Bantuan untuk korban Gempa di Garut sudah mulai mengalir..

0 komentar
Puluhan ribu warga Garut, Jawa Barat yang mengungsi pascagempa bumi berkekuatan 7,3 skala richter saat ini mulai menerima bantuan termasuk bahan makanan. Bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu berupa 10 unit tenda peleton, 20 unit tenda regu, 25 unit tenda keluarga, dan 250 unit tenda gulung. Selain itu juga terdapat bantuan 100 paket peralatan dapur, sandang, kids ware dan family kids, 250 lembar selimut dan tikar. Menurut Plt Sekda Garut H Iman Alirahman MSi, keempat kecamatan yang mendapat pasokan bantuan yaitu Singajaya, Pameungpeuk, Cikelet dan kecamatan Cibalong. Bantuan diberangkatkan dari pusat Posko bantuan di kantor Dinas Tenaga Kerja Sosial dan Transmigrasi Garut sekitar pukul 12.45 WIB dengan menempuh perjalanan sejauh ratusan kilometer. Pendistribusian setiap bantuan juga disaksikan langsung Kepala Subdit Perbaikan Darurat BNPB, Darwis, seusai serahterima bantuan pada pagi harinya, kemudian dilakukan inventarisasi serta pemilahan pengalokasiannya. Selain itu akan segera disertakan jenis bantuan bahan makanan termasuk beras, yang bersumber dari biaya tak terduga (BTT), namun yang tersedia 2,5 ton dari kebutuhan 5 ton beras sehingga secepatnya akan mengajukan bantuan tambahan ke Gubernur Jawa Barat, ungkap Kepala Disnakersostrans Hj Elka Nurhakimah. Pemkab Garut menjadwalkan Kamis (3/9) siang, melakukan rapat bersama DPRD setempat pembahasan penambahan dan pemanfaatan dana bantuan tak terduga (BTT). Menteri Sosial (Mensos) Bachtiar Chamsyah menyatakan bantuan logistik untuk korban gempa bumi, sudah disiapkan. "Bantuan logistik sudah disiapkan dan tinggal menunggu hasil pendataan dan koordinasi lapangan langsung bisa disalurkan," katanya kepada wartawan sesaat mendarat di Kabupaten Tasikmalaya dengan penerbangan pesawat khusus dari Jakarta, Kamis (3/9). Mensos bersama Menhub Jusman Syafi'i Djamal, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan dan Bupati Tasikmalaya Tatang Farhanul Hakim dan Wabup Tasikmlaya E Hidayat langsung meninjau lokasi yang tergena gempa serta kondisi korban. Kedatangan Mensos dan rombongan untuk melakukan koordinasi lapangan dan memastikan kebutuhan logistik bagi para korban dan bentuk bantuan lain. Peninjauan para pejabat pusat itu juga didampingi Tim Satkorlak PBA Jawa Barat menuju lokasi daerah Cisayong dan Cigalontang yang mengalami kerusakan cukup parah. Sebelumnya Pemkab Tasikmalaya sudah membagikan sedikitnya lima ton beras ke beberapa kecamatan yang mengalami musibah akibat gempa bumi. Selain itu bantuan sembako sudah dikirimkan menggunakan truk Kamis dini hari keseluruh korban gempa dan rumah warga yang rusak di 39 Kecamatan. Sementara itu warga Kecamatan Cigalontang, Mamay (55) yang mengalami kerusakan parah pada rumahnya berharap pemerintah membantu pembangunan rumah warga. "Kami berharap pemerintah dapat membantu, agar rumah saya dan warga lainnya bisa ditempati lagi segera," katanya. Untuk membantu menyalurkan logistik bagi korban gempa di daerah yang sulit dijangkau, Mabes Polri berkoordinasi dengan pusat penanggulangan krisis telah menyiapkan puluhan mobil double cabin alias mobil gunung. Hal tersebut disampaikan oleh Kapolres Garut AKBP Rusydi Hartono. Menurut Rusydi, sebanyak 25 unit mobil double cabin yang langsung didatangkan dari Mabes Polri telah disiapkan untuk membantu distribusi logistik.Selai itu, pihaknya juga telah mendapatkan bantuan pengamanan dari Brimob Polda Jabar sebanyak dua pleton."Anggota kami saat ini akan fokus dulu membantu para korban yang saat ini membutuhkan pertolongan. Karena itu kami telah menyediakan tenda-tenda darurat untuk warga yang rumahnya rusak berat," ujar Rusdi. Pusat Pengendalian Operasional Badan Nasional Penanggulangan Bencana (Pusdalops BNPB) mencatat hingga Kamis (3/9) pukul 15.00 WIB korban meninggal dunia akibat gempa yang mengguncang sebagian wilayah Jawa Barat pada Rabu (2/9) bertambah menjadi 57 orang. Rinciannya, seperti dimuat dalam laman resmi BNPB pada Kamis, sebanyak 21 orang di Kabupaten Cianjur, 10 orang di Kabupaten Garut, dua orang di Kabupaten Sukabumi, sembilan orang di Kabupaten Tasikmalaya, delapan orang di Kabupaten Bandung, satu orang di Kabupaten Bandung Barat, dua orang di Kabupaten Bogor, dan empat orang di Kabupaten Ciamis. Selain menimbulkan korban jiwa, gempa berkekuatan 7,3 skala richter yang berpusat di 142 km barat daya Tasikmalaya itu juga menyebabkan kerusakan infrastruktur. Menurut data BNPB, secara keseluruhan jumlah rumah yang roboh/rusak berat sebanyak 11.039 unit, rusak sedang 15 unit dan rusak ringan 13.464 unit. Kerusakan rumah dilaporkan di 10 kabupaten/kota di Jawa Barat termasuk Cianjur, Garut, Sukabumi, Tasikmalaya, Bandung, Bandung Barat, Bogor, Kuningan, Ciamis dan Kota Banjar, serta Kabupaten Cilacap di Jawa Tengah. Sementara jumlah pengungsi yang tercatat BNPB sebanyak 3.118 orang, masing-masing di Tasikmalaya (450 orang), Kabupaten Kuningan (180 orang), Kabupaten Ciamis (100 orang) dan Kabupaten Cilacap (2.388 orang).
If you like this post, please share it!
Digg it StumbleUpon del.icio.us Google Yahoo! reddit

No Response to "Bantuan untuk korban Gempa di Garut sudah mulai mengalir.."

Posting Komentar