketrampilan Anda. Cara paling mudah adalah melalui pekerjaan Anda saat
ini. Bersikaplah proaktif; dan jika mungkin mintalah tambahan tugas
baru – yang memungkinkan Anda untuk terus mengembangkan ketrampilan
baru. Bersikap pula aktif untuk terlibat dalam projek-projek yang ada
di kantor – sebab siapa tahu, dari rangkaian tugas dan projek itu, Anda
bisa punya kesempatan bagus buat mengasah kompetensi Anda. Dan itu
artinya, Anda bisa terus mengembangkan portofolio pengalaman serta
“nilai jual” Anda di tengah pasar tenaga kerja yang kian kompetitif.
“Nilai jual” yang bagus ini tentu saja akan sangat bermanfaat jika
kelak Anda memang kejeblok kena PHK.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
<strong>Strategi yang kedua</strong> mengambil pendekatan yang agak berbeda. Strategi kedua ini bertajuk begini : <em>mumpung masih menjadi pekerja kantoran dan belum keburu di-PHK, start doing your own business right NOW</em>. Ya, dengan masih menjadi karyawan, ada kemungkinan Anda masih bisa sedikit menyisakan tabungan (<a href="http://strategimanajemen.net/2008/11/17/berapa-besar-gaji-anda-untuk-bisa-hidup-dengan-layak/">apalagi kalau gaji Anda 16 juta per bulan.</a>).
Dari uang tabungan ini, Anda tentu bisa bergerak untuk memulai sebuah
bisnis secara mandiri. Tentu saja Anda mesti mencari jenis usaha yang
tidak menuntut Anda untuk terjun langsung full time. Bisa juga Anda
memanfaatkan atau mempekerjakan orang lain untuk menjalankan usaha Anda
ini (sementara Anda bisa bertindak sebagai semacam “arranger”). Atau
bisa juga Anda memanfaatkan istri untuk dijadikan business partner (why
not?).<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Start small, but do act NOW. Cantumkan target dalam dua tahun
pertama, usaha mandiri itu bisa mendatangkan income setidaknya 50 %
dari gaji pokok Anda sekarang. Dan kemudian, dalam waktu tiga atau
empat tahun, bentangkan sasaran untuk memperoleh profit yang jumlahnya
100% sama dengan gaji Anda saat itu. Nah, kalau sudah begini, Anda bisa
kemudian memilih : apakah tetap bekerja sambil berbisnis, atau resign
untuk sepenuhnya mengelola your own business. Wah asyik juga ya
kedengarannya…….<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Demikianlah dua strategi ringkas yang mungkin bisa kita singgahi
manakala kita berpikir untuk merespon ancaman PHK. Apapun pilihan Anda,
ada satu kalimat yang mungkin layak dicengkram erat-erat dalam sekujur
tubuh kita. Kalimat itu berbunyi begini : <em>You, and ONLY YOU, who create your own future and destiny.</em> Ya, nasib kita memang bukan ada di tangan orang lain, atau pemilik perusahaan, atau top manajemen, atau pejabat pemerintah. <strong>Nasib kita ada di tangan kita sendiri, sodara-sodara………</strong><br /></div>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com5tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-13432557988271954472009-12-10T03:32:00.000-08:002009-12-10T03:32:32.585-08:00Mengapa Orang Lain Lebih Sukses Dibanding Saya?<div class="separator" style="clear: both; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvnSCx_koKaYlh7YqVuvjyljYAcqIifikfzkvefMwl6_-dH6NtotYqxzDzJ8T5JdkhD5jj7c8uKNPB4wQXs_wuaAlAts-r4swzVZWmYJOL6h1O1uTbSZdyhIF2FWD5dr_VLyS9CiGhyrk/s1600-h/successs.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhvnSCx_koKaYlh7YqVuvjyljYAcqIifikfzkvefMwl6_-dH6NtotYqxzDzJ8T5JdkhD5jj7c8uKNPB4wQXs_wuaAlAts-r4swzVZWmYJOL6h1O1uTbSZdyhIF2FWD5dr_VLyS9CiGhyrk/s320/successs.jpg" /></a><br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Ya, kenapa banyak orang lain jauh lebih sukses dibanding kita? Atau,
kenapa sebagian orang bisa merengkuh sejumput kesuksesan, sementara
sebagian yang lain tergelincir dalam stagnasi – <em>getting nowhere in their entire life</em>. Lalu, apa sebenarnya rahasia untuk meraih kesuksesan hidup?
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah serangkaian pertanyaan yang coba dijawab dalam sebuah buku yang amat indah, bertajuk : <strong>Outliers : The Story of Succes </strong>karangan Malcolm Gladwell. Gladwell telah membius publik dunia melalui dua buku sebelumnya, berjudul <em>Tipping Point</em> (yang merubah cara kita memahami dunia) dan <em>Blink </em>(yang
telah merubah the way we think about thinking). Dua buku ini sudah
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Sama seperti dua buku
sebelumnya, dalam bukunya yang ketiga ini Gladwell menyuguhkan
kejeniusannya dalam merangkai cerita : setiap paragraf dalam bukunya
selalu dirajut dengan penuh keindahan, menghanyutkan, dan semuanya
dibalut dalam kerenyahan yang menggiurkan. Bagi saya, membaca buku-buku
Gladwell selalu merupakan sebuah wisata intelektual yang menggetarkan,
dan rasanya sungguh mak nyus. <span id="more-532"></span><br /></div>
<div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
Jadi,
apa rahasia sebenarnya untuk meraih kesuksesan? Dalam banyak buku
populer, kesuksesan acap dipahami sebagai sebuah produk dari kejeniusan
seseorang, mentalitas atau mindset yang positif, motivasi kerja yang
kuat, dan serangkaian karakter positif lainnya. Demikianlah, kita lalu
menempatkan kisah sukses Bill Gates misalnya, dalam konteks semacam
itu. Kita memandangnya sebagai tokoh visioner yang jenius dan brilian,
dan melalui kerja keras serta talentanya ia bisa membangun kesuksesan
yang luar biasa. Dengan kata lain, kesuksesan acap dibaca sebagai hasil
dari kehebatan yang bersifat individual.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Gladwell menjelaskan narasi kesuksesan semacam itu hanyalah ilusi.
Benar, elemen-elemen tentang kerja keras dan talenta memegang peran,
namun kesuksesan sesorang ternyata jauh lebih banyak ditentukan oleh
serangkaian keberuntungan, lingkungan dimana kita bekerja, dari mana
kita berasal, dan juga kultur hidup yang membesarkan kita. ”Success….is
grounded in a web of advantages and inheritances, some deserved, some
not, some earned, some just plain lucky,” demikian Gladwell menuliskan
salah satu kesimpulannya.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Kisah kesuksesan semacam itu mungkin secara dramatis bisa kita baca
dari kisah berikut ini. Alkisah, terdapat dua sarjana yang sama-sama
brilian dan lulus dari sebuah perguruan tinggi ternama di tanah air.
Keduanya merupakan sahabat, dan keduanya memiliki prestasi yang
mengagumkan, baik dalam aspek akademis ataupun aspek ekstra kurikuler
(keduanya aktif dalam organisasi kampus dan dua-duanya dikenal memiliki
talenta kepemimpinan yang sangat baik).<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Ketika lulus, satu orang diterima bekerja di sebuah perusahaan yang
relatif baru, dinamis, dan berada dalam industri yang tengah berkembang
pesat. Satunya lagi memilih bekerja di sebuah perusahaan yang amat
besar dengan usaha yang mendekati monopoli, kultur kerja yang
birokratis, dan penuh kemapanan. Begitulah, sepuluh tahun kemudian
mereka bertemu kembali, dan betapa bedanya nasib mereka. Kawan kita
yang bekerja di perusahaan dinamis itu telah tumbuh menjadi top
eksekutif yang sukses dan diburu para headhunter; sementara kawan kita
satunya lagi stuck on the middle of nowhere.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Apakah kesuksesan itu karena kawan kita yang satu lebih hebat, lebih
positif mindsetnya, lebih termotivasi dibanding satunya lagi? Tidak.
Kawan kita yang satu berhasil karena ia <em>bekerja pada lingkungan yang benar</em>;
dan kantornya telah memberikan serangkaian “kesempatan” dan
“keberuntungan” (misal perusahaannya beruntung di-akuisisi oleh
perusahaan asing sehingga ia berkesempatan melakukan banyak penugasan
kerja di luar negeri; juga ia beruntung karena industri dimana
perusahaannya berkiprah tumbuh pesat sehingga dengan cepat tersedia
banyak posisi kosong ; dan ia beruntung perusahaan itu masih muda,
sehingga ia bisa cepat melesat naik posisinya).<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Sementara kawan kita satunya lagi “stuck” lantaran ia berada pada
habitat yang salah. Kantor tempatnya bekerja penuh dengan politicking,
tidak peduli dengan pengembangan SDM, dan penuh dengan birokrasi yang
mematikan. Talentanya layu sebelum sempat tumbuh; dan kesuksesan karir
tak pernah bisa ia raih.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Esensi dari kisah diatas sama dengan apa yang dinarasikan dalam buku
Gladwell ini. Sukses ternyata memang lebih banyak ditentukan oleh
dinamika lingkungan dimana kita berkiprah dan berkarya.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
</div>
<div style="text-align: justify;">
Pertanyaanya sekarang adalah : apakah habitat atau lingkungan tempat
Anda berkarya saat ini merupakan lingkungan yang tepat? Sebuah
lingkungan yang bisa menyodorkan “keajaiban”, “luck”, dan serangkaian
“berkah terselubung” dalam perjalanan hidup Anda? Atau sebaliknya,
sebuah tempat dimana kesuksesan senantiasa merupakan sebuah impian
kosong; bak buih fatamorgana yang selalu lenyap setiap kali kita hendak
mendekatinya?<br /></div>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-33892668972634389122009-12-10T03:29:00.000-08:002009-12-10T03:29:21.841-08:00Mengapa Kita Kekurangan Entrepreneur?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMbclelD2K04qaCSwY3FcTp2x9jnB9peBNSoRi7WK8O4yCLWjS9fsYCmmy2Kc4yf9PBdWgfs3sWh0HKF10b5MGLwrUMbkQ2vZY8BKwFT0C-gCBS17RqgPTI1OgJTn1-FYX0vKKY8gplDc/s1600-h/sleep-desk-300x225.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjMbclelD2K04qaCSwY3FcTp2x9jnB9peBNSoRi7WK8O4yCLWjS9fsYCmmy2Kc4yf9PBdWgfs3sWh0HKF10b5MGLwrUMbkQ2vZY8BKwFT0C-gCBS17RqgPTI1OgJTn1-FYX0vKKY8gplDc/s320/sleep-desk-300x225.jpg" /></a><br /></div>
Negeri ini masih sangat kekurangan entrepreneur. Dibalik beragam
liputan tentang seribu satu sosok enterpreneur, negeri ini ternyata
masih sangat sedikit memiliki kaum wirausaha. Data terkini menunjukkan
angka populasi entreprenuer di negeri ini hanya 0,18 % dari total
penduduk, atau hanya sekitar 400,000 orang. Sebuah jumlah yang terlalu
sedikit untuk sebuah negara dengan penduduk lebih dari 200 juta jiwa.
<br />
Padahal, kisah kemonceran sebuah bangsa selalu dilentikkan oleh
kisah heroisme para entrepreneurnya. Mereka membangun bisnis dari nol,
mendedahkan cerita legendaris, dan kemudian menancapkan jejak yang amat
kokoh dalam sejarah ekonomi dunia. Amerika akan selalu dikenang karena
mereka memiliki Henry Ford, Bill Gates, ataupun Lary Page & Sergei
Brin (pendiri Google). Jepang menjadi legenda lantaran kisah Akio
Morita (pendiri Sony), Soichiro Honda dan Konosuke Matshushita
(Panasonic). <span id="more-471"></span><br />
Lalu bagaimana solusinya? Apa yang mesti dilakukan negeri ini
sehingga kelak akan lahir Bill Gates dari Bandung, Akio Morita dari
Pemantang Siantar, ataupun Sergei Brin dari tanah Maluku? Solusi ini
akan coba kita bentangkan dengan terlebih dulu menulusuri dua faktor
utama kenapa negeri ini masih sangat kekurangan sosok entrepreneur yang
tangguh.<br />
Jawaban yang pertama mudah : kita sangat kekurangan jumlah
entrepreneur karena sistem pendidikan kita memang mendidik kita untuk
menjadi pegawai dan bukan entrepreneur; mengarahkan kita untuk menjadi
kuli, bukan kreator. Sungguh mengherankan, sepanjang kita sekolah
selama puluhan tahun, kita nyaris tidak pernah mendapatkan pelajaran
mengenai entrepreneurship. Juga nyaris tak pernah mendapatkan pelajaran
tentang keberanian mengambil resiko, tentang ketajaman mencium peluang
bisnis, ataupun pelajaran tentang life skills – sebuah pelajaran
penting yang akan membikin kita menjadi manusia-manusia mandiri nan
digdaya.<br />
Tidak. Kita tak pernah mendapatkan itu semua. Selama bertahun-tahun
kita hanya dijejali dengan aneka teori dan konsep, seolah-olah kelak
kita akan menjadi “kuli” atau pegawai di sebuah pabrik. Lalu begitulah,
setiap penghujung tahun ajaran, setiap kampus ataupun sekolah bisnis
beramai-ramai mengadakan Job Fair, memberikan pembekalan (sic! )
tentang cara menyusun CV yang bagus dan trik bagaimana menghadapi
wawancara kerja. Semua dilakukan sebab seolah-seolah bekerja menjadi
“kuli berdasi” di perusahaan besar (kalau bisa multi national
companies) merupakan “jalur emas” yang wajib ditempuh oleh setiap
lulusan sarjana.<br />
Kenyataan seperti diatas mestinya harus segera dikurangi. Sebab
situasi semacam itu hanya akan membuat spirit entrepreneurship kita
pelan-pelan redup. Sebaliknya, kita sungguh berharap pendidikan dan
pelajaran entrepreneurship diberikan secara masif dan sejak usia dini,
setidaknya sejak di bangku sekolah SLTP <strong>I</strong>).
Sebab dengan demikian, negeri ini mungkin bisa bermimpi melahirkan
deretan entrepreneur muda nan tangguh pada rentang usia 17 tahun-an.<br />
Pada sisi lain, acara semacam job fair mestinya disertai dengan
acara yang tak kalah meriahnya, yakni semacam “Entrepreneurship Campus
Festival”. Kita membayangkan dalam ajang ini, ribuan mahasiswa muda
datang dengan beragam gagasan bisnis yang segar, dan kemudian
dipertemukan dengan barisan investor yang siap mendanai ide bisnis
mereka (investor ini sering juga disebut sebagai “angel investor” atau “venture capital”).
Melalui ajang inilah bisa dilahirkan ribuan entrepreneur muda baru dari
setiap kampus yang ada di pelosok tanah air. Dan sungguh, dengan itu
mereka tak lagi harus antri berebut fomulir lamaran kerja, ditengah
terik panas matahari, dengan peluh di sekujur tubuh, dengan muka yang
kian sayu…….(<em>duh, biyung, malang nian nasibmu</em>…).<br />
Faktor kedua yang membuat kita sangat kekurangan entrepreneur, dan
juga harus segera diatasi adalah ini : mindset orang tua kita yang
cenderung lebih menginginkan anaknya menjadi pegawai/karyawan. Sebab,
orang tua mana sih yang tidak bangga jika anaknya bisa menjadi ekskutif
di Citibank atau manajer di Astra International? Mindset semacam ini
menjadi kelaziman sebab bagi kebanyakan orang tua kita, mengabdi dan
bekerja di sebuah perusahaan besar setelah lulus kuliah adalah jalur
yang harus dilalui untuk merajut kesuksesan. Sebuah jalur “paling
stabil” dan “paling aman” untuk dapat melihat anaknya mampu membangun
rumah dan memiliki sebuah mobil sedan.<br />
Sebaliknya, orang tua kita acap ragu dan gamang ketika melihat
anaknya memutuskan untuk membangun usaha secara mandiri. Mereka
khawatir jangan-jangan hal ini akan membuat anak cucu mereka
kelaparan……Mindset semacam ini pelan-pelan harus diubah. Cara yang
paling efektif adalah dengan menyodorkan semakin banyak contoh
keberhasilan yang bisa diraih para entrepreneur muda. Dengan
kisah-kisah keberhasilan ini, diharapkan orang tua kita menjadi kian
sadar bahwa pilihan menjadi entreprenuer dan membuka usaha sendiri
merupakan jalur yang juga bisa membawa kesuksesan yang melimpah.<br />
Ya, orang tua kita mungkin perlu disadarkan, bahwa pilihan menjadi
juragan ayam ternak di kampung halaman tak kalah hebat dibanding
menjadi manajer di Citibank yang berkantor megah di Sudirman. Bahwa
pilihan menjadi juragan batik grosir tak kalah mak nyus dibanding menjadi ekeskutif di sebuah perusahaan multi nasional……<br />WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-60184787044875177352009-12-10T03:23:00.000-08:002009-12-10T03:23:52.807-08:00JAWABAN MENGAPA KARIR ANDA TIDAK BERKEMBANG<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGI-aGTnvTHsLlUVzqKtwrHphaT39w_Kcmr1tkMzIyJz8jLl2RripHxbBkAiqKHcsyoJJHqIAWi-E8BGtdi-1XQ0TugMUbI375ncOxh2LaBi-TYp7GPHeqXlQQ8Eu-qOtMIq74EnbzIcE/s1600-h/Florida_Employee_Leasing+1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGI-aGTnvTHsLlUVzqKtwrHphaT39w_Kcmr1tkMzIyJz8jLl2RripHxbBkAiqKHcsyoJJHqIAWi-E8BGtdi-1XQ0TugMUbI375ncOxh2LaBi-TYp7GPHeqXlQQ8Eu-qOtMIq74EnbzIcE/s320/Florida_Employee_Leasing+1.jpg" /></a><br /></div>
Aduh, kenapa karir saya ndak naik-naik ya. Saya sudah bertahun-tahun
kerja di perusahaan ini, tapi kenapa posisi saya mentok disini saja.
Demikian dua contoh kegalauan yang acap dilantunkan oleh para rekan
pekerja kantoran. Sebuah kegalauan yang sering dilentingkan dengan nada
kepedihan dan sejumput rasa fustrasi yang menggumpal (duh biyung,
malang nian nasib sampeyan….).
<br />
Saya kira ada beragam penjelasan yang bisa dilontarkan untuk
menjawab kegundahan itu. Disini kita mencoba untuk membincangkan tiga
kemungkinan jawabannya secara ringkas. Baiklah sebelum kita
membahasnya, silakan terlebih dahulu menyeruput secangkir kopi hangat
yang mungkin sudah terhidang di depan meja kerja Anda…..<span id="more-622"></span><br />
Jawaban yang pertama simpel dan jelas : <strong>you don’t deserve to be promoted</strong>.
Ya, Anda memang tidak layak dipromosikan atau naik karir. Boleh jadi
ini karena kompetensi Anda memang masih belum mumpuni; atau mungkin
juga sikap kerja Anda yang begitu-begitu saja, hingga gagal membuat
orang lain mengulurkan tangan memberi apresiasi. Bagaimana mungkin top
manajemen memberikan Anda kenaikan karir kalau prestasi kerja Anda
hanya pas-pasan.<br />
Jadi kalau begitu, pertanyaan itu sejatinya justru harus digedorkan
pertama-tama kepada diri Anda sendiri. Dengan kata lain, pertanyaan
mengapa Anda ndak melesat karirnya mungkin justru harus ditujukan pada
diri Anda sendiri. Disini, kerendahan hati dan kebesaran jiwa untuk
mencoba bening mengaca pada kekurangan diri dan juga sekaligus potensi
kekuatan yang dimiliki, sungguh amat diperlukan.<br />
Proses self-exploration semacam itu sungguh akan bisa berjalan
dengan optimal kalau saja setiap perusahaan menyediakan career coach
yang trampil. Dengan itu rute untuk menyempurnakan kompetensi dan
mindset Anda bisa berlangsung dengan efektif (sayang memang, ndak
banyak perusahaan di tanah air yang menyedian career coach internal
yang tangguh).<br />
<strong>Jawaban kedua</strong> : prestasi kerja Anda sudah oke,
kerja sudah mati-matian, tapi tetap saja top manajemen cuek bebek
dengan kisah perjuangan kerja Anda yang sudah berdarah-darah itu
(doh!). Nah kalau ini yang terjadi, kemungkinan besar Anda telah gagal
“memamerkan” kelebihan dan prestasi kerja yang yang sungguh heroik itu.
Bukan, disini kita bukan mau bicara mengenai ilmu cari muka atau
menjilat bos dan bosnya si bos. No, no, no. Namun harus diakui, dalam
sirkuit perjalanan naik karir ada dikenal sebuah ketrampilan yang
disebut “impression management”. Inilah sejenis siasat untuk
menonjolkan prestasi kerja Anda dihadapan kolega dan top manajemen
secara elegan nan bermartabat. (sorry, topik khusus mengenai impression
management ini baru akan kita bahas kapan-kapan di waktu mendatang. So
stay tuned!).<br />
Dalam lingkungan kerja dimana elemen subyektifitas dan perasaan acap
masih punya pengaruh terhadap promotion decision, maka ketrampilan
mengenai impression management mungkin layak untuk digenggam. Sebab
dengan itu, perjuangan heorik nan berdarah-darah dari Anda itu bisa
kemudian dihargai dengan layak.<br />
<strong>Jawaban yang ketiga</strong> : karir Anda mentok karena Anda
memang bekerja di perusahaan yang salah. Sorry, maksudnya perusahaan
kecil yang karyawannya cuman 500-an dan hanya punya satu pabrik
misalnya. Kalau perusahaan Anda hanya perusahaan manufaktur (pabrikan)
yang karyawannya ndak banyak, ya ndak usah deh ngomong tentang career
planning (sebab karir apa yang mau diomongkan kalau posisi manajerial
yang tersedia hanya hitungan jari).<br />
Dalam situasi semaca itu, karir Anda hanya akan naik kalau atasan
Anda pensiun (duh, lama banget dong nunggunya !). Sebab itulah,
beruntung bagi Anda yang bekerja di perusahaan dengan skala besar
seperti industri perbankan atau telekomunikasi atau perusahaan energi
dengan skala nasional. Dalam perusahaan dengan skala besar semacam ini,
maka akan sangat banyak tersedia posisi manajerial, dan karena itu,
pergerakan karir kita bisa sangat luas dan dinamik.<br />
Jadi sekali lagi, dalam perusahaan dengan size yang terbatas, kita
memang ndak bisa menerapkan ilmu career planning atau talent management
secara optimal. Dan sebab itulah, karir Anda mentok. And again : ini
memang sebuah kewajaran yang ndak layak ditangisi.<br />
Itulah tiga jawaban ringkas yang barangkali bisa menjelaskan kenapa
karir kita stagnan. Apapun jawabannya ada satu kalimat yang mungkin
layak kita genggam dengan sepenuh hati : kita sendirilah sesungguhnya
yang menciptakan masa depan kita – not somebody else.<br />
So, believe in yourself, take positive actions, and create your own bright future. <strong>Goodluck and God bless you all !!</strong><br />WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-66711251463972950292009-12-10T03:05:00.001-08:002009-12-10T03:05:45.717-08:00Seberapa Mahal Nilai Pekerjaan AndaPada akhirnya kita semua bekerja untuk merenggut sejumput nafkah.
Disana yang segera terbentang adalah berapa penghasilan yang bisa kita
bungkus dan bawa pulang setiap akhir bulan tiba. Receh demi receh kita
dekap setelah sebulan lamanya kita memeras peluh, berjibaku menggantang
pikiran dan menebarkan segenap dedikasi.
<br />
Pertanyaannya adalah : apakah gaji atau penghasilan yang kita
ringkus setiap bulan demi anak dan keluarga sudah cukup memadai? Apakah
jumlahnya sudah sebanding dengan pekerjaan yang hari demi hari kita
lakoni dengan sepenuh asa dan pengabdian? Atau sebenarnya berapa sih
harga yang paling pantas untuk pekerjaan kita?<br />
Pertanyaan tentang harga sebuah pekerjaan dikenal pula dengan sebutan <em>measuring job value</em>.
Inilah sebuah konsep yang hendak memberi informasi mengenai berapa
harga yang paling tepat untuk sebuah jabatan. Proses untuk menelisik
job value kemudian sering disebut sebagai <em>job evaluation</em>.
Istilah ini merujuk pada sebuah ikhtiar untuk mengevaluasi segenap
komponen yang melekat dalam suatu jabatan, dan kemudian menghitung
berapa harga yang paling pantas untuk pekerjaan itu. <span id="more-674"></span><br />
Untuk melakukan job evaluation, biasanya kita mesti menetapkan dulu
sejumlah kriteria baku yang akan digunakan untuk menghitung harga
sebuah jabatan. Kriteria ini biasanya berjumlah antara empat hingga
lima faktor, dan lazim juga disebut sebagai <em>compensable factors</em>.<br />
Berikut ini akan coba dipetakan contoh empat compensable factors
yang acap digunakan sebagai kriteria untuk menilai value sebuah
jabatan. Faktor yang pertama biasanya berkaitan dengan <strong> aspek kompetensi teknis</strong>
yang dibutuhkan untuk melakukan sebuah pekerjaan. Makin tinggi
kualifikasi yang dibutuhkan, tentu makin mahal harga jabatan itu.<br />
Faktor yang kedua adalah<strong> job complexity</strong>. Aspek ini
merujuk pada sejauh mana level kompleksitas yang dibutuhkan dalam
mengelola suatu jabatan. Kompleksitas disini mengacu baik pada aspek
teknis operasional ataupun dalam aspek konsep dan kedalaman analisa
untuk menuntaskan sebuah pekerjaan.<br />
Faktor yang ketiga adalah <strong>impact of decisions</strong>.
Apakah dampak keputusan yang dihasilkan oleh jabatan ini bersifat
signifikan dan lintas sektoral ataukah hanya sekedar punya pengaruh
yang terbatas? Disini yang diuji adalah seberapa ekspansif dampak
keputusan yang dihasilkan oleh sebuah jabatan.<br />
Faktor yang keempat adalah<strong> responsibility of others</strong>.
Disini yang diuji adalah rentang kendali dan tanggung jawab dari suatu
jabatan. Apakah ia memiliki jumlah anak buah yang banyak dan
masing-masing memiliki jenis pekerjaan yang variatif; atau sebaliknya?
Dan sampai dimana tingkat otoritas dan tanggungjawab jabatan ini dalam
menggerakkan orang lain.<br />
Demikianlah, berdasar empat faktor diatas lantas dihitung nilai
setiap jabatan yang ada dalam organisasi; biasanya mewujud dalam skala
skor. Masing-masing skala skor ini juga disertai dengan deskripsi yang
jelas dan terukur sehingga proses penghitungan menjadi lebih obyektif.
Berdasar hasil skor inilah kemudian dipetakan berapa harga setiap
jabatan yang ada di organisasi itu. Dari sinilah kemudian akan muncul
skala gaji yang berbeda untuk setiap jabatan.<br />
Sejatinya, makin tinggi skor sebuah jabatan tentu akan makin mahal
harganya, dan tentu kian besar pula gaji yang bisa dibawa pulang. Meski
demikian segera harus dikatakan bahwa hal ini sangat tergantung dengan
1) kondisi keuangan perusahaan dan 2) kebijakan manajamen dan pemilik
perusahaan (baca : tergantung pelit tidaknya, atau serakah tidaknya
sang pemilik perusahaan).<br />
Tempo hari, salah seorang klien saya bilang kalau gaji Manajer SDM
di perusahaannya berkisar pada angka Rp 25 juta per bulan, sementara
menurut dia gaji Manajer SDM di perusahaan kompetitor hanyalah sekitar
Rp 15 juta per bulan. Padahal kedua perusahaan ini punya bisnis yang
sama, skala yang sama, dan job des Manajer SDM di kedua perusahaan itu
sama persis. Tentu ini terjadi karena mungkin kondisi keuangan kedua
perusahaan itu berbeda, atau mungkin juga pemilik kedua perusahaan itu
punya kebijakan yang berlainan. Atau ada kemungkinan yang lain :<em> ini memang sudah suratan takdir (doh!)<br />
</em><br />
Jadi kembali pada pertanyaan judul tulisan ini : apakah pekerjaan
Anda sekarang sudah dinilai dengan harga yang pas, atau terlalu murah?
Alias di-diskon gede-gedan? Kalau pekerjaan Anda diobral terlalu murah,
ya ndak usah terus bersedih dan tenggelam dalam duka lara.<br />
Keep on moving. Have a positive mindset. Sebab esok kan masih ada harapan.<br />WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-9823551580599297172009-12-10T03:02:00.000-08:002009-12-10T03:04:41.890-08:00Strategi blog + manajemen di mata GOOGLEsaya menyebutkan, membangun blog yang tangguh nan bermutu adalah
sebuah marathon, bukan sprint. Disana dibutuhkan sejenis endurance dan
stamina yang panjang untuk mampu menghadirkan tulian bermutu secara
konsisten.
<br />
Tentu saja, <b>Blog Strategi + Manajemen</b>
juga mencoba untuk terus melakoni proses marathon itu : terus
berikhtiar mendistribusikan pengetahuan kepada sebanyak mungkin
pembacanya. Dan beruntung, proses itu acap kali mendapatkan topangan
dari sang rakasa mesin pencari bernama Google.<br />
Kita semua tahu, kini Google telah menjadi pintu gerbang utama bagi
jutaan umat manusia dalam memasuki bentangan luas sang jagat maya.
Setiap hari, jutaan kata kunci diketikkan dalam papan Google, dan dari
sanalah setiap insan kemudian berselancar, menjelajah dan memetik
sejumput informasi yang menjuntai dalam belantara online.<span id="more-685"></span><br />
Itulah mengapa kini ada sebuah ilmu yang disebut <b>search engine optimazion (SEO). </b>Atau
sebuah siasat agar bagaimana website atau blog kita bisa selalu
nangkring pada halaman pertama hasil pencarian Google; terutama untuk
kata kunci yang banyak dicari orang. Sebab begitu blog atau website
kita bisa muncul pada halaman pertama Google (atau bahkan peringkat
pertama), maka saat itulah sebuah website bisa terus berkibar menjaring
ribuan pengunjung (yang masuk ke web kita melalui pintu Google).<br />
Lalu, bagaimana reputasi dan posisi Blog Strategi + Manajemen ini di
mata sang raksasa Google? Quite impressive, saya kira (sorry, agak
sedikit narsis….hehehehe).<br />
Cobalah Anda ketikkan kata kunci “manajemen”, atau “strategi bisnis” atau “standard gaji” melalui <a href="http://www.google.co.id/" target="_blank"><b>Google.co.id</b></a>,
maka secara konsisten blog ini selalu muncul di halaman pertama hasil
pencarian. Padahal kita tahu tiga kata kunci itu merupakan “high
quality keywords” atau kata kunci yang paling sering dicari orang
ketika mereka hendak mencari informasi mengenai ilmu manajemen, karir
dan strategi bisnis.<br />
Demikian pula, blog ini selalu berada para halaman pertama hasil
pencarian Google untuk sejumlah kata kunci lain yang banyak dicari
orang lainnya seperti : blue ocean strategy, talent management,
customer service, training ESQ dan lain-lainnya.<br />
Itulah mengapa puluhan ribu orang datang ke blog ini setiap bulannya
karena bantuan dari mesin pencari Google. Disini Google telah berperan
membimbing ribuan orang untuk menemukan situs yang tepat, informatif
dan senantiasa menyajikan pengetahuan yang kaya mengenai beragam topik
bisnis dan manajemen. Website itu kebetulan bernama Blog Strategi +
Manajemen…..:)<br />
Ada satu catatan kecil yang ingin saya garisbawahi dari fenomena
ini. Saya selalu membayangkan, untuk beragam kata kunci yang erat
kaitannya dengan strategi bisnis dan manajemen itu, mestinya banyak
website sekolah bisnis di tanah air yang muncul di halaman pertama
hasil pencarian Google. Sekolah bisnis seperti punya Prasetya Mulya, MM
UI, Binus Business School, ataupun IPPM.<br />
Logikanya sederhana : bukankah mereka adalah gudang pengetahuan dan
informasi mengenai ilmu manajemen dan strategi bisnis? Bukankah iklan
mereka selalu menyuarakan bahwa mereka selalu menyajikan pengetahuan
mutakhir mengenai dinamika bisnis modern, dan selalu menyiapkan para
pesertanya untuk responsif terhadap era informasi online?<br />
But see, begitu ribuan orang mengetikkan kata kunci “strategi
bisnis”, tak satupun website sekolah bisnis (yang katanya keren itu)
muncul di halaman pertama Google, dan sorry, kalah peringkatnya
dibanding blog yang sedang Anda baca ini.<br />
Ada dua kemungkinan penyebabnya. Yang pertama, para pengelola
sekolah bisnis itu gagal memanfaatkan kekuatan Google untuk menebarkan
brand dan pengetahuan mereka (dan sungguh dalam era digital seperti
sekarang, kenyataan seperti ini sungguh terasa pahit. Apalagi jika
mengingat bunyi iklan-iklan mereka yang sungguh heroik itu…..).<br />
Yang kedua, benar apa yang dibilang dalam buku the World is Flat
itu. Dalam era web 2.0 seperti sekarang ini, seorang individu secara
solo – hanya dengan senjata sebuah blog – bisa lebih dominan dibanding
institusi besar dan mapan seperti sekolah bisnis yang megah itu (dan o
ya, mereka juga dikelola oleh ratusan pakar manajemen yang pintar).
Dengan kata lain, dalam era flat world, seorang individu bisa menjadi
independent publisher (melalui blog), dan memberikan jejak yang amat
ekspansif dalam proses distribusi informasi dan pengetahuan.<br />
Melalui bantuan Google, blog ini telah mencoba menebarkan serpihan
pengetahuan dan informasi kepada sebanyak mungkin audiens. Dengan cara
ini, Google sejatinya telah memberikan peran amat penting dalam
membangun peradaban pengetahuan.<br />
Jadi benarlah sebuah slogan yang berbunyi seperti ini :<b> Google – A Journey to Expand Your Knowledge Starts Here.</b><br />WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-71622490927126242009-12-10T02:56:00.000-08:002009-12-10T02:56:49.518-08:005 Rahasia Ampuh untuk karir anda<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhedoxF5U-enGYqANjtEbVKJYpKg9O4-ZnP1uxj-fPXt1Nu-gjGo1zdR2_Ok2hQu-KGlMBHqQ3BsZM52nsYJruuSt94RQLqB8cN_f5mq6Q-lRtM9QLPLPR7Be95MdTJwWXmBXclu-AlOks/s1600-h/hr_career_opportunities_02.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhedoxF5U-enGYqANjtEbVKJYpKg9O4-ZnP1uxj-fPXt1Nu-gjGo1zdR2_Ok2hQu-KGlMBHqQ3BsZM52nsYJruuSt94RQLqB8cN_f5mq6Q-lRtM9QLPLPR7Be95MdTJwWXmBXclu-AlOks/s320/hr_career_opportunities_02.jpg" /></a><br /></div>
<span style="font-size: large;"><b>P</b></span>erencanaan dan manajemen karir yang tertata dengan kredibel
merupakan salah satu elemen yang didambakan oleh banyak karyawan.
Sayangnya tak banyak perusahaan ditanah air yang melakukan ikhtiar yang
sungguh kencang dalam membangun sistem perencanaan karir yang baik bagi
para karyawannya.
<br />
Tanpa peta dan manajemen karir yang bagus, setiap karyawan lalu
dibiarkan sendirian dalam menapaki jalan panjang perjalanan karirnya.
Dan ini sungguh bukan rute yang elok untuk dijejaki. Alangkah baiknya
jika perusahaan juga secara serius menggagas sejumlah inisiatif jitu
dalam pengelolaan karir para karyawannya.<br />
Lalu inisiatif atau program karir apa saja yang layak dilakoni? Berikut ini coba diuraikan<strong><em> 5 best practices</em></strong> yang bisa dilakukan oleh perusahaan dalam mengelola perencanaan dan pengembangan karir karyawan. <span id="more-705"></span><br />
<strong><em>Menyediakan Employee Assessment dan Career Planning Workshops.</em></strong><br />
Salah satu inisiatif yang bisa dilakukan adalah dengan memberikan
on-site workshop agar karyawan belajar mengambil tanggung jawab dalam
karir mereka. Workshop ini bisa juga disertai dengan semacam employee
assesment dimana karyawan bisa menilai kemampuan, minat karir, dan
nilai hidup mereka. Hasil dari segenap proses ini kemudian dapat diolah
dan diracik untuk memetakan perencanaan karir karyawan.<br />
<strong><em>Mengadakan Career Coaching Workshops untuk Para Atasan (Manajer)</em></strong>.
Sementara para karyawan mempelajari bagaimana mengambil tanggung jawab
dalam karir mereka, maka para atasan mereka juga perlu dididik agar
trampil dalam meng-empower usaha para anak buahnya. Disini para atasan
itu dilatih tentang bagaimana menjadi lebih mahir dalam proses
perencanaan karir, melakukan teknik bimbingan karir, mempersiapkan
berbagai tipe diskusi karir yang ditanyakan oleh karyawan, dan juga
bagaimana memberikan feedback dengan jujur (persoalan akan muncul jika
para atasan atau manajer itu juga ternyata buta tentang karir mereka
sendiri. Duh!).<br />
<strong><em>Mendirikan Employee Career Centers</em></strong>.
Perusahaan seperti IBM dan Nokia telah memiliki internal career centers
dimana karyawan bisa datang untuk menilai dirinya sendiri. Layanannya
meliputi program online yang menyertakan career feedback, penilaian
kompetensi, konsultasi karir, personal development seminar, dan juga
beragam informasi mengenai internal job posting.<br />
<strong><em>Memberikan Open Business Briefings</em></strong>.
Dinamika bisnis terus berubah, dan lanskap persaingan juga terus
menari-nari. Lalu apa artinya ini semua bagi pekerjaan para karyawan?
Untuk membuat para karyawan sadar apa makna perubahan itu bagi karir
mereka, sejumlah perusahaan terkemuka seperti Intel dan Microsoft
secara terbuka mendiskusikan perencanaan strategis bisnis perusahaan
kepada segenap karyawannya. Dan kemudian memetakan apa dampak perubahan
strategi itu pada tugas-tugas atau kemampuan yang akan diperlukan di
masa yang akan datang.<br />
Dengan cara berbagi informasi inilah, perusahaan sejatinya sedang
menyiapkan karir para karyawannya menghadapi tantangan bisnis masa
depan.<br />
<strong><em>Menciptakan Individual Learning Accounts</em></strong>.
Ini adalah sebuah gagasan yang menarik. Intinya adalah setiap karyawan
mempunyai Individual Learning Accounts dengan plafon biaya tertentu,
dan bebas ia gunakan untuk proses pengembangan diri. Disini para
karyawan bebas memilih tema, kelas training atau program pengembangan
yang ingin ia ikuti, sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka sendiri.<br />
Melalui Individual Learning Account, sang karyawan diberi otonomi
penuh untuk menentukan rute pembelajaran yang paling pas dengan dirinya
sendiri. Pola semacam ini dipercaya akan lebih mengakselerasi
kompetensi para karyawan, dan tentu saja akan sangat membantu mereka
dalam menjelujuri jejak karir yang dikehendakinya di masa mendatang.<br />
Demikianlah sejumlah contoh kecil mengenai best practices yang
mungkin layak dilakukan dalam memulai inisiatif pengembangan karir
karyawan. Apakah hal-hal diatas merupakan impian belaka? Saya kira
tidak. Sepanjang para pengelola Departemen HRD di perusahaan mau dan
memiliki komitmen untuk melakukannya, saya kira sejumlah inisiatif
diatas bukan hal yang terlampau sulit untuk dilakukan.<br />
Yang penting disini adalah meyakinkan dan terus menggedor para
pengelola departemen HRD agar berani melakukan sejumlah terobososan
yang inovatif dalam proses pengembangan karir para karyawannya.<br />
Sebab dengan itulah, para karyawan bisa menemukan partner sejati
dalam meretas jejak karirnya di masa depan. Dan bukan terus dibiarkan
berjalan sendiri dalam keremangan : berjalan tertatih sambil terus
meraba kenapa arah karirnya semakin tidak jelas…..<br />WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-91370504997361082792009-12-10T02:43:00.000-08:002009-12-10T02:43:38.829-08:00Strategi Menentukan Harga<div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcD0IKHqt0OtIwKn5h5dIT__B7C_Iqi7RCeVdpLS4r08ct52BOMmds8e-z95hMDrziBLPnA39ESQpXMa9fSdV3XQqasMQ1Jwko62gMofrZf6WYmaukGPvJ2mdt_mhihvzRoFMBNPmuM8o/s1600-h/wii+price.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhcD0IKHqt0OtIwKn5h5dIT__B7C_Iqi7RCeVdpLS4r08ct52BOMmds8e-z95hMDrziBLPnA39ESQpXMa9fSdV3XQqasMQ1Jwko62gMofrZf6WYmaukGPvJ2mdt_mhihvzRoFMBNPmuM8o/s320/wii+price.jpg" /></a> Dalam pemasaran, harga diatur sedemikian rupa agar cocok dengan strategi <span style="background-color: black;"> </span><span>positioning</span><span style="background-color: black;"> </span>perusahaan, dan proses mempengaruhi
<br /></div>
<span style="color: black;"> persepsi
masyarakat. A product’s image is influenced by price . Perusahaan
menetapkan harga sat meemperkenalkan prosuk baru, memperkenalkan produk
regulernya ke saluran distribusi atau daerah baru, dan ketika
perusahaan mengikuti lelang atas kontrak kerja baru. Isu ini </span><span>menyebabkan</span><span style="color: black;">
perusahaan harus melakukan banyak pertimbangan agar tidak sampai
terjadi kesalahan dalam penentuan harga. Salah positioning menyebabkan
perusahaan mengalami penurunan jumlah penjualan.</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
Dalam </span><span>menentukan harga</span><span style="color: black;"> terdapat lima langkah yang harus dijalankan, yaitu :</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
1. Memilih tujuan pemasaran</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
2. Menentukan permintaaaan</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
3. Memperhitungkan biaya</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
4. Menganalisa biaya pesaing, harga, dan penawaran</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
5. Memilih metode penentuan harga</span><br style="color: black;" /><span style="color: black;">
6. Memilih harga.
</span><div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: justify;">
<br /></div>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-89309576197109835752009-12-10T02:40:00.000-08:002009-12-10T02:40:06.531-08:00Become A SMART AND GOOD ENTREPRENEUR<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpqjPNn4lV3AWj3FccS25FZLTeAkW_h50eXHYHV4EMQ4G2X5zGF3_6Gjq_XbFHvJ72etmARjxyNQSu5TTIBrgt4VoutSOPI1M0T0lsiT9QGqomWjXc9rWwP3tdWpagbfI2NnMIcaULnFk/s1600-h/businessman.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgpqjPNn4lV3AWj3FccS25FZLTeAkW_h50eXHYHV4EMQ4G2X5zGF3_6Gjq_XbFHvJ72etmARjxyNQSu5TTIBrgt4VoutSOPI1M0T0lsiT9QGqomWjXc9rWwP3tdWpagbfI2NnMIcaULnFk/s320/businessman.jpg" /></a><br /></div>
Sebagian besar <a ;="" class="tags" href="http://id.shvoong.com/tags/entrepreneur/" onclick="javascript:counttag('Entrepreneur', 1, 1894127)"><span>entrepreneur</span></a> yang akan berwirausaha mengalami kendala terbatasnya modal,
<br />
sehingga belum
mampu merekrut orang lain untuk bekerja dengannya, yang kemudian
membuat sebuah bisnis tidak dibentuk dengan struktur organisasi yang
lengkap. Untuk itu memaksa mereka untuk mempunyai skill yang lebih dari
satu atau multiskill.<br />
Agar The Business Team Skill bisa terwujud, dengan memulai suatu bisnis
seorang diri, ada beberapa skill yang harus dipelajari, yaitu:<br />
1. Leadership, kepemimpinan mengelola diri sendiri.<br />
2. Specialist, keahlian khusus atas bisnis yang akan dijalankan.<br />
3. Managerial Skill, kemampuan mengelola bisnis dan memotivasi diri sendiri.<br />
4. Financial Skill, kepandaian dalam mengendalikan keuangan.<br />
5. Selling Skill, keahlian dalam menjual.<br />
Dari kelima skill tersebut, maka Selling Skill merupakan embrio untuk meraih sukses sebagai <a href="http://www.blogger.com/goog_1260441305137"> </a><a ;="" class="tags" href="http://www.blogger.com/goog_1260441305143" onclick="javascript:counttag('Entrepreneur', 1, 1894127)"><span>entrepreneur</span></a>.<br />
Selling artinya menjual, yaitu suatu aktifitas (kegiatan memasarkan
lewat personal selling) menjual atau bertransaksi. Marketing dan
Selling merupakan suatu konsep yang tidak bisa dipisahkan. Singkatnya,
Marketing is a strategy business concept, and selling is a tactic to
create a transaction and a part of marketing actifity. Jadi merupakan
satu kesatuan yang utuh untuk membuat bisnis berkembang.<br />
Kegiatan menjual dan menawarkan suatu barang/jasa kepada orang lain
membutuhkan seni menjual, bukan lagi kemampuan menjual saja (selling
skill), karena seni menjual (art of selling skill atau artsell) itu
membutuhkan insting dan naluri humanisme sebelum bertransaksi. Beberapa
level kemampuan menjual atau disebut salesmanship level, yaitu:<br />
(1) memaksa atau meminta, atau disebut pusher salesmanship,<br />
(2) merayu atau memanipulasi, atau disebut manipulate salesmanship,<br />
(3) bargaining atau barter, atau disebut transaction salesmanship,<br />
(4) motivation, atau disebut motivational salesmanship.<br />
Bagi entrepreneur, ada banyak sisi dan faktor yang harus dimiliki agar mempunyai salesmanship yang kuat, yaitu:<br />
(1) personality,<br />
(2) knowledge,<br />
(3) idea dan creativity,<br />
(4) skill, yaitu selling skill.<br />
(5) konsep.<br />
Ada beberapa tahapan orang untuk memulai melakukan kunjungan niaga atau menjual, yaitu:<br />
1. Prospecting.<br />
Prospecting harus mengacu pada strategi marketing, yaitu segmentation,
targeting, positioning, product branding, dan differentiation, dimana
prospecting adalah membuat profil calon pelanggan. Prinsip prospecting
seperti teori menabur benih, ada yang tumbuh menjadi tunas, tumbuh
menjadi besar, berbunga, berbuah, dan ada pula yang tidak tumbuh atau
mati.<br />
2. Pre-approach (greeting and on call).<br />
Pre-approach terdiri dari:<br />
- personal approach, yaitu pendekatan yang dilakukan untuk membuat prospek menyukai secara individu diri anda, dan<br />
- business approach, yaitu dilakukan agar prospek menyukai produk atau bisnis anda.<br />
Bagian pokok pre-approach adalah:<br />
- Greeting, adalah menunjukkan kepada prospek pandangan dan kesan pertama yang positif sehingga kehadiran anda diterima olehnya.<br />
- Communication, yaitu secara prinsip bagaimana cara berkomunikasi yang baik.<br />
- Personality exploration.<br />
3. Presentation and approach.<br />
Presentasi yang baik itu adalah komunikasi yang baik dengan cara yang
baik pula, sementara sisanya adalah product knowledge, penguasaan
materi dan situasi serta kondisi saat itu. Approach, merupakan
pendekatan yang dilakukan kepada prospek dengan cara personal approach
dan business approach.<br />
4. Handling respons/objectives + negotiation skill.<br />
Ada dua jenis respon, yaitu: Positive Response yang biasanya
diisyaratkan dengan dukungan respon positif dari prospek, sehingga bisa
langsung dilanjutkan dengan closing atau komitmen untuk langkah positif
berikutnya, dan Negative Response, yang diisyaratkan oleh prospek
dengan diam, tidak perduli, marah, menolak, tidak setuju dan lain-lain.
Menanggapi respon yang negatif, harus dengan cara yang baik, bersahaja
dan simpatik, sehingga berkesan turut berempati dan menempatkan diri
berada di pihak prospek. <br />
5. Closing technique.<br />
Closing bukanlah penutupan penjualan yang biasa diartikan oleh
kebanyakan sales atau marketing, tetapi lebih tepat adalah “lead your
customer to take a decision”. Jadi closing techniques dapat diartikan
“lead your customer to make a deal with you!”<br />
Jenis-jenis closing techniques, yaitu:<br />
Ask for the order, minta order dan komitment order ke prospek.<br />
The assumptive closing, mengasumsikan saja.<br />
The alternative closing, memberikan pilihan.<br />
The closing on a small issue, tidak dilakukan dengan bertele-tele.<br />
The pressure closing, penutupan dengan sedikit penekanan.<br />
The balance sheet closing method, menawarkan seluruh atau sebagian besar manfaat dalam satu table agar prospek lebih tertarik.<br />
Converting on objectives, mengubah keberatan.<br />
The negosiated closing, penutupan yang dinegosiasikan.<br />
Trial closing, penutupan secara coba-coba.<br />
The step by step closing, penutupan secara step by step.<br />
The bonus closing, penutupan dengan bonus.<br />
The emotional and fear closing, penutupan dengan mengadakan momen yang emosional dan fear bagi prospek.<br />
6. Relationship and post call.<br />
Menciptakan suatu hubungan niaga dengan pelanggan tidak hanya secara rasional, juga emosional. Yang pada akhirnya menciptakan<a href="http://www.blogger.com/goog_1260441305134"> </a><span>experiential selling</span> bagi pelanggan hingga terwujud suatu kondisi yang memorable.<br />
Visi menjual adalah menyenangkan pihak lain, tanpa merasa tidak
mendapatkan apa-apa, karena order akan tercipta dengan sendirinya. Misi
menjual haruslah “marry your customer”, dengan selalu mempertahankan
hubungan dengan prospek tang sudah menjadi pelanggan tetap.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-91060308225176814862009-12-06T20:48:00.000-08:002009-12-06T20:48:00.475-08:00Encourage Innovation ( Dorongan Berinovasi)<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidj_hyphenhyphenf3mKU8i_SccJlC8zS1BgermaWOG4faIPZALV51JxpgVL6D5oBpzU_tVquRJ3viM2ZRe4Rmddy8K0z8IFyhmm8sq-Rm25DMuDHkyecZuaVfErcYJju_gVMbx41igAP2CGOazO_BA/s1600-h/Innovations.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidj_hyphenhyphenf3mKU8i_SccJlC8zS1BgermaWOG4faIPZALV51JxpgVL6D5oBpzU_tVquRJ3viM2ZRe4Rmddy8K0z8IFyhmm8sq-Rm25DMuDHkyecZuaVfErcYJju_gVMbx41igAP2CGOazO_BA/s320/Innovations.jpg" /></a><br />
</div><br />
<span class="long_text" id="result_box"><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Valerie has her hands full.">Valerie memiliki kedua tangann yang utuh . </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Her little company has been growing so quickly that it's hard to keep up.">Perusahaan kecilnya telah tumbuh begitu cepat sehingga sulit untuk mengikutinya. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="There are a lot of new employees who need to be trained in how the company does things.">Ada banyak karyawan baru yang perlu dilatih dalam cara perusahaan melakukan sesuatu. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Without this training, her company would lose some of its product quality.">Tanpa pelatihan ini, perusahaannya akan kehilangan sebagian dari kualitas produk. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Fortunately, Anna showed a real gift for explaining things and she handles most of the training these days.">Untungnya, Anna menunjukkan hadiah yang nyata untuk menjelaskan hal-hal dan ia menangani sebagian besar pelatihan hari ini. <br />
<br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Valerie remembers the “old days" when it was just a handful of them. They would sit around an old picnic table out in the shop and have lunch together and talk about kids, movies - and the business. Lots of happy chatter and some crazy">Valerie mengingat "masa lalu" ketika itu hanya segelintir dari mereka. Mereka akan duduk di meja piknik tua di toko dan makan siang bersama dan berbicara tentang anak-anak, film - dan bisnis. Banyak yang senang dengan obrolan dan beberapa gila </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="ideas came out of those lunches. Everyone seemed to enjoy it except Devon, the new guy. He was always the last one to show up and the first to leave. He would talk occasionally, but not often.">ide muncul dari orang-orang makan siang. Setiap orang sepertinya menikmatinya kecuali Devon, cowok baru. Dia selalu orang terakhir yang muncul dan yang pertama keluar. Dia akan berbicara sesekali, namun tidak sering. <br />
<br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Valerie smiles now when she thinks about how he has developed.">Valerie tersenyum sekarang ketika dia berpikir tentang bagaimana ia telah berkembang. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Devon wasn't much of a "big thinker" like the rest of them, but when they came up with an idea, Devon was the one who could take it from a rough sketch to a finished product.">Devon tidak banyak yang "pemikir besar" seperti yang lain, tetapi ketika mereka datang dengan sebuah gagasan, Devon adalah orang yang bisa mengambilnya dari sketsa kasar ke produk jadi. <br />
<br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Valerie's day is frequently interrupted by phone calls from her team.">Valerie's hari ini sering terganggu oleh panggilan telepon dari timnya. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="This morning Eva called to let her know that the new packaging technique had failed - for the fourth time.">Pagi ini Eva menelepon untuk memberi tahu bahwa teknik kemasan baru telah gagal - untuk keempat kalinya. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Valerie suggested she talk with Alicia who had seen a similar problem yesterday in her efforts to streamline the IT operations.">Valerie menyarankan agar ia berbicara dengan Alicia yang telah melihat masalah yang sama kemarin dalam upaya untuk merampingkan operasi TI. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="There was also the call from the head of sales who wanted Valerie to address the meeting they were having next month for several clients to discuss the industry and what its future needs.">Juga ada panggilan dari kepala penjualan yang ingin Valerie untuk mengatasi pertemuan mereka sedang bulan depan untuk beberapa klien untuk membahas industri dan apa kebutuhan masa depan. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="And her Operations Manager wants to talk about the SWOT analysis they are doing in his department next week.">Manajer Operasional dan ingin berbicara tentang analisis SWOT yang mereka lakukan di departemennya minggu depan. <br />
<br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="The R&D group posted a note on the company intranet asking for volunteers to test a new product prototype.">R & D posted kelompok catatan di intranet perusahaan meminta sukarelawan untuk menguji produk baru prototipe. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="The company softball team posted this season's schedule on the intranet as well.">Tim softball perusahaan diposting jadwal musim ini di intranet juga. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="HR is recruiting volunteers to tutor students at the nearby elementary school in reading.">HR adalah merekrut sukarelawan untuk mengajar siswa di dekat sekolah dasar dalam membaca. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Why One Company Fails">Mengapa Satu Perusahaan Gagal <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="It's easy to see why Carol's company is in trouble.">Sangat mudah untuk melihat mengapa perusahaan Carol dalam kesulitan. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="There is no innovation because Carol unintentionally stifles it.">Tidak ada inovasi karena secara tidak sengaja Carol menghambat itu. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="She is so focused on doing things right that she does not give people the freedom to make mistakes by trying new things.">Ia begitu terfokus pada melakukan hal-hal benar bahwa dia tidak memberikan orang kebebasan untuk membuat kesalahan dengan mencoba hal-hal baru. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Although she tries to think of new things herself, she has limited ability in that area and she doesn't let anyone else try.">Meskipun ia mencoba untuk memikirkan hal-hal baru dirinya sendiri, dia memiliki kemampuan terbatas di daerah itu dan ia tidak membiarkan orang lain mencoba. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="She micro-manages her employees and treats them like children.">Dia mikro-mengelola-nya karyawan dan memperlakukan mereka seperti anak-anak. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Pretty soon, they stop trying to improve things, or they just leave.">Tak lama kemudian, mereka berhenti berusaha untuk memperbaiki keadaan, atau mereka pergi begitu saja. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Why One Company Succeeds"><b>Mengapa Suatu Perusahaan Sukses </b><br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Valerie's company is doing great.">Valerie's perusahaan baik-baik. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Why?">Mengapa? </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="She has created a company culture that encourages innovation.">Dia telah menciptakan budaya perusahaan yang mendorong inovasi. <br />
<br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="* Encourage Communication - everyone can get together, at lunch, on the softball field, etc. and talk.">* Dorong Komunikasi - semua orang dapat berkumpul, saat makan siang, di lapangan softball, dll dan berbicara. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="This cross-functional conversation spurs the imagination of each person and lets them learn from the skills of the others.">Lintas fungsional ini percakapan taji imajinasi setiap orang dan membiarkan mereka belajar dari keterampilan yang lain. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="* Allow Failure - Eva is now on the fifth attempt to solve the packaging problem because the first four failed.">* Biarkan Kegagalan - Eva sekarang kelima upaya untuk memecahkan masalah kemasan karena empat pertama gagal. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="How many times did Edison fail before he found the right filament for the electric light bulb?">Berapa kali Edison gagal sebelum ia menemukan filamen yang tepat untuk bola lampu listrik? <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="* Find Patterns - Alicia's solution to the IT problem may be what Eva needs to solve the packaging problem.">* Cari Pola - Alicia solusi untuk masalah IT dapat menjadi apa yang perlu Eva untuk memecahkan masalah kemasan. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Look for similarities that can lead to discovery.">Lihat kesamaan yang dapat mengarah pada penemuan. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="* Know Your Market - There is no point in developing an innovative way to make better buggy whips.">* Know Your Market - Tidak ada gunanya dalam mengembangkan cara yang inovatif untuk membuat kereta yang lebih baik cambuk. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Find out what your clients and your industry need and find innovative solutions to those problems.">Cari tahu apa yang klien dan kebutuhan industri Anda dan mencari solusi inovatif untuk masalah-masalah. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Use a SWOT analysis of your competitors, your own company, and your industry to highlight opportunities for innovation.">Gunakan analisis SWOT pesaing Anda, perusahaan Anda sendiri, dan industri Anda untuk menyorot peluang untuk inovasi. <br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="* Use Everyone's Best Skills - Devon wasn't the best innovator, but having him focus on the engineering allowed other people in other areas spend the time to be more creative.">* Gunakan Semua's Best Skills - Devon adalah inovator bukan yang terbaik, tapi karena dia fokus pada teknik diperbolehkan orang lain di bidang lain meluangkan waktu untuk lebih kreatif. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="R&D recruits their testers from across the company to get many different perspectives.">R & D penguji mereka yang direkrut dari seluruh perusahaan untuk mendapatkan banyak perspektif yang berbeda. <br />
<b><br />
</b></span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Use Innovation To Create Success"><b>Gunakan Inovasi Untuk Membuat Sukses </b><br />
</span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" title="Your company (or department, group, or team) has a lot of smart people.">Perusahaan Anda (atau departemen, kelompok, atau tim) memiliki banyak orang pintar. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Encourage them to be imaginative, give them permission to make mistakes, and give them time to just sit and think.">Mendorong mereka untuk menjadi imajinatif, memberi mereka izin untuk membuat kesalahan, dan memberi mereka waktu untuk hanya duduk dan berpikir. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Build a culture that is "flat" and works across organizational lines easily.">Membangun sebuah budaya yang "datar" dan bekerja di organisasi garis dengan mudah. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: #ebeff9;" title="Build the individuals into a team that enjoys being together at work.">Membangun individu menjadi sebuah tim yang menikmati kebersamaan di tempat kerja. </span><span onmouseout="this.style.backgroundColor='#fff'" onmouseover="this.style.backgroundColor='#ebeff9'" style="background-color: white;" title="Do these things and you will get the innovation you need to succeed.">Melakukan hal-hal ini dan Anda akan mendapatkan inovasi yang Anda butuhkan untuk berhasil.</span></span>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-55892117747587166162009-12-06T18:32:00.001-08:002009-12-06T18:32:42.591-08:00FORMULIR SPT TIDAK LAGI DIKIRIM KE WAJIB PAJAKSalah satu kewajiban yang harus dipenuhi oleh seorang Wajib Pajak yang telah terdaftar dan memiliki NPWP adalah kewajiban mengisi Surat Pemberitahuan (SPT) dengan benar, lengkap dan jelas dan menandatangani serta menyampaikan SPT tersebut ke kantor Direktorat Jenderal Pajak tempat Wajib Pajak terdaftar/dikukuhkan atau ke tempat lainnya yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan jangka waktu pelaporan, SPT terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu SPT Masa (surat pemberitahuan untuk suatu masa pajak) dan SPT Tahunan (surat pemberitahuan untuk suatu tahun pajak atau bagian tahun pajak).<br />
Kebiasaan selama ini, dalam memenuhi kewajiban melaporkan kewajiban SPT Tahunan, setiap akhir tahun pihak Direktorat Jenderal Pajak selalu mengirimkan formulir SPT Tahunan PPh kepada setiap Wajib Pajak supaya Wajib Pajak dapat mengisi dan melaporkan kewajiban SPT Tahunannya tersebut. Kadang jika formulir SPT tersebut tidak diterima, maka Wajib Pajak yang bersangkutan akan beranggapan bahwa hal ini menandakan bahwa ia tidak perlu melaporkan SPT Tahunannya tersebut. Tidak jarang pula ada Wajib Pajak yang akan menyalahkan pihak Direktorat Jenderal Pajak karena tidak mengirimkan formulir SPT Tahunan kepada mereka.<br />
Sebenarnya bagaimanakah ketentuan mengenai pengiriman oleh Direktorat Jenderal Pajak atau pengambilan sendiri formulir SPT (terutama SPT Tahunan) itu?<br />
<span class="fullpost"><br />
Jika kita cermati ketentuan yang mengatur mengenai formulir SPT dan cara untuk mendapatkan formulir SPT itu telah diatur sejak berlakunya Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983. Dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, disebutkan bahwa bahwa setiap Wajib Pajak harus mengambil sendiri SPT di tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak. Saat ini dalam Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2009, juga masih ditegaskan bahwa setiap Wajib Pajak diwajibkan untuk mengambil sendiri SPT di tempat yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Pajak atau mengambil dengan cara lain yang tata cara pelaksanaannya diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan.<br />
Namun pada prakteknya, selama ini sebagai bentuk pelayanan kepada Wajib Pajak, maka ada kebijakan yang dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pajak yaitu berupa memberikan pelayanan dengan mengirimkan SPT tersebut kepada Wajib Pajak. Sebenarnya kebijakan ini tidak diatur (atau jika mau dikatakan “bertentangan”) dalam Undang-Undang Perpajakan tersebut.<br />
Mulai tahun pajak 2009 ini, untuk menjalankan ketentuan dalam Pasal 3 ayat (2) dan dalam rangka proses pembelajaran kepada Wajib Pajak, pihak Direktorat Jenderal Pajak akan menerapkan kebijakan bahwa Wajib Pajak harus mengambil sendiri formulir SPT. Jadi untuk tahun pajak 2009 SPT Tahunan tidak akan dikirimkan lagi ke alamat masing-masing Wajib Pajak, melainkan Wajib Pajak harus mengambil sendiri SPT Tahunannya tersebut. Ketentuan ini dituangkan dalam <a href="http://www.blogger.com/%E2%80%9Dhttp://www.ziddu.com/download/7509679/SE-102.PJ.2009tgSosialisasiPenyampaianSPTPPh2009.pdf.html%E2%80%9D" style="font-weight: bold;">Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-102/PJ/2009 tanggal 19 Oktober 2009</a>.<br />
Dalam rangka memberikan kemudahan bagi Wajib Pajak untuk memperoleh formulir SPT tersebut, di samping menyediakan formulir SPT tersebut di Kantor yang berada di lingkungan Direktorat Jenderal Pajak, pihak Direktorat Jenderal Pajak juga akan menyediakan formulir tersebut di tempat-tempat yang mudah dijangkau oleh Wajib Pajak melalui Pojok Pajak, Mobil Pajak atau counter-counter khusus yang bekerja sama dengan Pemerintah Daerah setempat.<br />
Dalam rangka membantu pihak Direktorat Jenderal Pajak untuk menyediakan formulir SPT, maka situs <a href="http://www.blogger.com/%E2%80%9Dhttp://syafrianto.blogspot.com">Tax Learning</a> juga menyediakan formulir SPT yang dapat didownload oleh para Pembaca melalui link berikut ini:<br />
<br />
- <a href="http://www.ziddu.com/download/7398431/SPTPPhBdn2009.xls.html">SPT Tahunan PPh Badan (2009) Format Excel</a><br />
- <a href="http://www.ziddu.com/download/7398542/1770SS.xls.html">SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Form 1770 SS (2009) format Excel</a><br />
- <a href="http://www.ziddu.com/download/7398868/1770_S.xls.html">SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Form 1770 S (2009) format Excel</a><br />
- <a href="http://www.ziddu.com/download/7399994/1770.xls.html">SPT Tahunan PPh Orang Pribadi Form 1770 (2009) format Excel</a><br />
<br />
Akhirnya, penulis mengingatkan para Pembaca sekalian untuk segera mendapatkan formulir SPT serta bersiap-siap untuk mengisi serta melaporkan SPT Tahunan PPh untuk tahun pajak 2009 mulai awal tahun 2010. Selamat melaporkan pajak penghasilan Anda dan jadilah Wajib Pajak yang baik, karena kelanjutan dari Bangsa kita tercinta ini adalah berasal dari pajak yang kita bayarkan.</span>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-4056631508719048212009-12-06T18:31:00.001-08:002009-12-06T18:32:01.240-08:00UU PPH 2008. PPh atas Dividen yang Diterima oleh WP Orang Pribadi Dalam NegeriKetentuan baru dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2008 mengenai pengenaan PPh atas Dividen yang diterima oleh WP Orang Pribadi Dalam Negeri sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat (2d) telah diatur lebih lanjut melalui <a href="http://images.taxlearning.multiply.com/attachment/0/SZFQiwoKCF0AAGJNnFo1/PP%2019%20Tahun%202009.pdf?nmid=196931127"><span style="font-weight: bold;">Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2009 tanggal 9 Februari 2009</span></a>.<br />
Sebelum tanggal 31 Desember 2008, pengenaan PPh atas dividen yang diterima oleh orang pribadi perlakuannya sama dengan dividen yang diterima oleh badan, yaitu dikenakan sebesar 15% dari penghasilan bruto sebagaimana diatur dalam Pasal 23 UU PPh. Namun sejak 1 Januari 2009 atas dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri tidak lagi dikenakan PPh Pasal 23, melainkan ketentuan pemajakannya diatur dalam Pasal 17 ayat (2d).<br />
Ketentuan yang diatur dalam PP Nomor 19 Tahun 2009 ini adalah sebagai berikut:<br />
<span class="fullpost"><br />
SUBJEK PAJAK<br />
Wajib Pajak Orang Pribadi dalam negeri penerima dividen<br />
<br />
OBJEK PAJAK<br />
Penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Dalam Negeri.<br />
<br />
PEMOTONG PAJAK<br />
Pihak yang membayarakan atau pihak yang ditunjuk selaku pembayar dividen.<br />
<br />
TARIF PAJAK<br />
Sebesar 10% dan bersifat final<br />
<br />
Ketentuan ini mulai berlaku sejak 1 Januari 2009 dan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pelaksanaannya diatur dengan Peraturan Menteri Keuangan.</span>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-11582232406181151502009-12-04T22:35:00.000-08:002009-12-04T22:35:10.600-08:00Pahami Tipe Kepribadian Anda dan Pasangan<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin3En7ZntNAIALx1QCST3sm2H35ECqLiblMNc2GKsDhBixKCFBHCoWf6-QkI6Ec4gftpXkpXg-ecS4Plk7eOBDCwajaveL5Bi8UYSBzZEtzDSsqd2-8TyVZ0mxQH1x9SJQtMvjKP2BYqs/s1600-h/bad_couple.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEin3En7ZntNAIALx1QCST3sm2H35ECqLiblMNc2GKsDhBixKCFBHCoWf6-QkI6Ec4gftpXkpXg-ecS4Plk7eOBDCwajaveL5Bi8UYSBzZEtzDSsqd2-8TyVZ0mxQH1x9SJQtMvjKP2BYqs/s320/bad_couple.jpg" /></a><br />
</div>Saat mencari pasangan, kita cenderung hanya melihat segala sesuatu yang tampak dari luar. Bila membahas soal sifat pun, hanyalah yang tampak di permukaan. Misalnya, ramah, senang bercanda, atau perhatian. <br />
<br />
Ketika hubungan telah terbina, kita akan menyadari bahwa kepribadian seseorang akan lebih kompleks daripada yang kita bayangkan. Apa yang tampak dari luar tidak menjamin apakah hubungan Anda akan langgeng atau tidak. Tidak ada salahnya jika Anda mengenali lebih dulu tipe kepribadian Anda dan pasangan. <br />
<br />
Helen Fisher, seorang anthropolog yang juga penulis buku Why We Love: the Nature and Chemistry of Romantic Love, mengadakan riset mengenai mengapa kita jatuh cinta dengan orang tertentu, dan bukannya yang lain. Dari penelitian tersebut, Fisher menyimpulkan bahwa pada dasarnya <b>terdapat empat tipe kepribadian: Explorer, Builder, Negotiator, dan Director.</b> <br />
<br />
Menurut Fisher, <b>"Yang terpenting bukan hanya memahami siapa diri kita, tetapi juga menggunakan siapa diri kita tersebut. Keempat tipe kepribadian ini melakukan kesalahan-kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari jika mereka lebih mengenali tipe apakah diri mereka."</b> <br />
<br />
Inilah empat kepribadian menurut Fisher: <br />
<br />
<b>1. The Explorer</b> <br />
<br />
Tipe pengeksplorasi mengekspresikan aktivitas mereka dalam sistem dopamine. Mereka cenderung mengambil risiko, selalu ingin tahu, kreatif, spontan, energik, antusias, dan optimistik. <br />
<br />
Orang dengan tipe Explorer cenderung tertarik dengan orang-orang yang seperti dirinya. Mereka menginginkan seseorang yang energik dan antusias, seorang petualang yang kreatif dan selalu ingin tahu. <br />
<br />
Tipe Explorer juga sangat manis dan murah hati. Kebaikan pria Explorer kerap disalahartikan wanita yang menerima kebaikannya, sehingga akhirnya mereka terluka setelah mengetahui bahwa pria Explorer tersebut ternyata sudah menjalin hubungan dengan wanita lain. <br />
<br />
<b>2. The Builder</b> <br />
<br />
Tipe Builder mengekspresikan diri mereka dengan serotonin. Orang-orang dengan tipe ini tenang, senang bersosialisasi, populer, hati-hati, namun tidak penakut. Mereka sangat baik dalam membangun jaringan, senang bersosialisasi, dan menyukai orang-orang yang setipe dengan mereka. Anda tipe wanita (atau pria) tradisional, konvensional, dimana keluarga sangat penting bagi Anda, dan sering kali relijius. <br />
<br />
Tipe Builder cenderung mengikuti aturan dan jadwal, namun sebaiknya Anda lebih berani mengambil risiko untuk urusan kencan. Mereka senang bertemu dengan banyak orang, sehingga Si Dia bisa saja mengajak Anda menemui teman-temannya meskipun sebenarnya Anda hanya ingin menghabiskan waktu berdua. <br />
<br />
<b>3. The Director</b> <br />
<br />
Tipe The Director mengekpresikan diri dengan testosteron. Pria atau wanita dengan tipe ini senang memimpin, cenderung bertindak sebagai pengambil keputusan, senang berpikir, dan mampu memahami musik dengan baik karena musik sangat struktural. Mereka senang berkompetisi, dan ambisius. <br />
<br />
Tipe Director biasanya akan mencari tipe Negotiator, begitu pula sebaliknya. Fisher mengambil contoh Bill dan Hillary Clinton. Hillary adalah tipe pemimpin, pengambil keputusan, dan berpendirian kuat. Ia bukan tipe yang dapat mengambil hati orang seperti suaminya. Hillary terpikat dengan pria yang memiliki sopan-santun, senang berbicara, dan peduli pada orang lain. <br />
<br />
<b>4. The Negotiator</b> <br />
<br />
Tipe Negotiator, baik pria maupun wanita, dapat sangat ekspresif dalam estrogen. Mereka orang-orang yang sangat fleksibel, imajinatif, dan intuitif. Tipe Negotiator juga mudah setuju dengan pendapat orang lain, baik, sangat peduli dengan perasaan orang lain, sehingga orang lain sering memanfaatkan mereka. <br />
<br />
Bila Anda seorang Negotiator, Anda harus lebih yakin dengan pendapat Anda sendiri. Sebab Negotiator umumnya cenderung kompromis dalam segala sesuatu, meskipun pada dasarnya mereka kurang setuju dengan sesuatu hal. Karena itu jika Anda seorang Negotiator, Anda harus cepat sadar dan tidak berpikir berlebihan. <br />
<br />
Meskipun demikian, menurut Fisher <b>sebenarnya tidak ada kombinasi kepribadian yang buruk, selama kita terus berpikir bahwa Si Dia adalah yang terbaik. Anda bisa membina hubungan dengan tipe mana saja,</b> meskipun beberapa pertemuan dua jenis kepribadian dapat menghadapi masalah-masalah yang spesifik. <br />
<br />
Namun, sekali lagi, <b>selama mereka berpikir bahwa pasangannya adalah yang terbaik, mereka pun akan mampu membina hubungan yang awet.</b> <br />
<br />
<b>Bagaimana dengan Anda dan Pasangan Anda ?</b>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-18807168839512530962009-12-04T22:26:00.000-08:002009-12-04T22:26:26.527-08:00Lima Kesalahan dalam Menggunakan Kartu Kredit<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Fd3Nt1urAfa5bgkse-OZCZuQpM4gZWyeG_3I7Ur7x5lSnYQzokwN0Vv51lMuKalE_sN-N5knJM7fH7GBHNiLkwPonOrCJ8iKmPeRxpJECWzYRi_1bJovkRd6jowm7I-B6Pxh1gaLLRg/s1600-h/incard_otp_credit_card.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj_Fd3Nt1urAfa5bgkse-OZCZuQpM4gZWyeG_3I7Ur7x5lSnYQzokwN0Vv51lMuKalE_sN-N5knJM7fH7GBHNiLkwPonOrCJ8iKmPeRxpJECWzYRi_1bJovkRd6jowm7I-B6Pxh1gaLLRg/s320/incard_otp_credit_card.jpg" /></a><br />
</div>Paling tidak enak bila kita punya utang kartu kredit. Mengingat interest-nya saja rasanya tidak rela. Meskipun begitu, rasanya kita tidak dapat menghentikan penggunaannya. Begitu satu kartu sudah hampir lunas, kita langsung menggunakannya untuk berbelanja lagi. Makin lama, Anda juga makin berani membeli barang-barang yang lebih mahal, bahkan menggunakan kartu yang sama untuk ongkos dugem Anda. Setelah itu, karena satu kartu dirasa belum cukup, Anda menerima tawaran dari sales bank untuk membuat satu kartu kredit lagi. Akhirnya, utang-utang tersebut makin menjerat kita. <br />
<br />
<b>Pada dasarnya, kesalahan dalam menggunakan kartu kredit berawal dari pertama kali Anda membuat kartu tersebut.</b> <br />
<br />
<b>1. Membawa lebih dari satu kartu di dompet.</b> <br />
<br />
Kemungkinan untuk berbelanja lebih besar karena Anda merasa di-support oleh kartu yang berbeda. Padahal, dengan menggunakan banyak kartu Anda menjadi lebih sulit melacak pengeluaran Anda. Bila Anda mulai merasa berat dengan tagihan kartu kredit, lebih baik simpan saja kartu kredit di laci lemari Anda hingga tagihan benar-benar lunas. <br />
<br />
<b>2. Meningkatkan limit kartu kredit, namun jarang menggunakannya.</b> <br />
<br />
Sales kartu kredit kini sering menjual data base-nya ke pihak lain sehingga Anda sering kali menerima telepon dari berbagai bank yang menawarkan produknya. Seharusnya, Anda marah karena data Anda diperjualbelikan. Alih-alih, Anda malah terbujuk rayuan sales tersebut dengan menerima kartu baru dengan limit Rp 200 juta. Padahal, Anda hanya traveling saat mudik hari raya, Anda bukan tipe yang senang fine dining, belanja pun lebih sering kalap saat berada di factory outlet. Percayalah, bila kartu tersebut tak pernah dimanfaatkan, Anda hanya akan kerepotan menerima telepon dari pihak sales yang terus-menerus menawarkan program. Sampai ketika Anda tak bisa lagi menghindar, akhirnya Anda terpaksa menerima program yang tak Anda butuhkan itu. <br />
<br />
<b>3. Hanya membayar minimum payment.</b> <br />
<br />
Anda memiliki lebih dari tiga kartu kredit dan masing-masing jumlah tagihannya sama dengan gaji Anda. Katakan saja gaji Anda Rp 5 juta per bulan. Berarti tagihan ketiga kartu kredit Anda mencapai Rp 15 juta, dengan pembayaran minimum total sekitar Rp 1,5 juta. Bila setiap bulan Anda hanya sanggup membayar minimum payment ini, hitung saja berapa lama utang Anda akan lunas. Anda masih harus membayar interest sekian persen, yang nanti justru akan menambah jumlah tagihan Anda. Artinya, Anda harus membayar utang yang tidak Anda lakukan. <br />
<br />
Karena itu, bayarlah utang Anda lebih dari jumlah minimum yang harus dibayarkan. Setidaknya, 30 persen dari jumlah tagihan. Bila mendapat bonus, prioritaskan untuk melunasi utang Anda lebih dulu. <br />
<br />
<b>4. Terlambat membayar kartu kredit.</b> <br />
<br />
Selain terkena denda, Anda juga masih harus membayar bunga. Cara terbaik membayar kartu kredit adalah dengan membayar secara balance tagihan Anda sebelum tanggal penagihan. Sebab jika Anda membayar pada jeda waktu di antara transaksi belanja dan tanggal penagihan, Anda belum akan dikenakan bunga kartu kredit sehingga Anda akan terbebas dari bunga karena sudah membayar lunas kartu kredit sebelum tagihan dicetak. <br />
<br />
<b>5. Mengambil pinjaman tunai untuk membayar kartu kredit.</b> <br />
<br />
Hal ini sama saja dengan prinsip gali lubang tutup lubang. Anda melunasi utang dari satu tempat dengan berutang dari pihak lain. Ingat, bank umumnya memberikan pinjaman tunai dengan bunga yang cukup tinggi (di bank swasta asing, pinjaman di bawah Rp 25 juta dikenakan bunga di kisaran 27,5 persen (cicilan 36 bulan) hingga 36,54 persen (cicilan 12 bulan) per tahun. Utang Anda tak pernah lunas, dan Anda malah harus membayar sesuatu yang tidak Anda belanjakan. <br />
<br />
<center><b>Bagaimana sesungguhnya dengan Anda Sendiri ?</b></center>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-41722262601913273812009-12-04T22:22:00.000-08:002009-12-04T22:22:57.491-08:00Cara membuat anti virus di flashdisk<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOSUdbMs7dVecp-DC0HL4nipiyjpO-9LA7qvCsRC2e5ozbBf3AtI5zKxi-mZNM68pudJy-NB_obhFFHvG45Cs4mmkJjsIrvoQ_O7P4qn4Cs5JBJStJBgO26bxj7cWg8qKYRp2x2TOpnQY/s1600-h/computer-virus11.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOSUdbMs7dVecp-DC0HL4nipiyjpO-9LA7qvCsRC2e5ozbBf3AtI5zKxi-mZNM68pudJy-NB_obhFFHvG45Cs4mmkJjsIrvoQ_O7P4qn4Cs5JBJStJBgO26bxj7cWg8qKYRp2x2TOpnQY/s320/computer-virus11.jpg" /></a><br />
</div>pertama-tama buatlah AUTORUN untuk menjalangkan antivirus pada fd (flashdisk) !, carax copy <br />
antivirus yg berukurang kecil ke fd (flashdisk) kita, sembarang maunya antivirus apa <br />
contonya PCMAV,ANSAV.dll (dicontoh kali ini saya menggunakan PCMAV karna ukurangx kecil <br />
bangat ngak sampe 3 MB). oke deh kita buat scrip dulu untuk autorun di fd kita. <br />
tinggal ketik or copy aja di notepad <br />
============potong disini============ <br />
[AUTORUN] <br />
open=nama antivirus.exe <br />
shellexecute=nama antivirus.exe <br />
shell\\scan_viruz_dulu_donkz:-)_!!!\\command=nama antivirus.exe <br />
shell=scan_viruz_dulu_donkz:-)_!!! <br />
============potong disini============ <br />
kalo udah kita save dengan nama "autorun.inf" (ngak pake tanda kutip) di fd kita <br />
sekarang kita copy aja antivirusnya ke fd..!!! <br />
(ingat kalo ngopy file autorun dan antivirusnya bukan di dalam folder, ingat yah!!!). <br />
Jadi deh..^_^ kalo mau scan virus tinggal double click aja tuh drive fd-nya *=* <br />
terus kalo kita klik kanan drive fd-nya BUKANKAH ADA TAMBAHAN KATA DI ATAS KATA AUTOPLAY. <br />
attrib +h +s nama antivirusnya.exe (buat sembunyiin antivirusnya) <br />
f:\\>attrib +h +s autorun.inf (buat hidden file autorunnya) <br />
entar ..^_^..ilang deh filenya..*=* <br />
fsnya siap dipergunakan <br />
huh..selesai deh proyek kita. <br />
<br />
kalo mau di simpan didalam folder gini scripnya <br />
contoh nama foldernya hack <br />
lalu nama anti virusnya ansav <br />
[AUTORUN] <br />
open=hack/ansav.exe <br />
shellexecute=hack/ansav.exe <br />
shell\\scan_viruz_dulu_donkz:-)_!!!\\command=hack/ansav.exe <br />
shell=scan_viruz_dulu_donkz:-)_!!! <br />
<br />
lalu save dengan nama autorun.inf <br />
tambahan kalo mau mengganti icon fd anda gini juga caranya <br />
contoh nama icon : newbie.ico <br />
<br />
[AUTORUN] <br />
open=hack/ansav.exe <br />
shellexecute=hack/ansav.exe <br />
shell\\scan_viruz_dulu_donkz:-)_!!!\\command=hack/ansav.exe <br />
shell=scan_viruz_dulu_donkz:-)_!!! <br />
icon=newbie.ico <br />
<br />
kembali save dengan nama autorun.inf <br />
ok deh kalo ada yg ngak di mengerti lagi tolong penjelasannya yg lengkap karna saya masih pelajar dan usia saya masih 16 jadi jangan di panggil mas yah . salam newbie kid ^_^ <br />
<br />
Cara Membuat Antivirus Di USB Flash Disk <br />
Jengkel dengan Virus yang otomatis menginfeksi Flash Disk Anda saat Anda colokkan USB Flash Disk Anda ke port komputer yang terinfeksi virus? <br />
Bagaimana tidak kita akali saja dengan Membuat Anti Virus AutoRun dari USB Removable Drive semacam Flash Disk? <br />
<br />
Seringkali Virus akan membuat file autorun.inf yang ber-attribute file hidden dan system (dan/atau bisa juga termasuk file virus/trojan - server) begitu Anda memasangkan Flask Disk yang dijadikan target penginfeksian virus ataupun target pengintipan aktivitas user atau pencurian data user dengan Trojan. <br />
file autorun.inf inilah command atau pemicu tereksekusinya file induk dan library virus/trojan yang sudah bersarang di komputer lokal atau jaringan tempat Flash Disk Anda berinteraksi dan berhubungan langsung. <br />
<br />
Bila Anda pengguna OS Windows, seperti kita ketahui, Versi Windows sebelum generasi Windows Vista (termasuk Windows Windows XP), secara default tidak mengijinkan proses AutoRun executable files dari media USB Removable Drives seperti External Hardisk ataupun Flash Drive/Flash Disk (kecuali dari media cakram digital) yang kemungkinan besar ditujukan untuk kepentingan keamanan. Windows hanya mengijinkan proses AutoPlay media saja seperti AutoPlay Movie/Music dari DVD atau command seperti Open/View file melalui windows explorernya. <br />
Untungnya (dari faktor kemudahan) sekaligus sayangnya (dari faktor keamanan), Windows Vista secara default telah memperkenankan proses AutoRun dilangsungkan dengan dafault opsi yang bisa Anda pilih secara permanen. <br />
<br />
Lalu bagaimana mengakali Windows XP agar bisa mengijinkan proses AutoRun executable files dari removable drives seperti External Hardisk maupun Flash Disk? <br />
Di bawah ini Penulis sampaikan teknis pembuatan AutoRun AntiVirus pada Flash Disk. <br />
LANGKAH I - Download ANtiVirus yang bersifat Portable <br />
Kenapa harus Portable? Karena tujuan dari pembuatan AutoRun File dari Flash juga bersifat portable, jadi program rujukan, dalam hal ini Anti Virus, bisa dijalankan langsung dari Flash Drive tanpa diperlukan instalasi. <br />
Anda bisa menggunakan ANSAV (Ansav.exe - jangan ANSAV Security Guard) atau PCMAV (PCMAV-CLN.EXE - Jangan PCMAV-RTP.EXE) <br />
Masukkan file Anti Virus Portable (plus file library pendukungnya - bila ada) tersebut ke dalam Flash Disk Anda. Dalam contoh kali ini, untuk mempermudah, letakkan saja di Root Flash Disk Anda tanpa perlu Anda masukkan ke dalam folder. <br />
LANGKAH II - Pembuatan AutoRun Dari Flash Disk <br />
Ada 2 (dua) opsi yang bisa Anda pilih: <br />
<br />
1. Menggunakan bantuan software orang lain, atau <br />
2. Menggunakan bantuan tangan Anda sendiri <br />
<br />
1. Menggunakan bantuan software orang lain <br />
Nomor ini tidak akan menjadi bahan pembicaraan inti pada Artikel ini. <br />
..WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-91088482382946843362009-12-04T22:20:00.001-08:002009-12-04T22:20:59.291-08:00CARA MEMBUAT VIRUS DALAM TEMPO YANG SESINGKAT SINGKATNYA<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbbRy-WJqi4T_3vrtgHFGiYLEe3Mp-4qvTSjNRSGhqQnBOenUGCQF8O2vcF7C88alv2TcG7ylxbXrQWbfYITpdpWyOLMdjFPB0q0rOP8aeMBlUtMgnUs4kX1EpaqGqlq8o3dk9DUocLfo/s1600-h/computer-virus.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbbRy-WJqi4T_3vrtgHFGiYLEe3Mp-4qvTSjNRSGhqQnBOenUGCQF8O2vcF7C88alv2TcG7ylxbXrQWbfYITpdpWyOLMdjFPB0q0rOP8aeMBlUtMgnUs4kX1EpaqGqlq8o3dk9DUocLfo/s320/computer-virus.jpg" /></a><br />
</div><br />
Masih ingat dengan virus Aksika? Virus "open source" yang satu itu memang memiliki banyak sekali varian. Tidak heran karena source code-nya memang disedia kan bebas di Internet, jadi siapapun dapat dengan mudah mengubah dan meng-compile source code-nya dan jadilah varian baru. <br />
<br />
Berawal dari kemudahan itulah, banyak virus maker ataupun programer pemula mencoba-coba untuk membuat virus tanpa perlu repot. Paling yang dibutuhkan hanyalah pengetahuan seputar operating system dan programming. <br />
Namun kemudahan itu belum seberapa, bila dibandingkan dengan menggunakan program Virus Generator. Dari namanya saja, kita sudah dapat mengira kegunaan dari program tersebut. Ya, Virus Generator merupakan program untuk dapat membuat virus secara mudah dan instan. <br />
<br />
Bermula dari sampel sebuah virus yang lumayan banyak dikirimkan oleh pembaca kepada kami. PC Media Antivirus mengenalnya dengan nama Gen.FFE-Fajar, namun antivirus lain ada juga yang menyebutnya dengan nama Brontok.D. Dengan penyelidikan sederhana akhirnya diketahui bahwa virus tersebut dibuat menggunakan Virus Generator. <br />
<br />
<b>Fast Firus Engine (FFE)</b> <br />
<br />
Pembuat Generator tersebut menamakan program buatannya itu dengan nama Fast Firus Engine. Seperti yang terlihat pada program ataupun situs pembuatnya, ia memberitahukan bahwa program ini hanya untuk tujuan pembelajaran dan tidak untuk tindakan merusak. Namun tetap saja, bila program ini sudah jatuh ke tangan yang salah, pasti akan digunakan untuk pengrusakan. <br />
<br />
Virus Generator ini dibuat menggunakan bahasa Visual Basic dan di-compress menggunakan packer tELock. Dalam paketnya terdapat dua buah file, yakni Fast Firus Engine.exe dan data.ex_. Fast Firus Engine. exe merupakan program utama dalam pembuatan virusnya dan sementara file data.ex_ sebenarnya merupakan badan virus asli yang belum dimodifi kasi. <br />
<br />
Saat file Fast Firus Engine.exe dijalankan, maka pengguna akan dihadapkan pada sebuah interface. Anda hanya disuruh mengisikan nama virus, nama pembuat, dan pesan-pesannya. Lalu dengan menekan tombol Generate, maka jadilah virus Anda. <br />
<br />
Cara kerja dari Generator tersebut sebenarnya sangat sederhana. Ia hanya menambahkan data yang Anda masukkan tadi ke bagian akhir file virus asli (data.ex_). Nantinya informasi tersebut digunakan oleh virus dalam proses infeksi. <br />
<br />
<b>Bagaimana Virus Menginfeksi?</b> <br />
<br />
Virus hasil ciptaan FFE memang terlihat sederhana. Sama seperti Generatornya, ia juga dibuat menggunakan bahasa Visual Basic yang di-compile dengan metode Native- Code. Lalu di compress menggunakan tELock agar ukurannya semakin kecil. Virus ini memiliki ukuran tubuh asli sebesar 55.296 bytes. <br />
<br />
Saat virus kali pertama dieksekusi, ia akan membuat beberapa file induk di beberapa lokasi. Seperti di direktori "%WINDOWS%", akan terdapat file dengan nama.exe, Win32 exe, activex.exe, dan %virusname% (nama virus sesuai yang diisikan oleh sang pembuatnya pada Generator). Di "%WINDOWS% %system32%" akan terdapat file copy.pif, _default.pif, dan surif.bin. Selain itu, ia juga mengubah atau membuat file Oeminfo.ini yang merupakan bagian dari System Properties. Jadi apabila komputer Anda terinfeksi oleh virus hasil generate dari FFE, maka pada System Properties akan terdapat tulisan "Generated by Fast Firus Engine". <br />
<br />
Di direktori "%WINDOWS% %System%" akan terdapat beberapa file induk lagi yang menggunakan nama yang sama seperti file system milik Windows, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass.exe, smss.exe, svchost. exe, dan winlogon.exe. <br />
<br />
Dan tak lupa, pada root drive pun akan terdapat file dengan nama "baca euy.txt" yang berisikan pesan-pesan dari si pembuat virus. Jadi pada saat membuat virus dengan menggunakan Generator tersebut, maka pembuatnya akan disuguhkan beberapa kotak input, seperti Author of the virus, Name of the virus, dan Messages. Nah, isi dari kotak messages ini yang nantinya ditampilkan pada file "baca euy.txt" tersebut. <br />
<br />
Setelah virus berhasil meng-copy-kan file induknya ke dalam sistem tersebut, ia akan menjalankan file induk tadi, sehingga pada memory akan terdapat beberapa process virus, seperti csrss.exe, winlogon.exe, lsass. exe, smss.exe, svchost.exe, dan winlogon.exe. Nama process yang mirip dengan process/services milik Windows tersebut mungkin sengaja untuk mengecoh user. Untuk membedakannya, Anda dapat melihat path atau lokasi process tersebut dijalankan. Process virus ini biasanya berjalan di direktori System sementara process/services milik Windows yang running biasanya berasal dari direktori System32. <br />
<br />
<b>Mengubah Registry</b> <br />
<br />
Virus ini menambahkan beberapa item startup pada registry agar pada saat memulai Windows ia dapat running secara otomatis atau untuk mengubah setting-an Windows agar sesuai keinginannya. Informasi mengenai registry yang diubahnya tidak akan dapat dengan mudah kita lihat karena dalam kondisi terenkripsi.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-77849249212305919952009-12-04T22:18:00.000-08:002009-12-04T22:18:21.393-08:00Cara mengatasi hack password<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4R_QfBPc8cQFz-Hu1ebTQulqtKsaeHGVgBF4dBxFZK_x4nCQFjyfDs-PBjMpqlsu4zcrD2e6fKi2il9lQcfVXKF44p99kwfFHTRdq1Yi8AhWRksiV0JsKN5nAgNN0d3r6NYC8EVn_ebU/s1600-h/hacker.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj4R_QfBPc8cQFz-Hu1ebTQulqtKsaeHGVgBF4dBxFZK_x4nCQFjyfDs-PBjMpqlsu4zcrD2e6fKi2il9lQcfVXKF44p99kwfFHTRdq1Yi8AhWRksiV0JsKN5nAgNN0d3r6NYC8EVn_ebU/s320/hacker.gif" /></a><br />
</div><br />
Jaman sekarang yang namanya hacker atau cracker semakin kreatif, dengan berbagai cara mereka berusaha menembus email Anda, friendster, rekening online, web site, bahkan blog.Anda tidak mau kan, kalau suatu saat profile Anda di friendster diubah oleh orang? Atau web site Anda tiba-tiba di ganti tampilannya oleh hacker / cracker ? <br />
<br />
Salah satu cara hacker menembus account kita adalah dengan cara menebak password. Hacker menggunakan script yang dapat memasukkan puluhan password tiap detik untuk mencoba masuk ke dalam account kita. <br />
<br />
<b>Cara hacker menebak password</b> kita biasanya dengan: <br />
<br />
1. Dictionary attack, yaitu dengan menebak menggunakan kata-kata dalam kamus, dan dikombinasikan dengan angka-angka atau karakter. <br />
2. Brute force attack, yaitu dengan mencoba semua kombinasi, mulai dari aaaa sampai zzzz, sampai beberapa karakter. <br />
3. Personal information attack, dengan cara memasukkan data-data pribadi seperti nomor telepon, tanggal lahir, nama pacar, kode pos, dan sebagainya. <br />
<br />
Password yang sangat lemah akan sangat mudah dibobol hacker dengan cara ini. <br />
Contoh password yang sangat lemah misalnya: <br />
<br />
* 123456789,000000,123456,asdfg, qwerty, asdf, ini karena mudah sekali orang mengetik kombinasi ini di keyboard. <br />
* password, mypassword, dan lain-lain yang menggunakan kata-kata dalam kamus (semua bahasa). <br />
* tanggal lahir, nama pacar, dan lainnya yang merupakan data diri orang tersebut. <br />
<br />
Password yang lemah, bisa dibobol dalam waktu yang lebih cepat, misalnya: <br />
<br />
* menggunakan semua huruf kecil. <br />
* menggunakan kombinasi kata dan angka, misalnya buku10, teroris80. <br />
* mengganti huruf dengan karakter, misalnya s@y@ng <br />
<br />
Bagaimana password yang kuat dan sulit ditembus hacker? <br />
<br />
1. Merupakan kombinasi dari huruf besar, huruf kecil, nomor, dan karakter. <br />
2. Panjang lebih dari 10 karakter. <br />
3. Tidak menyertakan kata-kata dalam kamus. <br />
<br />
Password yang kuat harus mudah diingat oleh pemiliknya. <br />
<br />
Contoh password yang kuat: 1mAu$1Milyar <br />
<br />
Cara mengingatnya: <br />
<br />
* 1 = kata "saya" diterjemahkan dalam bahasa Inggris (I). <br />
* mAu = mau <br />
* $ = uang <br />
* 1Milyar = aMilyar <br />
<br />
Contoh password kuat yang lain: rivA-->10me,,, <br />
<br />
Cara mengingatnya: <br />
<br />
* rivA= misalnya nama orang sepesial buat Anda: riva <br />
* -> = panah identik dengan adalah <br />
* 0+ = lambang cewek <br />
* 1 =berarti nomor satu atau paling <br />
* me = cuman buat aku <br />
* ,,, = untuk mengganti (...) biasanya mudah ditebak. <br />
<br />
<b>Beberapa tips:</b> <br />
<br />
1. Jangan menggunakan password yang sama untuk berbagai macam layanan, misalnya password email Anda sama dengan password friendster. Ini berarti: <br />
* seseorang yang dapat menjebol password friendster Anda, bisa juga menjebol password email Anda. Sementara di mata hacker menjebol password friendster lebih mudah daripada menjebol email Yahoo. <br />
* admin atau "orang dalam" friendster tahu password Anda, dia juga bisa memasukkan password tersebut ke email Anda. <br />
2. Jangan mengklik link di email yang menyatakan Anda harus memverifikasi password Anda. Email ini dikirim oleh hacker. <br />
3. Jangan memasukkan password disitus selain yang memberikan layanan. Misalnya jangan memasukkan password yahoo di situs friendster untuk alasan apapun (misalnya import address book). <br />
4. Sebelum login ke email atau yang lain, pastikan URL di browser Anda benar. Misalnya mail.yahoo.com bukan mail.yahoo-ltd.com atau yahoo-verify.com atau yang lain. <br />
5. Untuk rekening online seperti e-gold, klik BCA, paypal, sebaiknya Anda tidak mengetik password Anda lewat keyboard (karena hacker bisa membaca keyboard Anda dengan program keylogger). Gunakan On Screen Keyboard, Charakter Map, atau copy paste dari huruf acak. <br />
<br />
Okey begitulah tips-tips agar password kita sulit dibobol hacker. Semoga dengan tips ini account kita aman dan terhindar dari kebobolan.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-24173332903045251682009-12-04T19:49:00.000-08:002009-12-04T19:49:00.621-08:00Standarisasi Manajemen perusahaan<div style="text-align: left;"></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvcyOKcPOPm9u2zmeUmb0QspzI39qo3SPyp0D_Mj0JEnSqL14o0xfPXTDiGLzpJwDDMMo_KF5KWOii-EpEWQiva06xZAXe0pQcOxbHwN6D8re_6izhXhCGOjYzNEHspr9AlPKB-x4juRU/s1600-h/management-training.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjvcyOKcPOPm9u2zmeUmb0QspzI39qo3SPyp0D_Mj0JEnSqL14o0xfPXTDiGLzpJwDDMMo_KF5KWOii-EpEWQiva06xZAXe0pQcOxbHwN6D8re_6izhXhCGOjYzNEHspr9AlPKB-x4juRU/s400/management-training.jpg" /></a><br />
</div><div style="text-align: left;"><br />
</div><div style="text-align: left;">Bisnis merupakan kegiatan dalam menjual produk atau jasa agar memberikan keuntungan bagi pemiliknya. Bisnis merupakan kegiatan beresiko memberikan kerugian baik dari segi material atau non-material. Namun bila berhasil maka akan memberikan keuntungan dan kesejahteraan bagi pemiliknya. Agar terhindar dari resiko bisnis maka bisnis harus dijalankan dengan tepat dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang serius dan mantap. Bisnis terdiri atas beberapa komponen penting yang saling mendukung dan melengkapi. Bila salah satu komponen gagal maka akan mengganggu komponen lain. Berikut adalah komponen-komponen bisnis tersebut:<br />
</div><div> </div><ul style="text-align: justify;"><li>Manajemen, yaitu bagian yang merencanakan, mengelola, dan menjalankan bisnis. Komponen ini bisa disebut sebagai backend yaitu komponen yang berada di belakang layar.</li>
<li>Kekuatan brand atau image, yaitu karisma, kekuatan emosional yang dimiliki oleh perusahaan dan merupakan pandangan/perasaan masyarakat terhadap perusahaan atau produk.</li>
<li>Produk atau Layanan, komponen yang dijual atau ditawarkan kepada pasar. Komponen ini bisa disebut sebagai front end karena komponen ini berada didepan. Komponen inilah yang berhadapan dengan masyarakat.</li>
<li>Partner, yaitu pihak yang ikut membantu dalam menjalankan bisnis.</li>
<li>Pelanggan, yaitu pihak yang akan menerima tawaran atau membeli produk dan layanan yang ditawarkan.</li>
</ul><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Saya akan membahas komponen-komponen diatas satu persatu disertai kriteria, prisip, dan standar yang perlu dipenuhi agar tiap komponen dapat berfungsi maksimal sesuai yang diharapkan. Tiap komponen tidak dapat berdiri sendiri karena gangguan pada satu komponen akan mengganggu komponen lain. Saya akan menulis pemikiran saya berdasarkan pengalaman, buku-buku manajemen bisnis, dan studi kasus pada perusahaan-perusahaan tertentu. Pada posting ini saya akan membahas pada komponen Manajemen. Dan saya akan teruskan pada tulisan-tulisan berikutnya.<span id="more-50"></span><br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><h3 style="text-align: justify;">Manajemen</h3><div style="text-align: justify;"> </div><div style="text-align: justify;">Manajemen suatu perusahaan adalah nyawa dari suatu perusahaan. Manajemen yang menentukan pertumbuhan atau kebangkrutan suatu perusahaan. Dengan adanya suatu pengelolaan dan manajemen yang baik maka suatu perusahaan akan mampu bertahan dari segala tekanan, kendala, dan rintangan yang ada. Bahkan akan berkembang menjadi lebih besar dan lebih baik lagi. Dalam mengelola perusahaan maka ada prinsip dan standarisasi dimana hal-hal tersebut akan sangat membantu perkembangan perusahaan bila diterapkan dengan baik. Prisip dan standar ini bukanlah nilai mutlak dalam kesuksesan suatu perusahaan. Tidak selamanya suatu perusahaan yang telah melakukan segala sesuatunya dengan baik akan sukses. Terkadang ada beberapa kendala atau halangan yang tidak dapat dihindari contohnya tertipu rekan kerja atau tertimpa bencana serta kendala-kendala lainnya. Berikut adalah beberapa prinsip dan standarisasi yang diharapkan mampu mendukung kemajuan dan perkembangan suatu perusahaan:<br />
</div><div style="text-align: justify;"> </div><ol style="text-align: justify;"><li><strong>Perancanaan yang Matang</strong><br />
Sebelum suatu perusahaan berdiri maka biasanya modal merupakan kendala awal yang harus dipenuhi sebelum perusahaan berjalan. Tidak selamanya modal besar pasti memberikan keuntungan besar. Pengelolaan modal yang efektif dan efisien akan memberikan keuntungan yang maksimal. Untuk kita kita harus melakukan perhitungan modal dan biaya yang diperlukan untuk operasional perusahaan dalam jangka beberapa waktu ke depan. Kita harus mampu memberikan anggaran yang aman untuk operasional perusahaan dalam beberapa waktu kedepan. Jadi bukan mengamankan anggaran hanya untuk hari ini dan besok. Dengan adanya pengamanan anggaran dalam jangka panjang maka perusahaan akan mampu bertahan bila mengalami kendala atau bencana yang sifatnya mendadak dan tidak diperhitungkan sebelumnya.<br />
Dengan melakukan perencanaan dan perancangan perusahaan secara matang maka perusahaan akan siap menghadapi berbagai kendala dan rintangan karena telah diperhitungkan sebelumnya. Misalnya dalam membuat suatu produk maka kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu mengenai pasar, konsumen, produk pesaing, dan kendala-kendala yang mungkin akan muncul agar produk kita tepat sasaran dan tidak gugur bila terkena berbagai tekanan dan kendala yang muncul. Saat ini penggunaan teknologi informasi dalam kegiatan bisnis mampu memudahkan dan mempercepat perencanaan perusahaan. Sistem yang digunakan disebut Enterprise Resource Planning(ERP) dimana sistem ini melakukan perencanaan dengan konsep Manajemen Operasional dengan suatu aplikasi yang terintegrasi. Beberapa kegiatan manajemen dapat terbantu dengan sistem ini seperti inventory management, financial management, reporting, manufacturing management, dan kegiatan lainnya.</li>
<li><strong>Sumber Daya Manusia yang Berkualitas, Loyal, dan Sejahtera.</strong><br />
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kunci penggerak perusahaan. Dengan adanya SDM yang mampu menggerakkan perusahaan dengan baik maka suatu perusahaan akan mampu berkembang dan melakukan bisnisnya dengan efektif dan efisien. SDM yang berkualitas tidaklah cukup untuk menjalankan perusahaan dalam jangka panjang. Diperlukan loyalitas pegawai terhadap perusahaan tempat dimana dia bekerja. Dengan membangun hubungan emosional antara perusahaan dan pegawainya maka seorang pegawai akan berusaha semaksimal mungkin memberikan kontribusi terbaik buat perusahaan. Tanpa adanya hubungan emosional antara perusahaan dan pegawai maka pegawai hanya menjalankan kewajibannya tanpa memberikan seluruh kemampuannya untuk perusahaan. Bila kewajibannya telah dilakukan maka dia hanya akan berjalan ditempat tanpa memberikan inovasi, kreatifitas, dan ide cemerlang yang sebenarnya bisa dilakukan bila pegawai memiliki ikatan emosional yang membuat dia ingin ikut membangun dan mengembangkan perusahaan menjadi lebih baik.<br />
Sumber daya manusia yang berkualitas, dan loyal belum tentu dapat memberikan kontribusi terbaik yang dimilikinya. Manusia yang memiliki kebutuhan tentu akan berusaha agar dapat memenuhi segala kebutuhannya. Bila seorang pegawai merasa bahwa penghasilan yang dimilikinya tidak memenuhi kebutuhannya maka tentu dia akan berusaha untuk mencari jalan agar dapat memenuhi seluruh kebutuhannya. Bila hal ini terjadi maka pegawai mencari kerja sampingan yang akan menyita waktu, pikiran, dan tenaganya sehingga ia tidak dapat memberikan kemampuannya secara maksimal pada perusahaan. Mengapa terkadang beberapa perusahaan melakukan meeting, atau penyusunan anggaran di hotel padahal kantor mereka memiliki fasilitas yang sama dengan hotel? Mungkin buat sebagian orang hal ini adalah pemborosan, tapi dampak baiknya adalah para peserta meeting atau rapat akan lebih berkosentrasi dan memberikan pemikiran mereka secara maksimal tanpa terganggu oleh masalah lainnya seperti macet di perjalanan ke kantor, permasalahan di rumah, dan kendala-kendala di luar perusahaan. Dengan adanya dukungan dari perusahaan agar pegawai tidak dipusingkan oleh hal-hal lain diluar perusahaan maka pegawai diharapkan dapat memberikan kontribusi maksimal buat perkembangan perusahaan.</li>
<li><strong>Manager yang Terbuka, Tegas, dan Demokrat</strong><br />
Kepemimpinan seorang manager merupakan penunjuk jalan yang benar bagi perusahaan. Mereka adalah nakhoda kapal yang akan menentukan apakah perusahaan akan mencapai tujuan atau tidak. Jiwa kepemimpinan yang berwibawa harus dimiliki oleh seorang manager perusahaan, namun dengan wibawa bukan berarti bersikap tertutup terhadap pegawainya. Justru sikap terbuka seorang pemimpin yang mau menerima masukan dan saran dari bawahannya akan membantu seorang manager dalam memimpin perusahaan atau departement yang dibawahinya. Ketegasan dalam memimpin dan mengambil keputusan sangat diperlukan oleh seorang manager, karena di tangan mereka keputusan akan jalan yang ditempuh oleh perusahaan akan menentukan perkembangan dan operasional perusahaan. Manager juga harus dapat mempertanggung jawabkan keputusan mereka di depan direksi tidak melulu menyalahkan bawahan yang tidak becus melakukan perintahnya. Sebaiknya setiap pengambilan keputusan melibatkan banyak pihak, baik itu bawahan ataupun pihak lain yang terkait. Dengan adanya masukan dari yang lain maka manager dapat mempertimbangkan dan mengambil keputusan yang tepat dan memuaskan banyak pihak.<br />
Hubungan antara manager dan bawahan juga harus baik dan terjaga. Sebisa mungkin ada hubungan 2 arah antara manager dan bawahan, bukan hubungan searah dimana manager terus-terusan memberi perintah kepada bawahan tanpa mau mendengar keluhan dan perasaan bawahannya. Bila ada hubungan harmonis seperti keluarga dalam suatu perusahaan maka akan tercipta team kerja yang solid dan kuat dalam menjalankan perusahaan.</li>
<li><strong>Lingkungan Kerja yang Nyaman dan Mendukung</strong><br />
Seorang pekerja menghabiskan hampir setengah hidupnya dalam sehari berada di kantor. Sehingga kantor merupakan tempat kedua setelah rumah yang menjadi tempat terlama dimana pekerja berada. Untuk itu lingkungan kantor yang nyaman, kondusif, dan mendukung pekerjaan mutlak diperlukan. Lingkungan kerja bukan berarti hanya kantor saja, akan tetapi termasuk suasana kerja, dan hubungan antar pegawai perusahaan. Bila salah satu bagian dari lingkungan kerja tersebut ada yang membuat tidak nyaman seorang pekerja maka akan berdampak terhadap menurunnya kinerja dan kontribusi pegawai tersebut terhadap perusahaan.<br />
Kantor adalah tempat bekerja dimana kenyamanan kantor bergantung pada kebersihan, kerapian, ketenangan, keindahan, suhu dan udara yang sesuai, serta tata letak furniture dan ruangan yang baik. Perangkat kerja yang mendukung juga perlu diperhatikan. Jangan memaksakan penghematan terhadap perangkat kantor yang dapat menghambat pekerja. Beberapa perusahaan terkadang mempertahankan komputer tua yang suka crash dengan alasan masih dapat dipakai padahal justru kelambatan dan tuanya perangkat membuat waktu bekerja dan terkadang menghambat pekerja pada saat perangkat tua tersebut rusak. Kantor yang nyaman akan membuat pegawai betah dan tidak terburu-buru ingin meninggalkan kantor sehingga pekerja lebih berkosentrasi dalam melakukan pekerjaannya. Suasana kekeluargaan di kantor perlu dibina agar pegawai merasa sebagai bagian dari perusahaan dan memiliki rasa tanggung jawab terhadap perusahaan untuk menjaga nama baik perusahaan. Jangan sampai ada sifat iri, sinis, atau ada pertikaian antar pegawai karena akan mengganggu pekerjaan dan kinerja perusahaan.<br />
Perlu diperhatikan juga bagaimana pegawai berangkat dan pulang dari kantor. Bila pegawai tinggal terlalu jauh dari kantor maka perlu dipikirkan bagaimana bila terkendala macet dan terlambat sampai dikantor. Ada baiknya perusahaan menyediakan jemputan karyawan karena selain membantu karyawan juga akan mengakrabkan karyawan karena ada waktu bercerita dalam perjalanan dari atau ke kantor.</li>
<li><strong>Terbuka dan Selalu Belajar</strong><br />
Perkembangan dunia bisnis begitu cepat. Begitu banyak bidang yang mendukung suatu bisnis misalnya bidang teknologi informasi. Begitu banyak perubahan yang terjadi diluar perusahaan, karena itu kita tidak boleh tertutup dan harus berusaha menerima perubahan yang ada. Dengan selalu mempelajari perubahan dan perkembangan maka suatu perusahaan akan dapat bersaing dengan perusahaan lain dan tidak tertinggal oleh tren dan perkembangan yang terus berjalan. Perusahaan harus mempelajari dan menerapkan berbagai perkembangan dan perubahan yang mampu memberikan manfaat yang efektif dan efisien bagi perusahaan. Dengan demikian maka perusahaan akan selalu dapat berkembang, dan berjalan seiring dengan perubahan dan perkembangan yang ada.</li>
</ol>WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-67931798955770928142009-12-01T22:03:00.000-08:002009-12-04T22:04:50.937-08:00Sopankah Menanyakan Hasil Wawancara ?<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOYazrQizFaTVuZswxUsIq9SxpEqcit8_BEP1G5CQRJzzzXFc50_Z1xZOXZTn_svHBJ1jjWDofA449bd1XzWpxlUSPs9nm13ahgu3ERub5163HMx3HX7xrvaD7CBc5KC8RGzL1X8oklkI/s1600-h/windowslivewriterthe1rulebeforemarketinganything-99eaman-asking-questions-3.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgOYazrQizFaTVuZswxUsIq9SxpEqcit8_BEP1G5CQRJzzzXFc50_Z1xZOXZTn_svHBJ1jjWDofA449bd1XzWpxlUSPs9nm13ahgu3ERub5163HMx3HX7xrvaD7CBc5KC8RGzL1X8oklkI/s320/windowslivewriterthe1rulebeforemarketinganything-99eaman-asking-questions-3.jpg" /></a><br />
</div>Panggilan wawancara kerja merupakan saat yang paling menyenangkan bagi pencari kerja. Karena panggilan tersebut merupakan langkah awal untuk meniti pekerjaan yang diidamkan. Tak heran jika test wawancara atau test interview menimbulkan banyak harapan di dalam diri pencari kerja. Bayangan mendapatkan pekerjaan yang bagus, gaji yang cukup dan teman-teman kerja yang menyenangkan seakan sudah di pelupuk mata. <br />
<br />
Tetapi seringkali terjadi harapan tinggallah harapan, panggilan selanjutnya ternyata hanya tinggal penantian dan impian. Dering telepon atau surat panggilan selanjutnya, tak kunjung tiba. Anda pun jadi penasaran dan diliputi berbagai pertanyaan, apakah akan ada panggilan lagi atau memang hasil wawancara Anda tidak diproses. Tak jarang harapan yang tadinya berkobar mendadak padam. <br />
<br />
Memang, pada beberapa perusahaan memerlukan waktu yang agak lama bahkan ada yang membutuhkan waktu sampai satu bulan untuk memproses kelanjutan test wawancara. Nah, kalau Anda menghadapi situasi demikian, agar tidak penasaran, Anda dapat menanyakan kepastian kepada perusahaan tersebut melalui telepon. Anda dapat bertanya setelah melewati waktu dua minggu dari waktu wawancara. Tanyakan langsung pada divisi HRD atau orang yang mewawancarai Anda. <br />
<br />
Jangan merasa ragu dan takut untuk menanyakan hal ini, karena bertanya merupakan hak Anda. Lagi pula, menanyakan kepastian kabar dan kelanjutan proses lamaran Anda dalam waktu dua minggu atau lebih setelah wawancara adalah hal yang etis dan cukup sopan. Perusahaan pun pasti maklum atas pertanyaan Anda. Untuk itu usai wawancara, ada baiknya Anda menanyakan siapa dan nomor telepon yang dapat dihubungi untuk menanyakan hasil wawancara Anda. <br />
<br />
Jika pihak perusahaan menjawab bahwa hasil test Anda tersimpan dalam database dan sewaktu-waktu diperlukan Anda akan dipanggil lagi, berarti jawaban sesungguhnya lamaran Anda tidak diproses lebih lanjut. Jawaban seperti itu biasanya merupakan penolakan secara halus setidaknya untuk saat itu. Bisa jadi, suatu saat jika ada kualifikasi yang cocok, Anda akan dipanggil lagi. Namun dengan jawaban seperti itu Anda jangan lantas terus menanti tanpa berusaha lagi. Buatlah lamaran lain sebanyak-banyaknya. <br />
<br />
Sebaliknya kalau jawaban perusahaan memberi kepastian, misalnya,"Anda memang memenuhi kualifikasi kami dan dengan pertanyaan Anda, kami sekaligus memanggil Anda pada tanggal...", berarti kemungkinan besar Anda akan diterima. Mungkin saat itu pihak perusahaan belum sempat menghubungi Anda lebih lanjut dikarenakan adanya kepentingan lain. <br />
<br />
Hidup ini memang penuh dengan kemungkinan. Untuk itu Anda jangan berhenti berusaha untuk mendapatkan kemungkinan yang terbaik. Sehingga kemungkinan itu akan menjelma menjadi suatu 'kepastian' yang menggembirakan.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-21464464003942855482009-12-01T22:01:00.000-08:002009-12-04T22:02:22.049-08:00Pengaruh Kontak Mata dan Suara dalam Wawancara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidX_Z9cVKWg0GoPORxvq6U1mQE7enU-rfTZ0r212x7xE_cWtEI-Us1NH8F_WbkQVxq1r4QL0U411uZzVUDZ1D4qvf5eJFlsOlo3M7RUdzCvYh00mlKrcV9Xx1rSXy_tugehqY8lHNgU98/s1600-h/eye.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEidX_Z9cVKWg0GoPORxvq6U1mQE7enU-rfTZ0r212x7xE_cWtEI-Us1NH8F_WbkQVxq1r4QL0U411uZzVUDZ1D4qvf5eJFlsOlo3M7RUdzCvYh00mlKrcV9Xx1rSXy_tugehqY8lHNgU98/s320/eye.jpg" /></a><br />
</div>Dalam wawancara, faktor diluar "isi" seringkali dapat mempengaruhi keberhasilan suatu wawancara. Mulai dari penampilan, sampai cara berbicara. <br />
<br />
Seorang pewawancara yang berpengalaman akan merasakan sebagian karakter yang diwawancara dari sinar matanya. Tidak perlu dengan memelototi, atau dengan sinar mata syahdu, melainkan tataplah secara wajar kepada pewawancara. <br />
<br />
Intinya, bahwa melalui tatapan anda selama wawancara haruslah menandakan :<br />
1. Apakah anda cukup percaya diri;<br />
2. Apakah anda berpikir positif terhadap proses komunikasi dalam wawancara tersebut;<br />
3. Apakah anda jujur dengan isi komunikasi anda;<br />
4. Apakah anda tampil "jujur" sesuai dengan kepribadian anda yang sebenarnya, tidak dibuat-buat. <br />
<br />
Intonasi akan memperlihatkan apakah anda seorang yang percaya diri atau tidak. Tidak perlu dengan cara mengatur suara seperti seorang pemain sinetron, tetapi cukuplah bahwa anda dapat menggunakan intonasi yang menarik minat lawan bicara untuk terus berkomunikasi. <br />
<br />
Usahakan tidak memberi nada agresif, atau nada "menutup" diri. Gunakanlah intonasi yang mewakili dengan isi pesan anda. Volume, warna, dan irama memang harus diatur dengan baik, tetapi bukan harus menjadi orang yang tampil bukan sebagai dirinya sendiri.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-18870303939410310212009-12-01T22:00:00.000-08:002009-12-04T22:00:40.191-08:00Cara Berpakaian Yang Baik Dalam WawancaraBerpakaian yang "baik" dalam wawancara memang tidak dapat digeneralisasikan karena setiap perusahaan memiliki kebiasaan-kebiasaan/budaya perusahaan yang berbeda. Namun, ada beberapa tips yang dapat diingat, antara lain: <br />
<br />
Cari informasi terlebih dahulu tentang perusahaan dan Bapak/Ibu yang akan mewawancarai anda. Beberapa perusahaan memiliki peraturan atau "kebiasaan" berpakaian secara formal, tetapi ada juga yang semi formal, atau bahkan ada yang bebas. Hal ini penting, agar anda tidak dilihat sebagai "orang aneh', disesuaikan dengan posisi yang akan dilamar. Bagi pelamar pria disarankan menggunakan kemeja lengan panjang dan berdasi, tidak perlu menggunakan jas. Berpakaian rapi dan bersih, tidak kusut. Hal ini memberi kesan bahwa anda menghargai wawancara ini. <br />
<br />
Berpakaian dengan warna yang tidak terlalu menyolok (misalkan mengkilap, ngejreng). <br />
Bagi pelamar wanita berpakaian yang tidak terlalu ketat (rok bawah, kancing baju atasan). <br />
Berpakaian dengan desain yang simpel (tidak telalu banyak pernik-pernik, toh ini bukan acara pesta). <br />
Tidak berlebihan dalam menggunakan wewangian dan perhiasan.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-74918644146027767272009-12-01T21:57:00.000-08:002009-12-04T21:59:17.122-08:00Persiapan Menghadapi Wawancara<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjDWw3Tm_OEtl-1ynx31uxl6VszCci34gfuLlZTPl46cHQLgIV2lbX9xyB8Anpo61CFRwGbwwXT2mpObPmRxkICHnthYV3v5dsOQBgb6bmt_Gdnx8v7izGeU1fLdMO4JHDhOaNv1NenCo/s1600-h/Interview.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjDWw3Tm_OEtl-1ynx31uxl6VszCci34gfuLlZTPl46cHQLgIV2lbX9xyB8Anpo61CFRwGbwwXT2mpObPmRxkICHnthYV3v5dsOQBgb6bmt_Gdnx8v7izGeU1fLdMO4JHDhOaNv1NenCo/s320/Interview.gif" /></a><br />
</div>Wawancara adalah bagian dari proses penerimaan karyawan mempunyai berbagai tujuan. Ada yang dimaksudkan untuk lebih mengetahui keterampilan teknis yang dimiliki pelamar, mengetahui kepribadian pelamar, atau mengetahui kemampuan pelamar menangani berbagai hal. <br />
<br />
Wawancara biasanya dilakukan untuk melengkapi hasil tes tertulis. Hal-hal yang tidak mungkin diperoleh dari tes tertulis akan digali melalui proses wawancara. Dalam hal ini, <b>anda dituntut untuk berusaha menguasai diri anda sendiri (khususnya kelebihan dan kelemahan anda)</b>. Juga berusaha menguasai bidang pekerjaan yang anda lamar. <br />
<br />
<span style="font-size: small;"><b>Cari Informasi Sebanyak Mungkin dan Berlatihlah</b></span> <br />
<br />
Jika anda telah sampai pada tahap wawancara, sebenarnya secara kualitas, anda telah memenuhi persyaratan untuk diterima di perusahaan tersebut. Namun anda dapat gagal hanya karena kurang mengetahui tentang perusahaan tempat anda melamar. Untuk itu, sebaiknya anda juga berusaha mengetahuinya, dengan mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai kebiasaan di perusahaan tersebut. Tidak ada salahnya anda bertanya kepada resepsionis, satpam, atau tukang parkir sekalipun untuk mengetahui kebiasaan-kebiasaan di tempat tersebut. <br />
<br />
Pewawancara mana pun kurang menyukai orang yang terlalu tertutup. Usahakan memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai apa yang ditanyakan oleh pewawancara. Jangan pasif, sebaiknya usahakan aktif memberi informasi. Jangan mengesankan anda menyembunyikan sesuatu, namun anda juga jangan terlalu berlebihan dan menyampaikan hal-hal yang tidak relevan. Tetaplah tenang dan mengatakan yang sebenarnya. <br />
<br />
Uahakan jawaban anda selalu mengindikasikan karakter yang kuat, ulet, dan bersemangat, karena perusahaan mana pun selalu menyukai orang demikian. <br />
<br />
<b>Sebaiknya anda berlatih bersama rekan untuk mengantisipasi semua kemungkinan pertanyaan yang akan dilontarkan pewawancara</b>, sehingga pertanyaan apa pun yang diajukan dapat dijawab dengan memuaskan.<br />
<br />
<span style="font-size: small;"><b>Berbagai Kondisi</b></span> <br />
<br />
Ada kalanya wawancara juga dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan anda menghadapi dan menangani berbagai situasi. Untuk yang jenis ini, anda mungkin menghadapi pewawancara yang akan mendiamkan anda begitu saja selama 5-10 menit sebelum memulai percakapan. Mungkin juga ia akan berpura-pura tidak peduli dan membaca koran ketika anda masuk, atau ia akan mengajukan bantahan-bantahan yang tidak masuk akal terhadap setiap jawaban anda, atau mengajukan pertanyaan-pertanyaan konyol tentang keluarga anda, dan banyak trik lain. <br />
<br />
Menghadapi kondisi begini, prinsip utama yang harus anda pegang adalah anda benar-benar menginginkan pekerjaan tersebut, sehingga apa pun yang terjadi anda akan menghadapinya dengan baik. Jika anda dicuekin, tetaplah bersikap sopan. Katakan "Saya tertarik dengan pekerjaan ini dan bermaksud menjelaskan kepada Bapak/Ibu mengapa anda harus mempertimbangkan saya untuk posisi ini." <br />
<br />
Jangan sampai terpengaruh dengan sikap pewawancara yang mungkin tampak aneh. Usahakan tetap tenang dan berpikir positif. Tanamkan dalam benak anda bahwa hal ini hanyalah bagian dari proses yang wajar sehingga anda tidak perlu merasa sakit hati atau kecewa.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-1591371010655849604.post-36313964012734336032009-12-01T21:50:00.000-08:002009-12-01T21:50:16.964-08:00Ada Apa dengan Teori Evolusi<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuMIetNY5zQ9m4dYPk2w0dMNEQO6SSVUvumJh6J6vrJy82rz3Hdr3OctqKKGooiukXF1XUvx_9Xgsqq3_zh_YAFEG1gnRwKI6rTe-zjxuWjz_h1jIoVQEn3oyrCH8VaFtxTtQlgPRa9jI/s1600-h/innovative-evolutions.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuMIetNY5zQ9m4dYPk2w0dMNEQO6SSVUvumJh6J6vrJy82rz3Hdr3OctqKKGooiukXF1XUvx_9Xgsqq3_zh_YAFEG1gnRwKI6rTe-zjxuWjz_h1jIoVQEn3oyrCH8VaFtxTtQlgPRa9jI/s320/innovative-evolutions.jpg" /></a><br />
</div>Sebagian orang yang pernah mendengar "teori evolusi" atau "<span class="IL_AD" id="IL_AD2">Darwinisme</span>" mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.<br />
<br />
Filsafat tersebut adalah "materialisme", yang mengandung sejumlah pemikiran penuh kepalsuan tentang mengapa dan bagaimana manusia muncul di muka bumi. Materialisme mengajarkan bahwa tidak ada sesuatu pun selain materi dan materi adalah esensi dari segala sesuatu, baik yang hidup maupun tak hidup. Berawal dari pemikiran ini, materialisme mengingkari keberadaan Sang Maha Pencipta, yaitu Allah. Dengan mereduksi segala sesuatu ke tingkat materi, teori ini mengubah manusia menjadi makhluk yang hanya berorientasi kepada materi dan berpaling dari nilai-nilai moral. Ini adalah awal dari bencana besar yang akan menimpa hidup manusia.<br />
<br />
Kerusakan ajaran materialisme tidak hanya terbatas pada tingkat individu. Ajaran ini juga mengarah untuk meruntuhkan nilai-nilai dasar suatu negara dan masyarakat dan menciptakan sebuah masyarakat tanpa jiwa dan rasa sensitif, yang hanya memperhatikan aspek materi. Anggota masyarakat yang demikian tidak akan pernah memiliki idealisme seperti <span class="IL_AD" id="IL_AD3">patriotisme</span>, cinta bangsa, keadilan, loyalitas, kejujuran, pengorbanan, kehormatan atau moral yang baik, sehingga tatanan sosial yang dibangunnya pasti akan hancur dalam waktu singkat. Karena itulah, materialisme menjadi salah satu ancaman paling berat terhadap nilai-nilai yang mendasari tatanan politik dan sosial suatu bangsa.<br />
<br />
<br />
Karl Marx dengan jelas menyatakan bahwa teori Darwin memberikan dasar yang kokoh bagi materialisme, dan tentu saja bagi komunisme. Ia juga menunjukkan simpatinya kepada Darwin dengan mempersembahkan buku Das Kapital, yang dianggap sebagai karya terbesarnya, kepada Darwin. Dalam bukunya yang berbahasa Jerman, ia menulis: "Dari seorang pengagum setia kepada <span class="IL_AD" id="IL_AD5">Charles Darwin</span>". <br />
<br />
<br />
Satu lagi kejahatan materialisme adalah dukungannya terhadap ideologi-ideologi anarkis dan bersifat memecah belah, yang mengancam kelangsungan kehidupan negara dan bangsa. Komunisme, ajaran terdepan di antara ideologi-ideologi ini, merupakan konsekuensi politis alami dari filsafat materialisme. Karena komunisme berusaha menghancurkan tatanan sakral seperti keluarga dan negara, ia menjadi ideologi <span class="IL_AD" id="IL_AD6">fundamental</span> bagi segala bentuk gerakan separatis yang menolak struktur kesatuan suatu negara.<br />
<br />
Teori evolusi menjadi semacam landasan ilmiah bagi materialisme, dasar pijakan ideologi komunisme. Dengan merujuk teori evolusi, komunisme berusaha membenarkan diri dan menampilkan ideologinya sebagai sesuatu yang logis dan benar. Karena itulah Karl Marx, pencetus komunisme, menuliskan The Origin of <span class="IL_AD" id="IL_AD8">Species</span>, buku Darwin yang mendasari teori evolusi dengan "Inilah buku yang berisi landasan sejarah alam bagi pandangan kami"1 <br />
<br />
Namun faktanya, temuan-temuan baru ilmu pengetahuan <span class="IL_AD" id="IL_AD7">modern</span> telah membuat teori evolusi, <span class="IL_AD" id="IL_AD4">dogma</span> abad ke-19 yang menjadi dasar pijakan segala bentuk ajaran kaum materialis, menjadi tidak berlaku lagi, sehingga ajaran ini - utamanya pandangan Karl Marx - benar-benar telah ambruk. Ilmu pengetahuan telah menolak dan akan tetap menolak hipotesis materialis yang tidak mengakui eksis-tensi apa pun kecuali materi. Dan ilmu pengetahuan menunjukkan bahwa segala yang ada merupakan hasil ciptaan sesuatu yang lebih tinggi.<br />
<br />
Tujuan penulisan buku ini adalah memaparkan fakta-fakta ilmiah yang membantah teori evolusi dalam seluruh bidang ilmu, dan mengungkapkan kepada masyarakat luas tujuan sesungguhnya dari apa yang disebut "ilmu pengetahuan" ini, yang ternyata tidak lebih dari sebuah penipuan.<br />
<br />
Perlu diketahui bahwa evolusionis tidak memiliki bantahan terhadap buku yang sedang Anda baca ini. Mereka bahkan tidak akan berusaha membantah karena sadar bahwa tindakan seperti itu hanya akan membuat setiap orang semakin paham bahwa teori evolusi hanyalah sebuah kebohongan.WINNER SITORUS,BDAhttp://www.blogger.com/profile/17959098459795564089noreply@blogger.com0