About Me

Foto saya
winner adalah salah seorang penulis blog. memiliki sedikit pengalaman namun memiliki kisah hidup yang sangat berarti yang pantas untuk dibagi buat para pembaca blog...

counter

Serba-Serbi Obat warung

0 komentar
Tahukah Anda apakah obat warung itu? Obat warung adalah istilah yang biasa diberikan bagi obat-obatan yang bisa dibeli bebas dan tidak membutuhkan preskripsi dari ahli medis profesional (dokter). Obat-obatan semacam ini bisa diperoleh di warung, supermarket, minimarket, apotik, dan hampir semua toko barang kebutuhan sehari-hari. Istilah kerennya adalah obat over the counter atau OTC, karena obat semacam ini ada di setiap etalase toko-toko pada umumnya. Bukan rahasia lagi saat ini perusahaan farmasi baik yang berskala nasional maupun internasional mulai berlomba untuk menjaring konsumennya pada pasar obat warung. Karena terbukti obat-obatan semacam itu mampu mendobrak penjualan sejumlah perusahaan farmasi. Coba saja lihat porsi yang disediakan mereka untuk beriklan di media cetak atau elektronik. Termasuk dalam produk OTC tersebut di antaranya adalah obat-obatan seperti obat pereda gejala flu, obat sakit kepala, obat penghilang nyeri, obat batuk, obat masuk angin, obat ‘kuat’, aneka macam jamu, sampai produk makanan dan minuman suplemen dan lain sebagainya. Persaingan promosi oleh produsen obat-obatan itu juga kian gencar, terutama untuk produk yang memiliki pangsa pasar yang sama seperti sakit kepala, flu, batuk pilek. Mengapa Memilih Obat Warung? Obat warung jauh lebih murah serta mudah dibeli karena tak perlu resep dokter. Mereka yang mengkonsumsi obat warung tersebut juga rata-rata yakin bahwa obat tersebut tidak menimbulkan efek samping. Fenomena ini muncul karena biaya kesehatan kian mahal. Sebagian masyarakat memang masih sulit menanggung biaya kesehatan yang tinggi seperti biaya konsultasi ke dokter, biaya obat-obatan, serta biaya operasi dan tindakan medis lain yang perlu. Mereka yang punya asuransi kesehatan pun sangat terbatas. Akhirnya mereka beralih ke obat warung yang murah, mudah didapat, dan diklaim cukup efektif meredakan rasa sakit mereka. Meski disukai kalangan masyarakat menengah ke bawah yang hanya punya dana sedikit untuk mengatasi penyakit, masyarakat kelas menengah dan atas juga familier dengan produk-produk obat warung ini. Target pemasaran produk para produsen obat-obatan ini juga tidak hanya kalangan bawah saja, karena sekarang beberapa produk obat bahkan sudah hadir dalam website atau situs internet sendiri—yang notabene hanya bisa diakses kalangan menengah dan menengah ke atas. Pengawasan Sebenarnya masih banyak konsumen obat-obatan di Indonesia tidak memahami benar apa obat yang telah dikonsumsinya, baik obat resep dokter dan obat warung tersebut. Dari berbagai produk obat warung tersebut, tidak jarang produsen obat tidak mencantumkan seluruh petunjuk indikasi obat. Bahkan ada sebagian sosialisasi obat melalui iklan memberikan keterangan tidak pas dengan indikasi produk yang bersangkutan. Karena itulah mengapa pemerintah semakin serius memantau peredaran obat-obatan yang ada di masyarakat dengan membentuk Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM). Selain itu Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) tak kurang melakukan pemantauan peredaran produk obat obatan tersebut dan menangani berbagai keluhan masyarakat. Masyarakat pun diharapkan lebih waspada lagi saat mengkonsumsinya, dan banyak mencari informasi yang relevan dan terpercaya mengenai hal itu. Perhatikan Peringatan Walaupun berlabel "bebas", bukan berarti obat-obat tersebut bebas dikonsumsi begitu saja tanpa aturan. Walaupun Anda telah berusaha mengikuti dosis sesuai anjuran, pada dasarnya semua obat sama, bisa menjadi racun pada pemakaian berlebihan atau berkepanjangan. Anda juga harus memastikan apakah obat bebas tersebut benar-benar obat bebas yang aman, bukan obat yang membutuhkan resep dokter tetapi dapat dibeli secara bebas. Perkembangan obat bebas di pasaran saat ini seringkali membingungkan konsumen. Pertama, banyak sekali obat penghilang nyeri yang dijual bebas dengan berbagai merek dagang. Lalu tiap merek dagang punya berbagai bentuk sediaan seperti tablet, kapsul, kaplet, tablet salut, dan lain-lain. Kemampuan yang ditawarkan juga bermacam-macam. Contohnya obat sakit kepala. Ada yang punya efek standar, formula siang-malam, formula dengan kekuatan ekstra, formula khusus anak-anak, dan sekarang juga muncul formula khusus migraine. Cara Memilih Obat Warung Bagaimana cara memilih obat warung yang terbaik dan berkhasiat, tanpa merusak diri kita sendiri? Langkah terbaik untuk memilih obat-obatan tersebut adalah dengan menentukan zat aktif mana yang paling berkhasiat untuk Anda. Sesuaikan obat yang akan dikonsumsi dengan penyakit yang diderita. Misalnya, saat Anda batuk, perhatikan apakah batuk tersebut termasuk jenis batuk kering atau batuk berdahak. Batuk kering biasanya disebabkan karena adanya iritasi. Sedangkan batuk berdahak karena masuknya virus atau bakteri sehingga tubuh mengeluarkan lendir untuk melawannya. Atau bila Anda menderita flu, dapat dideteksi apakah flu disebabkan virus atau bakteri. Flu yang disebabkan virus biasanya mengeluarkan cairan encer yang sebenarnya bisa disembuhkan dengan cukup beristirahat, minum banyak air, dan makan makanan bergizi dan mengandung vitamin khususnya vitamin C, tanpa perlu mengkonsumsi obat. Sebaliknya, bila cairan kental berarti flu disebabkan oleh bakteri yang perlu diatasi dengan mengkonsumsi obat atau dengan pergi ke dokter untuk mendapatkan antibiotik. Anda perlu mengetahui apa kandungan yang terdapat dalam obat bebas dan memastikan agar Anda atau orang yang akan mengkonsumsi obat tersebut tidak memiliki alergi terhadap kandungan obat. Hindari mengkonsumsi kandungan tertentu dari obat dikonsumsi dengan dosis dua kali lipat atau lebih. Hal ini dimungkinkan apabila seseorang mengkonsumsi obat flu dan obat sakit kepala bersamaan sehingga kandungan parasetamol yang terdapat dalam kedua obat tersebut masuk ke tubuh dengan dosis ganda. Selain itu, dalam memilih obat warung, perhatikan baik-baik komposisinya. Contohnya begini: jika Anda memiliki masalah gangguan perut, sebaiknya hindari obat-obat yang mengandung asetosal, ibuprofen, dan asam mefenamat. Pilihlah acetaminophen atau paracetamol. Dan kalau Anda cenderung sering mengalami sakit kepala yang disertai dengan rasa mual, sebaiknya Anda minum obat anti mual terlebih dahulu untuk menghilangkan rasa mual, setelah mereda akan lebih mudah bagi Anda untuk melakukan pengobatan pada sakit kepala atau migraine Anda. Dalam sebuah tablet atau kapsul obat flu, biasanya terkandung parasetamol yang berfungsi menurunkan panas. Lalu ada juga antihistamin yang berfungsi meredakan bersin, serta dekongestan untuk melegakan saluran pernapasan. Obat batuk juga memiliki kandungan yang hampir mirip. Biasanya obat batuk mengandung parasetamol juga. Karena itu minumlah sesuai dosis yang dianjurkan apalagi jika dikonsumsi bersamaan dengan obat flu dan obat panas. Karena ketiga obat itu mengandung parasetamol sebagai penurun panas. Jadi jangan diminum secara sembarangan karena dosisnya akan berlebih. Yang lebih penting lagi, jika Anda sedang mengkonsumsi obat dengan resep dokter, tanyakan pada dokter atau apoteker sebelum Anda mengkonsumsi obat warung tersebut, karena obat warung dapat berinteraksi dengan obat-obatan yang diresepkan dokter. Saat mengkonsumsi obat sebaiknya tidak dilakukan saat perut dalam keadaan kosong karena dapat menyebabkan efek yang buruk. Selalu gunakan air putih bukan kopi, susu, atau teh saat minum obat. Bila Anda tidak kunjung sembuh setelah mengkonsumsi obat warung, sebaiknya Anda segera pergi ke dokter agar dapat diberikan obat yang tepat. Jangan ambil risiko jika sudah menyangkut kesehatan fisik Anda, karena penanganan yang salah bisa mengancam nyawa.

Mengatasi alergi Obat

0 komentar
IBARAT makan buah simalakama, alergi obat memang sangat merepotkan. Jika tidak diminum, penyakit tidak sembuh dan semakin merajalela, jika diminum akan menimbulkan alergi. Penelitian terhadap alergi obat sudah sering kali dilakukan. Beberapa penelitian mengungkapkan reaksi yang tidak diinginkan pada penggunaan obat terjadi sekitar dua persen dari sejumlah pasien yang mengonsumsi obat. Reaksi alergi obat ini biasanya ringan. Tapi ada juga yang sampai mengancam nyawa. Alergi obat memiliki banyak perbedaan pada masing-masing orang. Misalnya pada penderita udem laring (sembab), syok anfilaktik, serta sindrom Stecvvens-Johnson. Udem laring atau penderita sesak napas, jika mengalami alergi obat akan merasakan seperti orang tercekik. Pada penderita syok anfilaktik terjadi penurunan tekanan darah dan pada penderita sindrom Stevens-Johnson akan merasakan kulit dan selaput lendir berubah bentuk. Kematian karena alergi, tidak hanya terjadi di negara berkembang, juga di negara maju yang fasilitas kesehatannya supermaju. Bahkan, di negara-negara Eropa masih terjadi kematian karena alergi obat. Oleh karena itu, di Eropa dibentuk jaringan pemantau alergi obat yang merekam semua kejadian dan memberikan informasi alergi obat yang sering terjadi. "Alergi obat biasanya terjadi karena tubuh seseorang sangat sensitif sehingga bereaksi secara berlebihan terhadap obat yang digunakan. Tubuh berusaha menolak obat tersebut, namun reaksi penolakannya amat berlebihan sehingga merugikan tubuh sendiri. Reaksi itu bisa berupa gatal, sesak napas, penurunan tekanan darah, reaksi kulit disertai kelainan pada selaput lendir saluran cerna, sindrom Stevens-Johnson pada saluran napas dan kemaluan," kata dokter spesialis kulit Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Dr Abdillah Achmad. Abdillah menyebutkan, risiko alergi obat meningkat pada orang yang memiliki bakat alergi atau dalam istilah kedokteran disebut dengan atopi. Untuk menghindari terjadinya alergi obat, perlu kerja sama antara pasien dan dokter. Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini, apakah obat tertentu membuat tubuh alergi atau dicurigai menimbulkan alergi. "Akan sangat bagus jika setiap orang memiliki catatan tertulis mengenai penggunaan obat dan apa yang dialami tubuhnya. Itu akan sangat memudahkan pemberian obat jika suatu saat dibutuhkan," katanya. Obat yang dicurigai menyebabkan alergi harus dihindari dan jika diperlukan,dipilih obat yang lebih aman. Meski dapat juga terjadi walaupun tidak sering, seorang yang semula tidak alergi terhadap suatu obat kemudian hari bisa pula menjadi alergi obat. "Hindari mengonsumsi obat jika tidak perlu. Vitamin diduga aman, sekalipun dapat menimbulkan alergi, bukan karena zat aktif vitaminnya, tapi karena zat tambahan dalam pembuatan obat seperti zat pewarna yang ada di dalamnya," sebut dokter berkacamata minus tersebut. Pasien yang mengalami reaksi yang tidak diinginkan karena penggunaan obat, harus segera ke dokter untuk mendapatkan pertolongan. Untuk menghentikan alergi obat, hanya ada satu cara yaitu dengan menghentikan pemakaian obat itu, dan mengatasi keadaan yang timbul akibat alergi. Saat ini obat yang beredar di masyarakat jumlahnya jutaan. Tiap tahun ratusan obat baru diperkenalkan kepada masyarakat. Sebelum obat diizinkan beredar, harus melalui pengujian ketat Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Tentu obat yang diberikan izin beredar yang bermanfaat dan aman. Namun, tidak ada obat yang bermanfaat dan seratus persen aman. Lebih lanjut ditambahkan Dr Abdillah Achmad, reaksi alergi terhadap obat muncul tanpa diduga. Seseorang yang tadinya tidak apa-apa minum obat tertentu, suatu ketika bisa saja merasa gatal sekujur tubuhnya setelah minum obat tersebut. "Jangka waktu munculnya alergi bisa cepat, bisa sangat lambat, semuanya tergantung reaksi tubuh," tutur dia. Demikian pula berat ringannya reaksi alergi. Seseorang mungkin langsung syok tak sadarkan diri sesaat setelah minum obat yang membuatnya alergi. Sementara yang lain hanya gatal, beberapa saat kemudian hilang gatalnya. Bagi kalangan awam, reaksi alergi dianggap keracunan. Ini berbeda. Reaksi alergi adalah reaksi berlebihan tubuh terhadap bahan tertentu (dalam hal ini obat), sedangkan keracunan (intoksikasi) adalah reaksi yang muncul karena pemakaian obat yang berlebihan hingga melebihi batas toksis berdasarkan batasan farmakologi. Di era modern seperti sekarang, rekam medik sangat mudah. Bisa menggunakan peranti apapun, pengolah kata, spreadsheet, database atau peranti lain seperti PIM (Personal Information Manager, dengan sedikit modifikasi) atau peranti khusus seperti Medibank. Bila dokter tidak memberikan catatan riwayat alergi obat, penderita berhak memintanya. Sementara sejumlah pihak berpendapat bahwa kasus alergi disamakan dengan malapraktik, terlebih jika mengakibatkan efek berat semisal Steven Johnson Syndrome atau akibat fatal misalnya kematian. Terlepas dari kendala menyangkut alergi obat, sudah selayaknya para dokter melengkapi dirinya (praktik pribadi ataupun bekerja di institusi layanan medis) dengan peranti rekam medik. Setidaknya menggunakan lembar status penderita agar alergi obat bisa dihindari. Salah seorang penderita alergi obat, Dewi Andika Pratama, mengaku sangat kaget ketika dirinya mengalami alergi karena obat. Padahal sebelumnya Dewi mengaku tidak ada masalah dengan obat apa pun yang dikonsumsinya. "Saya alergi obat, baru-baru ini saja. Biasanya kulit saya langsung gatal dan bengkak-bengkak jika mengonsumsi obat penghilang nyeri. Itu membuat saya datang ke dokter dan berkonsultasi," kata Dewi ditemui di RSCM beberapa waktu lalu.

Yuk, Sehatkan Tubuh dengan Seks Rutin!

0 komentar
Seks sangat bermanfaat bagi manusia. Bukan hanya sebagai ajang pembuktian cinta. Namun seks disinyalir dapat membuat tubuh lebih sehat. Apa pasal? Pasalnya, tak ubahnya olahraga. Aktivitas seksual adalah kegiatan yang sangat menyehatkan. Seperti dikutip dari The Sun, bercinta dengan pasangan bisa membantu seseorang membentuk tubuhnya. Selain membuat tubuh aktif bergerak, seks juga dapat membuat jantung lebih banyak bekerja karena termasuk dalam kategori olahraga cardiovascular. Ketika berhubungan intim dengan pasangan, Anda membutuhkan pengerahan tenaga yang besar. Semua otot tubuh akan bekerja tiap kali Anda melakukan senggama dengan pasangan. Sehingga otot-otot tubuh menjadi lebih lentur namun juga kencang. Bukan hanya itu saja, namun sebuah penelitian yang dilansir dari Askmen mengungkapkan bahwa setiap kali Anda berciuman ketika ajang foreplay mampu membakar 26 kalori. Bisa Anda bayangkan berapa banyak kalori yang dapat Anda bakar ketika terlibat dalam satu kali pergumulan dengan pasangan? Wow! Sun Fitness Expert Nicki Waterman juga memaparkan adanya korelasi antara kesehatan dan seks. "Jika Anda melakukan seks lima kali dalam seminggu sepadan dengan dua jam Anda berolahraga di gym," jelas Nicki. Nah, untuk Anda yang ingin membakar kalori secara maksimal, tak ada salahnya mengikuti saran Nicki. Menurutnya, gaya bercinta "woman on top" sangat bagus untuk membantu memadatkan proses pembentukan paha dan perut. "Ketika Anda dan pasangan mencapai puncak kenikmatan (orgasme), itu artinya kalian berdua telah berhasil membakar 60-100 kalori dalam sekali permainan," tandas Nicki. Banyaknya keringat yang mengucur dari tubuh Anda dan pasangan, menandakan kalori berhasil terbakar banyak. Jadi tunggu apalagi? Yuk, sehatkan tubuh dengan seks rutin!