Lima Kesalahan dalam Menggunakan Kartu Kredit

1 komentar

Paling tidak enak bila kita punya utang kartu kredit. Mengingat interest-nya saja rasanya tidak rela. Meskipun begitu, rasanya kita tidak dapat menghentikan penggunaannya. Begitu satu kartu sudah hampir lunas, kita langsung menggunakannya untuk berbelanja lagi. Makin lama, Anda juga makin berani membeli barang-barang yang lebih mahal, bahkan menggunakan kartu yang sama untuk ongkos dugem Anda. Setelah itu, karena satu kartu dirasa belum cukup, Anda menerima tawaran dari sales bank untuk membuat satu kartu kredit lagi. Akhirnya, utang-utang tersebut makin menjerat kita.

Pada dasarnya, kesalahan dalam menggunakan kartu kredit berawal dari pertama kali Anda membuat kartu tersebut.

1. Membawa lebih dari satu kartu di dompet.

Kemungkinan untuk berbelanja lebih besar karena Anda merasa di-support oleh kartu yang berbeda. Padahal, dengan menggunakan banyak kartu Anda menjadi lebih sulit melacak pengeluaran Anda. Bila Anda mulai merasa berat dengan tagihan kartu kredit, lebih baik simpan saja kartu kredit di laci lemari Anda hingga tagihan benar-benar lunas.

2. Meningkatkan limit kartu kredit, namun jarang menggunakannya.

Sales kartu kredit kini sering menjual data base-nya ke pihak lain sehingga Anda sering kali menerima telepon dari berbagai bank yang menawarkan produknya. Seharusnya, Anda marah karena data Anda diperjualbelikan. Alih-alih, Anda malah terbujuk rayuan sales tersebut dengan menerima kartu baru dengan limit Rp 200 juta. Padahal, Anda hanya traveling saat mudik hari raya, Anda bukan tipe yang senang fine dining, belanja pun lebih sering kalap saat berada di factory outlet. Percayalah, bila kartu tersebut tak pernah dimanfaatkan, Anda hanya akan kerepotan menerima telepon dari pihak sales yang terus-menerus menawarkan program. Sampai ketika Anda tak bisa lagi menghindar, akhirnya Anda terpaksa menerima program yang tak Anda butuhkan itu.

3. Hanya membayar minimum payment.

Anda memiliki lebih dari tiga kartu kredit dan masing-masing jumlah tagihannya sama dengan gaji Anda. Katakan saja gaji Anda Rp 5 juta per bulan. Berarti tagihan ketiga kartu kredit Anda mencapai Rp 15 juta, dengan pembayaran minimum total sekitar Rp 1,5 juta. Bila setiap bulan Anda hanya sanggup membayar minimum payment ini, hitung saja berapa lama utang Anda akan lunas. Anda masih harus membayar interest sekian persen, yang nanti justru akan menambah jumlah tagihan Anda. Artinya, Anda harus membayar utang yang tidak Anda lakukan.

Karena itu, bayarlah utang Anda lebih dari jumlah minimum yang harus dibayarkan. Setidaknya, 30 persen dari jumlah tagihan. Bila mendapat bonus, prioritaskan untuk melunasi utang Anda lebih dulu.

4. Terlambat membayar kartu kredit.

Selain terkena denda, Anda juga masih harus membayar bunga. Cara terbaik membayar kartu kredit adalah dengan membayar secara balance tagihan Anda sebelum tanggal penagihan. Sebab jika Anda membayar pada jeda waktu di antara transaksi belanja dan tanggal penagihan, Anda belum akan dikenakan bunga kartu kredit sehingga Anda akan terbebas dari bunga karena sudah membayar lunas kartu kredit sebelum tagihan dicetak.

5. Mengambil pinjaman tunai untuk membayar kartu kredit.

Hal ini sama saja dengan prinsip gali lubang tutup lubang. Anda melunasi utang dari satu tempat dengan berutang dari pihak lain. Ingat, bank umumnya memberikan pinjaman tunai dengan bunga yang cukup tinggi (di bank swasta asing, pinjaman di bawah Rp 25 juta dikenakan bunga di kisaran 27,5 persen (cicilan 36 bulan) hingga 36,54 persen (cicilan 12 bulan) per tahun. Utang Anda tak pernah lunas, dan Anda malah harus membayar sesuatu yang tidak Anda belanjakan.

Bagaimana sesungguhnya dengan Anda Sendiri ?
If you like this post, please share it!
Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

1 Response to Lima Kesalahan dalam Menggunakan Kartu Kredit

3 Januari 2011 pukul 05.55

SAya Mempunyai Kartu Kredit Tapi Pada Saat Datangnya Tagihan Kok ada pengeluaran yang saya tidak merasa melakukannya... Bagaimana Cara Melacaknya ?

Posting Komentar